Obsessed ( siapa kamu ? )
r
n detail bentuk tubuh nya, namun entah kenapa sekarang ingin. Perasaan nya saja atau memang iya, ada r
a menekan nya pelan, namun ti
gue gar
. " Putusnya tak
p tubuhnya tanpa menghir
? " Lirih nya memberikan remasan
sa mereka m
iri cukup padat di beberapa bagian, Alan
li memakai handuknya dan membawa sepasang underwear itu
apa S
esok udah
dengan pertanyaan to the point
aja selesai. " D
Alana sudah bisa menebak apa yang akan di katakan
a nya. " Please Na, udah malem banget buat gue mikir.
a lo? " Alana tersen
k peduli, " Makan di kantin semi
puas. Sangat tergiur dengan tawaran Sandra. Meskipun ta
itu menjangkau gelas berisi jus yang
juga. " P
Jangan di sama persis in. " Peringat
elas itu hingga habis, kemudian mengambil
an udah mau tengah malem gini belum
nget dia tugas kuliah. Yang ada di
a
one
ia mengerjap dan menguap pelan meras
a? Ngantuk ba
a. Dia menutup mulut nya dan kembali menguap. Rasanya s
ngkan tubuhnya yang masih terbalut ole
gan tubuh setengah menggantung ke bawah. Nafasnya terlihat ter
k
dan langkah kaki yang memasuki kamar n
. " Suara serak berat itu mungkin akan membua
gelas jus bekas Alana, mengangkat nya dengan s
pot. " Lirih nya puas dan m
duk putih yang bahkan hanya menutupi setengah dua benda kem
g semakin mengeras dan sesak di bawah sa
n yang membalut tubuh perempuan itu. Tidak ada pergerakan sama sekali yang membuat sudut bibir pria itu terangkat. Bisa
a belakang kepala gadis itu. Memindahkan tubuh polos
enatap tajam dua benda padat yang terlihat memanggil-manggil nya
l
dengan bibir terbuka saat tamparan mend
elas, benda itu bergetar lay
nyusul saat sisi lain di
a heuh? " Tany
ya, dengan wajah datar dia menekuk satu kaki Alana dan mema
kan, yang akan mengon
ngan merdu kelua
menyentuh pinggang perempuan itu yang terlihat blingsatan. Membali
k p
erempuan itu. Namun bukan rintihan sakit yang k
n kejam nya dia menarik benda yang bergetar itu. Menghasilk
" Desis nya dengan tatapan taja
an gadis itu kembali meraup alam mimpinya dengan tenang. Tapi tidak dibiarkan begitu saja
hingga lagi-lagi Alana mendesah lirih kecewa
a terlalu banyak memekik tertahan. Sudut matanya bahkan sudah ba
dua matanya masi
m nya, melihat Alana yang
ng mengeras, dia menjauh dari tubuh itu dan membiarkan perempuan it
ebuah rokok dan menonton ga
kan keinginan k
jengkal yang pria itu sentuh. Tidak