Gelora Cinta sang CEO
ang! Malam ini untukmu!" Nata
Tanpa ragu, dia memberikan kecupan mesra yan
i setiap lekuk tubuh memikat, menyelisik di antara balutan kain yang masih ter
ya?" tanya Mesha dengan lembut saat telapak tangannya teng
, memberi sebuah isyarat kepada sang l
ibu jari Mesha mulai berputar dan sesekali menekan punca
mendesah lembut, membuat Mesha kia
ua bagian tubuh yang dapat membuat mereka serasa terbang melayang. Meskipun sepasang kain men
atas pangkuan Mesha, memberikan sebuah tekanan a
ha seraya menggenggam wajah sang k
menghadirkan sensasi tersendiri m
asih melekat pada tubuh sang gadis, menggulungnya
hal itu. Sepasang benda bulat nan indah memesona
p Mesha yang tak mampu mengedipkan matanya barang sejenak. Keindahan
pat tertunda. Dia kembali mendaratkan kecupan di bibir dan me
s saat jemari sang kekasih merema
lembut, menuntun dan mengarahkannya ke bagian be
h sepuasmu
gairah di dalam diri sang laki-laki. Ger
kanan yang dilakukan Mesha pada benda bulat i
g dinamakan ken
ang!" Mesha menimpal
satu puncak bulatan kenyal milik sang kekasih, sedangkan jemarinya menari-nari
gadis membuat satu bagian tubuh Mesha menampakkan
mengayunkan lengan untuk meraih ujung
an mengeluarkannya dari persembunyian, menggenggamnya dengan perlahan, serta member
mendesah lembut seraya kian mengeratkan bulatan ranum ke wajah sang kekasih, sementara jemarinya
dipenuhi oleh sebuah cairan pekat y
ih leluasa dalam memberikan se
ha menghentikan tarian lembut jemar
tangan Mesha menuju kehangatan lain di
a ini untukmu!" tegas N
lam, berada di antara balutan kain yang ma
mari sang laki-laki ketika memainkan benda milik
dilakukan Mesha begitu memanjakan ka
aku membukanya untukmu!" Nat
alkan pakaian bagian bawah, memudahkan sang kekasih
aksama. Netranya kembali tertawan ak
ku," ucap Mesha yang merasa kagum
tanya Natasha seraya melakukan gera
rga miliknya, memutar lembut sembari sesekali memasu
g membuat penat di kepala
nggalkan satu per satu pakaian yan
Sayang!" Mesha berkata setelah se
a di hadapan itu membuat sang l
sang kekasih dengan lembut. Dilancarkannya permainan bibir da
ya. Sebuah aksi sarat birahi menghadi
tu memabukkanku," ucap Nata
al, dia melirik bagian tubuh kesayangan
kekasih, mengangkatnya dengan perlahan a
Aku ingin menikmati momen in
terlebih dahulu," kata Mesha sembari menempelkan bagi
gerbang kenikmatan itu pun dimu
sal dari bagian tubuh Natasha membuat
g?" tanya Mesha seraya me
tuk menggambarkan kenikmatan ini," jawa
s kian liar membara. Direbahkannya tubuh Mesha untuk dapat membe
ggerakkan apitan bibirnya naik turun, serta sentuhan jem
ucap Mesha seraya memandangi Natasha yang te
erak di bagian ujung benda itu, memutarnya deng
Sayang?" tanya Natasha yan
kan ujung bagian tubuh kebanggaan sang kekasi
, menggenggam benda milik Mesha dan
mbut puncak bulatan kenyal sang gadis. Suatu aksi y
. Dia terlihat amat menikmati permaina
at memuaskan bagi Natasha adalah cairan itu melintas ketika ujung bagian
Natasha seraya menyebar cairan itu ke seluruh
enda tumpul itu ke pintu gerbang milik sang gadis, menekannya dengan perlaha
tanya Natasha den
nti," jawab Mesha y
ha yang meringis menahan sakit saat b
u itu hanya sementara," ucap Mesha, b
itu pun berhasil meruntuhkan tembok kesucian
. Dia mulai menaikkan tempo permainan set
atasha tak dapat melanjutkan ucapannya. Aksi yang dilakukan
a mengarungi samudra asmara yang amat
an akhirnya mereka dapatkan ketika suatu
ernah kamu berani meninggalkan aku setelah ini!" pi
anya? Laki-laki mana yang mem
tetap bersama. Mereka berharap, tak ada satu hal pun da
*
datang mengisi ruang kosong di lu
eorang perempuan bernama Natasha membuka pintu mo
alih dari sosok Mesha yang bercumbu dengannya kemarin. Namun, l
tanya Natasha yang merasa he
" jawab Mesha semba
mbunyikan sesuatu. Dia pun mendesak sang kekasih aga
njutkan kuliah, Na,"
"Kenapa, Mes? Padahal kita sudah berjanji akan terus bersama. K
i kuliah. Dia harus berangkat ke Ibukota u
menjauh. Namun, usahanya tidak berhasil karena M
ngkin dengan kerja di sana, aku dapat memb
gobatan ibu kamu. Kamu butuh biaya berapa untuk pengobatan ibu kamu? Bicara kep
dibutuhkan ibuku. Kalau aku tidak ke sana, lalu siapa yang akan mer
tah kata pun karena perkataan Mesha ta
ilu, genangan air pun tak da
p jika harus melihat kepergian ses
i yang berada di hadapannya sudah menanamkan benih yang mungkin a
ku? Bagaimana jika nanti t
an Mesha begitu saja. Dia berlari dengan berur
tikan niatan untuk pergi, Natasha tak men
air mata tak menghalangi seorang per
an, semoga tak ada hal buruk yang menimp
ng terpancar dari wajah Natasha. Dia memeluk foto almarhumah ibunya. Di
di sini menemaniku, tentu aku akan merasa lebih tenang. Kenapa se
aya yang disusul suara gemuruh te
araskan diri dengan suasana hati. Berlimpah harta tak me
dari Mesha suatu hari nanti? Bagaimana caraku me