Jerat Cinta Lelaki Muda
segelas minuman berwarna hitam dengan rasa yang begitu pekat. Mereka
andal. Hanya dalam waktu 7 hari saja, lo sudah berhasil mendapatkan Vania, Siska
boy yang suka memainkan hati wanita, tetapi masih saj
patan untuk menang taruhan yang kita buat sama lo." Tyo mendesah pasrah, ketika ia harus kehilangan jam ta
memberikan segala hartanya untuk mem
vin, dan Tyo, kehilangan barang-barang berh
menangkan pertaruhan ego dan harga diri karena
rena artinya lo berdua mengakui pesona gue sebagai player tangguh yang enggak terkalahkan!" pungkas
apa bilang kita bakal menyerah begitu saja, Bro. Lagian harta Bokap gue masih banyak, jadi g
ada satu atau beberapa cewek yang enggak mempan sama pesona lo. Kalau gue bisa menemukan cewek yang seperti
uda itu menemukan cewek yang enggak jatuh sama pesona gue. Sekarang, buat membukitnya, lo bole
hwa tak semudah itu untuk menjatuhkan daya tarik yang ia mi
nak ketika Rafka jelas-jelas menanta
un tampak sibuk melirik ke sana kemari, demi mencar
cukup buat cewek baju hitam di sana mau ciuman sama lo!" tunjuk Tyo ke arah wanita berbaju hitam yang te
t lo berdua makin menipis?! Makanya kasih tantangan gue semudah ini, biar l
kalau seandainya kali ini gue kalah dari kalian. Meskipun, kayaknya kemungkinannya kec
yak. Lagian, harta Bokap gue masih segunung, jadi gue yakin gak akan jatuh miskin cuma buat pasang taruhan begini!" Tak
hkan jam mahal, sepatu eksklusif, dan
iah Bu Sarah. Lo tahu 'kan seberapa sanggarnya bu Sarah?! Gue cuma enggak mau diomeli Bokap Nyokap gu
itu ternyata takut pada dosen baru mereka yang te
juga, maka Rafka tak ingin mendebat apa pun lagi. Ia
duduk. Bagi Rafka, kalau hanya mendapatkan taruhan begini, ia bisa menyelesaikannya d
tanya Rafka basa-basi sambil menar
. Kau bebas ingin duduk di mana pun kau mau!" sahut wanita yang
kalau wanita itu lebih tua darinya. Oleh karena itu, ia sengaja
rnya lebih tua, akan lebih mempan jika ia
rtinya aku tahu kalau kau sedang memiliki beban pikiran. Mau aku rekomendasikan minuman
anita itu, Rafka langsung memesan 2 gelas wine khusus yang
ang asing sepertimu! Kalau kau datang kemari ingin mencoba merayuku agar mau tidur bersamamu, l
. Hanya saja, aku tak tega membiarkan wanita yang terlihat sedang penuh tekanan sepertimu, duduk termenung sendirian. Aku hanya ingin m
caya pada siapa pun di dunia ini! Sudahlah, sana pergi dan jangan ganggu aku lagi!" sungut wanita it
a malah memasang senyum andalannya kepada wanita di sampingnya ini. Sambil dalam otaknya, i
m meski telah ia usir secara terang-terangan, membuat wanit
enal, tetapi mencoba sok dekat dengan dirinya. "Bebal sekali! Sud
a, tampak cekikan ketika melihat wanita yang sedang Raf
at betapa sang wanita tak nyaman dengan kehadiran Rafka,
bisa memenangkan taruhan. Bagaimanapun caranya, ia harus
icik, buruk, kotor, dan mungkin saja menggandung sebuah
us kebohongan miliknya, supaya wanita yang sedang
erselingkuhan tunangannya. Semenjak itu, setiap kali melihat orang yang terlihat stres, aku akan mencoba membantu meringankan beban piki
ng ingin pergi dari hadapan lelaki itu. Namun, ketika mendengar cerita sedi
ngan dirinya saat ini yang tengah galau karena
di kursinya semula. "Maaf, karena tadi aku bersikap agak kasar. Tadinya kukira kau h
an kembali ke mejaku dan tak akan mengganggumu lagi di sini," kata Rafka sengaja memainkan tarik ulur seperti ini, agar wanita itu meras
sini. Bukankah tadi kau sudah memesan 2 gelas minuman. Maaf, aku tadi tak bermaksud untuk bersikap sekasar itu padamu. Aku sungguh tida
ncang, hanya saja aku merasa tak enak dari tadi aku duduk di sebelahmu, tetapi tak tahu namamu sama
nya ia memberitahukan namanya kepada Rafka. "Pa
kepada Maya sambil berkata
atang. Maya dan Rafka saling melepaskan tangan mereka masing-masing. Lalu,
yerahkan segelas Wine kepada dirinya dan i
padaku mengenai masalahmu, aku bersedia untuk mendengarkannya
Rafka. Sesudahnya, ia memfokuskan diri ke arah
penciumannya dapat menghirup aroma anggur yang k
an. Seketika rasa getir bercampur manis merambat
engalaman yang hampir serupa dengan Kakakmu, yang kau ceritakan tadi. Bedanya, aku tak hanya dikhianati oleh pacarku, teta
uka di air mukanya. Sedangkan Rafka , hanya mendengarkan setiap cerita yang mengalir dari mulut Maya, tanpa berniat untuk menyelanya sedikit pun.
memberikan jeda 5 menit untuk menanyakan itu, usai Maya selesai mencer
nku menjadi jauh lebih tenang. Terima kasih juga sudah mau mendengarkan masalahku. Sebagai ucapan t
aku tidak bisa menerima uang ini. Kalau memang kau ingin memberiku sesuatu seb
a Maya memasukkan uang yang tak mau dit
, anggap saja sebagai ciuman perpisahan. Tapi, kalau kau ingin menolaknya, aku tak akan memaksa," ujar Rafka b
Rafka. Ia yakin Maya tak akan enak untuk menolak permintaan di
sesuatu kotoran dari rambut wanita itu dan menciptakan an
uh merasa tak enak ingin menolak permintaan Rafka karena Rafka meminta dengan sopan kepadan
n gerakan cepat mendekatkan diri ke tubuh Maya. I
dan berwarna merah terang. Ia sesap sekali bibir Maya, seb
n ciuman dari wanita itu. Dengan tersenyum miring penuh kemenangan,
asanya, lo menaklukkan tantangan kayak begini, dalam waktu yang lebih singkat," kata Kevin menyerahkan jaminan
nya kepada Rafka. "Kali ini lo boleh menang, Raf. Tapi lain kali,
ngkan dari taruhan kali ini. Baginya jaminan dar
a itu. Karena untuknya, hal itu merupakan simbol keh
oalnya, enggak peduli sesulit apa pun taruhan dan tantangan yang lo berdua kasih buat gue, tapi gue selalu menang. Walaupun begitu,