icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Anak Rahasia Sang Presdir

Bab 2 Curiga

Jumlah Kata:1571    |    Dirilis Pada: 26/05/2024

rystal itu ia pesan dengan bentuk yang ia inginkan, ja

patkan benda itu?" ta

jawab, "Ini punya Mama. Kata Mama, Papa lah yang member

mendadak kacau. "Apa ... kamu ta

di, aku belum pernah bertemu dengan Papa sama sekali. Mama menyimpan ini, tapi

usiamu?" tanya Saka men

t empat jarinya

l tersebut pada wanita itu. Seandainya upaya mereka berhasil kala itu, maka usia anak dalam kandungan wani

ang Felix sebutkan juga rasanya tidak sesuai dengan yang ada d

a mencari informasi lainnya. Ia pun tidak sengaja menemukan sebuah t

elepon mamamu, F

u. "Oh, iya! Ini nomor Mama! Aku i

li ke rumahnya. Dengan cepat, ia pun segera menghubungi nomor yang ada di sana

uang kerja Saka. Nichole pun dengan sigap membuka pintu tersebut dan berbinc

pa Felix benar-benar

hole dan memberikan jalan untu

etika masuk dan mendapati

Felix membuat anak itu terlihat semakin menggemaskan. Felix pun turun dari sofa d

am

. Dari tempatnya berdiri, ia mengamati sosok Ariana dari atas h

wajahnya dengan pasti, namun ia masih ingat betul warna dan bentuk mata wanita itu. Iris mata

melupakan mata wanita itu meski sud

lix. Nichole pun juga mendekati mereka. Menyadari hal itu, Ariana

uga Nichole. "Terima kasih, terima kasih banyak sudah menyelamatkan anak saya! Saya

tu sangat bersyukur bisa menemukan Felix dalam keadaan baik-baik saja. Tadi, ia sudah berpikir macam-macam dan m

kakinya. "Felix, cepat ucapkan terima k

un ikut membungkuk. "Terima kasih

hadapannya itu. Namun, ia mengabaikannya saat mendengar dehaman kecil dari

disebut Paman Tam

kirkan sosok Ariana di depannya. 'Apa

anak yang tenang dan pintar. Kami jadi tidak merasa risih," ucap Nichole dengan hangat. Ia

nnya pada Felix. "Bukankah kita berdua juga sudah menj

bisa berbicara dengan semua orang. Andaikan Nichole tidak bekerja sebagai tangan kan

isegani oleh siapa saja. Orang-orang akan berpiki

berkata, "Syukurlah kamu baik-baik saja, Felix! Apa kamu tidak tahu kalau mamamu panik waktu kamu hi

lice." Lalu, ia beralih pada Ariana

x sudah ditemukan. Ia menatap Saka dan Nichole. "Kalau begitu, kami izin pamit pulang.

ari toko terkenal pada Saka. Namun, pria itu tidak kunjung mengambilny

dahal Anda tidak perlu r

antor yang awalnya berwarna akibat kehadiran Felix itu pun kembali sunyi dan terkesan kaku. Kebanya

tentang wanita bermata hazel itu. Tidak dapat dipungkiri, kemun

ai pekerjaannya, "Cepat kamu selidiki latar belakang Felix dan ibunya

. Ia tentu saja keheranan karena sikap Saka yang mendadak

h lanjut. Menurutnya, ini bukan saat yang tepat. Jadi, d

*

Felix merasa nyaman berada di sana. Apalagi, Ariana terlihat senang dengan apartemen barunya, Felix juga mera

g tengah. Apartemen Ariana memang tidak terlalu b

barunya?" tanya Alice memecah keheningan. Ia sebenarnya berusaha menahan t

juga ketemu sama Paman N

engar bagaimana Felix memberi julukan pada salah satu dari

nggi juga! Terus, aku dikasih kue enak! Katanya itu dari Paman Tampan,

itu. Ariana pun ikut bertanya, "Bagaimana

n Tampan tidak marah sama aku. Terus, Paman Tampan juga yang bolehin a

sa membiarkan anaknya membu

ah pergi. Lain kali kalau Mama bilang kamu harus diam di tempat, kamu tidak boleh ke mana-mana! Kalau kamu ti

an cemberut. Matanya pun berkaca-kaca seolah akan menang

*

duduk di sofa yang ada di kamarnya. Ia melepaskan dasinya dan menghela napas panjang. Sembari ber

. Menurutnya, mencari latar belakang Ariana dan Felix rasanya tidak cukup dan ia pun tidak bi

ponselnya. "Ada yang ingin aku bicarakan dengan Anda. Ini mengenai

mu bilang jika wanita itu tiba-tiba kabur dan kamu tidak bisa m

mbung

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Pertemuan Tak Sengaja2 Bab 2 Curiga3 Bab 3 Mencari Tahu4 Bab 4 Sebuah Rencana5 Bab 5 Perjodohan yang Tidak Diinginkan6 Bab 6 Pria Dingin7 Bab 7 Kejanggalan8 Bab 8 Menghindari Ibu Tiri9 Bab 9 Perhatian10 Bab 10 Hati yang Mulai Menghangat11 Bab 11 Menginginkan Seorang Ayah12 Bab 12 Hampir Meregang Nyawa13 Bab 13 Takut Kehilangan14 Bab 14 Hadiah untuk Felix15 Bab 15 Rencana Jahat Luna16 Bab 16 Mencari Pelaku17 Bab 17 Kebenaran yang Terungkap18 Bab 18 Dilema19 Bab 19 Hanya Kebetulan20 Bab 20 Peringatan21 Bab 21 Merasa Dihina22 Bab 22 Hampir Tenggelam23 Bab 23 Pindah24 Bab 24 Sebuah Skandal25 Bab 25 Gengsi26 Bab 26 Tuduhan27 Bab 27 Merasa Tertekan28 Bab 28 Rasa yang Mulai Tumbuh29 Bab 29 Felix Punya Papa 30 Bab 30 Mulai Protektif31 Bab 31 Tidur Bersama32 Bab 32 Bertemu Keluarga33 Bab 33 Sebuah Kecupan34 Bab 34 Keyakinan yang Mulai Goyah35 Bab 35 Menyingkirkan Pria Berkuasa36 Bab 36 Felix Diculik37 Bab 37 Musuh Dibalik Selimut38 Bab 38 Bertengkar39 Bab 39 Menemui Penculik40 Bab 40 Psikopat41 Bab 41 Rekaman Kejahatan Jake42 Bab 42 Perkelahian Saka dan Jake43 Bab 43 Jake Tertembak44 Bab 44 Diejek Anak Haram45 Bab 45 Luna Mengetahui Rahasia Ariana46 Bab 46 Kasus Kematian Ayah Ariana47 Bab 47 Pria Misterius48 Bab 48 Perasaan Hangat49 Bab 49 Pergi Melihat Jake50 Bab 50 Saka Salah Paham51 Bab 51 Ariana yang Selalu Salah52 Bab 52 Pengkhianatan Luna pada Diana53 Bab 53 Jake Sadar dari Koma54 Bab 54 Diana Mengusir Ariana55 Bab 55 Mengunjungi Makam56 Bab 56 Ancaman Diana57 Bab 57 Ariana Pergi58 Bab 58 Harga Diri Saka yang Terluka59 Bab 59 Saka Menjilat Ludah Sendiri60 Bab 60 Penolakan Ariana61 Bab 61 Diana Mengetahui Kejahatan Luna62 Bab 62 Perasaan Bersalah Diana