icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Jerat Cinta Lelaki Muda

Bab 3 Memulai Pendekatan

Jumlah Kata:1688    |    Dirilis Pada: 03/06/2024

tar ke ruangannya," lontar Rafka ketika ia mengumpulkan tugas m

ah Bu Sarah, kalau bukan gue yang antar tugasnya," tolak Nera–teman sekelas Rafka-bergidik ngeri

rtamanya dalam misi memenangkan taruhan, ingin se

erlihat alami untuk memulai melak

a harus bisa mendapatkan tumpukan tugas

jadi lo enggak bisa kasih tugas ini ke dia," dalih Rafka berusaha keras mendapatkan

ari Rafka. "Sorry, Raf, tapi gue enggak bisa. Gue juga enggak mau harus terliba

icara baik-baik dengan gadis itu, akhirnya langsung saja merebut tumpukan tugas yang ada

afka dengar dari Nera sebelum ia meninggalkan ruangan kelasn

ia harus segera pergi ke ruang dose

*

in Ibu berikan kepada kelas 6 A," sapa Rafka ketika ia tel

jawab mata kuliah saya dari kelas 6 A adalah Nera?!" ta

kan bantuan untuk mengantarkan tugas ini kepada Ib

Sambil memfokuskan tatapannya kembali ke layar laptop, ia berkata dengan wa

ek

njukkan oleh Sarah kepadanya. Pantas saja, Nera merasa takut pada Sarah dan tak meng

an tegas seperti ini, ia sendiri juga merasa en

us bisa bertahan menghadapi segala sika

ng untuk menghilangkan perasaan gu

si beraninya dengan mengambil setan

ambil meletakkan mawar yang ada di tangannya, di samping tumpuk

, lebih baik kamu singkirkan dari meja saya!" tandas Sarah memindahkan pa

i pula, mawar ini cocok berada di dekat wanita cantik seperti Ibu," jawab Rafka dengan ber

an cepat, Sarah memindahkan mawar dari atas mejanya ke dalam kotak sampah yang ada di bawah meja kerjanya. "Tolon

u semakin menggila. "Kayaknya Ibu enggak suka bunga mawar. Kalau begitu, besok saya

ju. Tak peduli seberapa kerasnya dan seberapa dinginnya sikap Sar

rasa malunya di depan banyaknya orang yang s

us mengendurkan sejenak harga diri

ah menekan bibir bawahnya dengan gigi atasnya karena ia sedang menahan amarahnya agar tidak meledak. "Sekarang, le

keluar, saya akan keluar demi Ibu. Lagian, saya enggak mau li

ngan dosen dengan kecepatan penuh. Pasalnya, usai mengata

emburkan api kemarahan yang berkobar-kobar kepada dirinya,

*

vin ketika melihat Rafka sudah kembali lagi ke kelas, karena dalam w

yang harus di kasih ke Bu Sarah. Tapi, gue yakin pasti itu rencana lo biar b

Rafka kepada kedua kawannya yang tak datang saat mata kuliah pertama mereka har

gara ajakan minum-minum semalam di apartemen lo, kita jadi lupa buat tugasnya Bu Sarah," damprat Kevin kepada Tyo. Hal tersebut karena sepanjang

hut Tyo yang tak terima disalahkan oleh Kevin. "Lo

m-minum karena gue mau mengerjakan tugas dari Bu Sarah. Tapi, karena lo berdua terlalu as

Tyo dan Kevin langsung kicep seketika. Bahkan mereka tak membalas saat

? Wah ... mentang-mentang mau pacaran sama dosen, berubah jadi rajin lo!" Kevin kembali mengeluarkan gurauannya. K

isa kumpul tugas tepat waktu dan ketemu sama Bu Sarah. Kalau kagak sih, gue b

iliki kecerdasan lahiriah yang bisa membuatnya mudah m

saja ia kerjakan tugas itu, karena ia suka sensasi adrenalin ketika mengerjakan tugas di waktu-

*

g bersama teman-temannya usai pulang kuliah karena tak ada jadwal mata kuliah lagi hari ini. T

meski tak ada lagi mata kuliah yang harus mereka ikuti hari ini. "Mau ngapain lo? Tumben banget betah lama-lama di

untuk deket sama uB Sarah. Tuh, lihat Bu Sarah ada di sana." Kevin

an ganggu gue yang lagi mau tebar pesona sama Ibu D

k bu Sarah," goda Kevin sebelum meluncurkan motorn

lihat Sarah akan berjalan menaiki tangga. Akibatnya, bunyi na

lumayan berat," tutur Rafka setelah ia selesai mengatur nafasnya. Tadinya, ia ingin bertanya mengapa

Sarah yang mulai menaiki anak tangga dan melanjutkan l

ba-tiba seperti ini. Yang ada, kalau ia tanggapi, anak muda sepert

a tetap saja bersikap berani kepada wanita itu,

ri tangan Sarah, lalu berkata, "Ibu enggak perlu gengsi sama s

indah tangan, dengan suara tertahan Sarah mengeluarkan

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Menang Taruhan2 Bab 2 Taruhan Sulit3 Bab 3 Memulai Pendekatan4 Bab 4 Harapan Palsu5 Bab 5 Ancamana Sarah6 Bab 6 Pura-pura7 Bab 7 Memanfaatkan Rahasia8 Bab 8 Tak Sesuai Harapan9 Bab 9 Cara Lain10 Bab 10 Bertemu Anak Sarah11 Bab 11 Tak Sadarkan Diri12 Bab 12 Ketahuan Bohong13 Bab 13 Permintaan Makan Malam14 Bab 14 Kegigihan Rafka15 Bab 15 Gelenyar Aneh16 Bab 16 Bingung17 Bab 17 Menunggu Sarah Pulang18 Bab 18 Kebrutalan Rafka19 Bab 19 Hampir Ternodai Lagi20 Bab 20 Terpaksa Menerima21 Bab 21 Perubahan Sikap22 Bab 22 Trauma Masa Lalu23 Bab 23 Sikap Yang Kembali24 Bab 24 Interogasi Sarah25 Bab 25 Ungkapan Perasaan26 Bab 26 Keraguan27 Bab 27 Perjuangan Rafka28 Bab 28 Syarat Mendapatkan29 Bab 29 Menjalin Hubungan30 Bab 30 Kekhawatiran31 Bab 31 Tuduhan32 Bab 32 Menuruti Rafka33 Bab 33 Pujian Pertama34 Bab 34 Menyerah Sebelum Waktunya35 Bab 35 Sebuah Kecupan36 Bab 36 Ketahuan Leo37 Bab 37 Sisi Dewasa38 Bab 38 Kecurigaan39 Bab 39 Kepergok Sarah40 Bab 40 Penjelasan41 Bab 41 Terbongkar42 Bab 42 Tak Terima43 Bab 43 Terlanjur Kecewa44 Bab 44 Kepikiran45 Bab 45 Pesan Dari Sarah46 Bab 46 Pertemuan Kembali47 Bab 47 Batal putus48 Bab 48 Tak Boleh ke Rumah49 Bab 49 Rafka Cemburu 50 Bab 50 Janji Sarah51 Bab 51 Merayakan Wisuda52 Bab 52 Hadiah53 Bab 53 Ajakan Rafka54 Bab 54 Kekesalan yang Hilang55 Bab 55 Kecemasan56 Bab 56 Pendapat Orang 57 Bab 57 Keterkejutan58 Bab 58 Penolakan59 Bab 59 Penghinaan60 Bab 60 Mengejar Sarah61 Bab 61 Lamaran Rafka62 Bab 62 Win Win Solution63 Bab 63 Sindiran64 Bab 64 Pertunangan Tiba-Tiba65 Bab 65 Memaksa Ikut66 Bab 66 Menerjang67 Bab 67 Ditunda68 Bab 68 Ervan Sonia69 Bab 69 Ikut Ke Jakarta70 Bab 70 Anak Mantan Pacar71 Bab 71 Ketus72 Bab 72 Tes DNA73 Bab 73 Undangan Makan Malam74 Bab 74 Mendapatkan Restu75 Bab 75 Menerima Lamaran76 Bab 76 Rindu Papa77 Bab 77 Kembali Pulang78 Bab 78 Pengakuan Sarah79 Bab 79 Merasa Bersalah80 Bab 80 Meyakinkan Papa Sarah81 Bab 81 Malam Pertama82 Bab 82 Tinggal Dekat Mertua83 Bab 83 Celaan Mertua84 Bab 84 Permintaan Maaf85 Bab 85 Nekat Pergi86 Bab 86 Kedatangan yang Ditunggu87 Bab 87 Bertemu Masa Lalu88 Bab 88 Hampir Serupa89 Bab 89 Pindah90 Bab 90 Ingin Bicara91 Bab 91 Menebus Dosa92 Bab 92 Terpaksa Ikut93 Bab 93 Berpura-pura Tegar94 Bab 94 Sarah Sonia95 Bab 95 Iri Dengki96 Bab 96 Merasa Tersindir97 Bab 97 Sonia dan Ancamannya98 Bab 98 Terlalu Istimewa99 Bab 99 Rencana Jahat100 Bab 100 Kartu As