FAULT
ni mengagetkan Arista yang sedang asy
ania saat kini, Ia sudah
n. Melihat kini ada space kosong, Kani
n protes. Pasalnya, dia sungguh sedang sangat mengantuk
emalam. Korbannya kali ini, Anak pengusaha yang tempo
ipada menyela ucapan Kania yang selalu antusias
nurut gue, Ta. Padahal dia baru muncul sekitar 3 ta
ng punya track record jelek ya? Bukannya itu mala
itu, reflek memandangi wajah Arista. "Ckckck ... lo
erspektif gue tentang kasus yang
in aja, motifnya ngebunuh cuman karen
..
Lihat aja, dia selalu ninggalin mawar hitam di TKP. Tuj
u cuman jadi batu loncatan dia buat nemuin targe
h karena dia tak mengerti atau karena dia
at mengenal siapa sosok peremp
usah repot-repot dan banyak menduga-duga kayak gitu," ucap Arista lagi
sama si Zero Zero ini. Susah amat gitu dita
beranjak pergi karena Kania tampaknya masi
annya kita masih
t, lagian gue lagi
setelah mendengar sahabatnya itu ingin bolos kelas. M
pat tua lo. Mau lo keriput duluan seb
ambil memegangi wajahnya. Khawatir kalau a
" Udah Ah, mau lo larang kayak gim
yang hanya bisa geleng-geleng kepala melihat k
rlihat tak karuan menggeledah seluru
gak merah, tak ubahnya seperti orang yang sedang sakau.
Hanya dalam waktu 10 menit berubah ber
ik Ale kesal. "Di
tiba-tiba muncul dan menghampirinya. Entah
ukan dikamar Arista. "Tadinya, gue ke sini cuman mau mastiin lo buat berhent
ap Ale dengan tubuh gemetar sep
Jawab Kan
agi. Tapi nyatanya apa?? Lo bohong sama gue,
gan kehidupan sahabatnya yang perlahan hanc
er-bener lagi butuh itu sekarang,
ma lo. Lo nggak bakal bisa berhenti
, pl
ugs lagi. Tapi nyatanya apa? Lo masih make Le, lo masih sama kayak yang du
ue. Please," kata Arista lagi dengan
terlontar begitu saja dari mulut Kania. D
... p
a." Suara Kania terdengar gemetar lantara
baikan seperti apa? Hidup gue udah hancur.
..
kannya, dari awal lo udah tahu, sebesar apapun kepedulian lo, ngg
..
loe jadi sia-sia karena
ahabat lo. Apapun yang gue lakuin,
dupan gue!" Bentak Arista sambil mendorong tubuh Kania,
, g
atur, dan lo bawa kemana aja sesu
sta membentaknya, bahkan dengan
ar itu padanya. Entah itu karena pengaruh obat – obat terlarang itu atau
ma gue." Arista merampas bot
pat. Mulutnya masih membisu. Mungkin dia
ue lagi." Ucap Ale setelah Ia berhasil menelan
Gue ikutin apa mau lo. Gue nggak bakal peduli lagi sama lo. Gu
. Sementara itu, Arista hanya dia
itu jatuh membasahi pipinya. Terlihat ia s
udah lo l
*