icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
30 Days Lover

30 Days Lover

Penulis: Puisiru
icon

Bab 1 Cinta pada Pandangan Pertama

Jumlah Kata:1055    |    Dirilis Pada: 17/06/2024

da setenang mungkin. Meski begitu jantungku berdebar kencang. Tak pern

perlahan turun lagi. "Apa maksudmu, Rayhan? Kamu mau kita putus? Sekarang?" Suaranya m

asar. "Dengar, aku sudah menjelaskan dari awal kalau aku tidak bisa menjalin hubung

han. Aku pikir kamu tulus saat mengatakan sayang padaku!" Air mata mul

imu harapan palsu, Liana. Aku juga tidak ingin menyakiti

membuat piring dan gelas bergetar. "Kau pikir aku

gertilah..." Aku berusaha menena

, keras hingga terasa panas. Aku terperangah, t

amkan isinya ke wajah dan kemejaku. Cairan merah pekat itu membasahi

ku!" Liana berteriak histeris. Ia membanting gelas hingga pecah berhamb

pergian Liana dengan perasaan campur aduk. Rasa bersalah, malu, dan jengkel bercampur

uhan wanita kucampakkan dengan cara yang sama. Biasanya aku bisa langsung menepis rasa bersalahku, tapi entah kenapa

pandangan menghakimi dari para pengunjung lain, juga bisik-bisik yang men

engan noda anggur di mana-mana. Kemeja putihku juga kini ternoda kemerahan. S

jalan hidup yang kupilih? Akankah aku selalu seperti ini, melompat dari

aku kembali memutuskan pacar. Nasihatnya yang tak pernah bosan kudengar,

memilih jalanku dan akan ku jalani sebaik mungkin. Hubungan asmara hanya membaw

toilet dengan dagu terangkat. Masa bodoh dengan mereka yang m

eja yang basah oleh anggur, juga serpihan gelas yang berserakan. Aku me

g dipecahkan Liana, aku bergegas menuju pintu keluar. Aku s

ng wanita yang baru masuk. Aku terhuyung sedikit, ta

enyadari posisi kami yang cukup intim. Wajahku spo

angnya tergerai indah bak sutra, dengan wajah bak bidadari yang dihiasi sepasang mata coklat bening, hidung mancung, dan

da kecantikan dan auranya yang memukau. Sampai kemudian dia bersuara

kata-kata. "Eh, oh, i-iya. Mmm, kalau begitu saya permisi d

u menahanku. "Tunggu! Kemejamu... terkena noda anggur?

ikit... kecelakaan," jawabku diplomatis, tak mau m

sebaiknya kau segera menggantinya sebelum nodanya

rannya, mmm..." Aku menggantung kalim

a itu mengulurkan tangannya sambil t

n tangannya. Sentuhan kulitnya yang lembut bagai sengatan listr

terlihat semakin manis. "Senang juga berkenalan denganmu, Rayhan. Sa

kenapa merasa kikuk sekaligus bahagia bisa mengobrol dengannya. "Ba

angguk dan melambaikan tangan. "Se

jalanan menuju tempat parkir, di mana mobilku berada. Rasa kesal dan kacau setelah put

apa yang terjadi denganku? Aku merasa seperti remaja tanggung yang sedang kasm

ing saat membaca pesan singkatnya yang penuh umpatan kasar dan makian. Tapi anehnya,

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka