icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

99 Hari Bersama Kaisar Tiran

Bab 2 Pindah Dimensi

Jumlah Kata:1198    |    Dirilis Pada: 21/05/2024

ya ia tak perlu mati sia-sia

l. Mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan dengan menahan geram. Berusah

ng diharapkan. Perempuan itu tak menemukan orang yang seha

u

akang kepalanya. Tak ada luka y

nya hingga kehilangan kesadaran. Ia pikir dirinya sudah ma

mana dirinya berada sekarang. Tempat itu

mendengar suara yang kembali terulang. Meski tak

ar gadis y

milih jalann

Kaisar sudah me

jelas terdengar. Namun, tak ada seor

itu. Berharap seseora

da satu pun yang me

suaramu. Suara-suara itu hanya berada dalam

. Kondisi ruangan yang gelap sama s

nya si perempuan de

pengenda

g setengah gemetar kembali ambruk ke atas lantai yang lembab dan d

li waktu? A-

uk

la-lalu apa An

hanya ingin mengatakan beberapa hal yang h

mengerti maks

aku datang untuk

n dekat. Namun, tetap tak ada satu p

a ia sudah mulai gila? Kalaupun ia memang tidak gila, memang ap

uh di atas lantai yang dingin tanpa tahu

ung suara yang mengaku bahwa dirinya Sang Pen

hanyalah bagaimana seorang wanita menindih tubuh kekasihnya dan lelaki berengsek i

ama sekali tak dipahami. Dengan seseorang

ebagai pacarmu itu memukul bagian belakang kepalamu.

h mati dan hidup kembali?" tanya Kim Na

wamu yang sudah sekarat ke tubuh pe

Aku tak memahami u

Kim Nara bahkan tak lagi menggunakan b

ak memahami denga

kamu bisa hidup di dalam tubuh perempuan yang kau tempati sekarang. Anggap saja

m kepada lelaki yang sudah m

yang ia harapkan, Kim Nara

mu di dunia ini dan kamu bisa kembali

alas dendam pada mereka?" Nara bertany

da akhirnya. Asalkan, kamu bisa m

harus ku

penting sekarang, kamu bukan lagi Ki

anti!" Suara itu tiba-tiba menghilang. Tak men

chett?" teriak perempuan itu

apa pun, kecuali kesunyiaan. N

Nara tegak sepenuhnya. Ia kini berdiri di tengah ru

ak

Seperti berasal dari pintu besa

elap seketika berganti dengan cahaya

ar dan luas. Dinding-dindingnya dipenuhi berbagai macam patung dan relief yang sangat indah.

ipun ia tetap tidak tahu di

angan!" seru seseorang yang be

g harus dilakukan. Namun, sepertinya sang pemilik tubuh sebe

ngkan gaun yang ia kenakan. Sekalipun Kim Nara bisa mera

tuk memastikan perempuan ini selamat. Saya yang akan melaporkannya pada Kaisar." Seorang pri

hnya. Ia masih membungkuk dalam sambil menyaksi

yang akan menjadi permaisuriku," ucap

tubuh Kim Nara yang

t lebih kejam. Diikuti gerakan yang cukup kasar. Me

Apa orang tuamu tak pernah mengajarkan cara memberi sal

itu memiliki tubuh yang besar dan tegap. Wajahnya ternyata sangat tampan. Namun, bekas lu

atahari Kekaisaran Demir," u

kedua kali ketika seorang lelaki m

umnya. Apa mungkin ia bakal kehilangan kepalanya jika membuat kesalahan? Itulah

di pasangan suami-istri sebentar lagi,

ng terlihat dingin dan datar. Bahkan, sorot matanya lebih terli

li saja, membuat seluruh tub

elesaikan setelah berpindah d

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Kejutan Ulang Tahun2 Bab 2 Pindah Dimensi3 Bab 3 Calon Istri Kaisar4 Bab 4 Hari Pernikahan5 Bab 5 Janji Suci6 Bab 6 Lakukan Tugasmu Sebagai Istri7 Bab 7 Malam Terkutuk8 Bab 8 Perpustakaan9 Bab 9 Bayangan10 Bab 10 Penyihir Menara11 Bab 11 Rumor Sang Kaisar12 Bab 12 Kaisar Keji13 Bab 13 Fakta yang Disembunyikan14 Bab 14 Aku Akan Mati !15 Bab 15 Kerja Sama16 Bab 16 Orang-orang yang Perlu Diawasi17 Bab 17 Sikap Dingin Sang Kaisar18 Bab 18 Ajakan Makan Malam19 Bab 19 Lady Rosemary20 Bab 20 Mabuk21 Bab 21 Yang Kau Sebut Namanya22 Bab 22 Permaisuri Terdahulu23 Bab 23 Buku Berdebu24 Bab 24 Tuan Penyihir25 Bab 25 Julius Randle Norman26 Bab 26 Buku Catatan Sang Permaisuri27 Bab 27 Tengah Malam28 Bab 28 Apa yang Kau Lakukan Saat tak Bisa Tidur 29 Bab 29 Perdebatan Sengit30 Bab 30 Sang Jendral Perang31 Bab 31 Salam Kenal, Tuan Putri32 Bab 32 Bantuan Tuan Penyihir33 Bab 33 Jalinan Persahabatan34 Bab 34 Percakapan yang Menantang35 Bab 35 Makan Malamlah Bersamaku36 Bab 36 Tinggallah Lebih Lama37 Bab 37 Hingga Tengah Malam38 Bab 38 Selamat Tidur, Tuan Putri39 Bab 39 Hadiah Sang Kaisar40 Bab 40 Berikan Gaun Termahal untuk Istriku41 Bab 41 Undangan Pesta42 Bab 42 Anda Siap, Tuan Putri 43 Bab 43 Pesta Penyambutan44 Bab 44 Hinaan Pada Sang Tuan Putri45 Bab 45 Kericuhan di Pesta Perjamuan46 Bab 46 Perubahan Sikap Kaisar47 Bab 47 Hukuman Bagi Si Pembangkang48 Bab 48 Duke Bastille Narcissus49 Bab 49 Bimbang50 Bab 50 Jadikan Aku Partnermu51 Bab 51 Debaran Hangat52 Bab 52 Berikan Tanganmu53 Bab 53 Gerbang Sihir54 Bab 54 Laboratorium Sang Penyihir55 Bab 55 Percakapan Dua Orang Pria56 Bab 56 Batu Ruby57 Bab 57 Lembah Aiden58 Bab 58 Jangan Panggil Namanya!59 Bab 59 Ada yang Salah Dengannya 60 Bab 60 Menyentuh Hati Sang Kaisar61 Bab 61 Panggilan Sayang62 Bab 62 Jadi, Kau Mau Hubungan Kita Lebih Dekat 63 Bab 63 Bayangan Tengah Malam64 Bab 64 Waspada!65 Bab 65 Simbol Harimau Putih66 Bab 66 Mau Jalan-jalan 67 Bab 67 Pusat Perhatian68 Bab 68 Area Terlarang69 Bab 69 Rumor di Ibukota70 Bab 70 Makhluk Magis71 Bab 71 Mereka Bukan Budak72 Bab 72 Kerusuhan di Area Terlarang73 Bab 73 Beradu Pedang74 Bab 74 Sihir Biru75 Bab 75 Jati Diri Sang Putri76 Bab 76 Pergi ke Perbatasan77 Bab 77 Perasaan Cemas78 Bab 78 Kau Penyihir79 Bab 79 Tanda Mata80 Bab 80 Perbincangan Sore Hari81 Bab 81 Ungkapan Sang Kaisar82 Bab 82 Istana Permaisuri