Misi 27 Hari Yura
s di hadapkan pada hal-hal yang tidak kita s
a kekesalan itu. Tapi terkadang ada keraguan y
keinginan kita malah menimbulkan
--
kat ke tempat kerja sementaraku, tapi Pak An
depan tv menghabiskan waktu kosongku di ru
ang lantaran sibuk bekerja. Tapi kenapa saat aku berada di situasi ini, aku malah
i padaku. Apa ini sebuah syndrom? T
g manusia, yang nggak pernah pu
cehan yang juga terde
i tetap menyala namun mataku tentu sudah tidak fo
ayangan tv favorit sekalipun akan tampak bia
kali, hingga di menit ke 10, aku mulai tertidur da
eorang sekaligus tepukan di bokongku beberapa kal
anku. Ternyata beliau pelakunya. Aku jadi tidak bisa protes apalagi mengomelka
kamu," tambah Mama l
nya ada hal yang benar-benar pe
yang mereka cetuskan tempo hari. Perlahan aku mulai
esu. Bukan karena malas tapi
. Kamu mau ikut nggak?" Kata Mama
gitu, aku siap-siap dulu ya." Dengan penuh semang
tuk makan siang di luar. Entah ada angin apa hari ini hing
r mati bosan karena seharian di rumah dan nggak ngap
enting aku merasa c
, tibalah kami di sebuah restoran bintang 5 de
pa, 'apa benar kita makan siang di sini? Papa n
random yang aku tanyakan saat di parkiran.
oran dengan desain interior yang didominasi berwarna putih tulang serta dengan sedikit
tata begitu rapi. Meja dan kursi yang berwarna hita
idak terbiasa makan di tempat mewah begini, aku lebih suka makan di temp
eluruh tabunganku hanya agar punya momen sekali seumur hidup bisa makan di sini. But No ....aku
tu. Mereka sama sekali tak pernah berniat apala
ntas saja kaum menengah ke bawah ini makan di tempat mewa
masuk akal ya karena mereka lebih su
pa kita bisa ada di sini? Pertanyaan yang t
, mereka selalu tertangkap mata olehku seda
na merayakan anniversary dengan aku yang
ereka sudah merayaka
ng mengarahkan kami menuju meja yang akan kami tempati. Dan percaya at
a meja yang menghadap persis ke arah taman. Tidak salahkan jika aku menyebutnya special?
pernah tertarik makan
ress dengan nampan berisi makanan pembuka kembali mendatangi kami. Heran? Pa
Kita belum pesan loh," ucap
ran untuk meja ini. Owner ka
uatku semakin bingung. Restoran macam apa yang orde
aku dengan ke
silakan nikmati hidangan
ua orang tuaku. Aku yang bingung tentu menuntut penjelasan da
agi berusaha nyembunyii
udah yuk makan," sahut Mama tampak s
in tahu, karena rasanya tak mungkin Owner sok baik itu meminta kary
maaf ya lama
justru sapaan seseorang dengan setelan rapinya y
?" tanyaku dengan ta
me no se
rkan senyum menyebalkannya itu. Dan darimana dia
it a mi
nya kenapa rasanya tampak se
asih ingat kan?" tanya
engingat siapa dia? Apa orang ini memang pernah aku ke
... aku ingat dia. Aku juga mengenalnya. Dan aku ... membencinya. Dia lah Panj
dia tiba-tib
*