icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Because That Night

Bab 3 Perjodohan

Jumlah Kata:1081    |    Dirilis Pada: 09/04/2024

k dari headphone yang ia kenakan. Ia tampak santai dan menikmati kesendiriannya. Tiba-tib

rima panggilan tele

et. Kau ke sini dong ikut gabung! K

amarnya. "Okay, aku ganti baju

kami

ercermin sekali untuk memastikan penampilannya lagi. Ariel keluar dari kamarnya, dari lantai atas ia melihat keluarganya sedang kedatangan tamu, sepasang suami i

Rosita, sedang memperkenalkan anak sulungnya. Vania te

enar cantik, ya," puji

sih, Kak,"

ia yang akan meneruskan semua bisnisku," kata Ayah

a? Benar-benar luar biasa," puj

ari bahan obrolan mereka. Ariel pun berjalan dengan santainya da

iel terhenti, dengan malas dia menoleh ke ara

ang memb

Ia lantas melemparkan isyarat ke suaminya

" kata Ariel lalu gadi

tanya tamu wanita c

a kami," jawab Rosita

ania?" tanya Angel penasaran,

n menjawabnya. Menurut mereka, tak ada ya

abnya walau enggan, "anak kami yang ke

..

hwa anak keduanya bahkan tak menyelesaikan kuliahnya di Universitas Negeri. Hal itulah yang

entara Vania mengambilkan minuman dan k

*

i S

a jeans yang tadi menyapanya. Sean mengingat-ingat, ia kenal wajah pria itu namun ia tak ingat naman

i!" bal

duduk di hadapan Sean d

Aku Rey, teman Bram juga, kita ketemu di kelab waktu it

akhir ini aku lumayan sibuk jadi tak ada

salah satu perusahaan ternama ya?"

ata Sean, "kau s

nunggu pacar

nita itu, dia ingat waktu di kelab itu, wanita itu berdansa bersama Ariel. Pastilah dia teman Ariel. Wa

kau mengajak teman," c

anjutnya, "kau ingat sebulan yang lalu k

Sean. "Sean, perkenalkan, ini calon istriku, naman

n sambil mengul

s Suzy sambil me

informasi tentang Ariel bahkan nomor telepon gadis itu. Namun, ia teringat lagi kesepakatan ia dan Ariel, gadis itu pasti akan mar

y ..

a

" tiba-tiba Sea

alah satu teman Suzy?" tebak Rey, lalu

awa bersama lalu menikm

*

ar suara wanita begitu Sean hendak mel

mendapatkan penerangan dari lampu teras depan yang masuk melalui jendela kaca yang m

ntor," jawab Sean, nada s

ksi yang ia kenakan tampak dibalik kimononya yang transparan. Ia melangkah secara perlahan mendekati

jawab Sea

u merin

sama

enyunggingkan senyumannya yang amat menggo

ke arah mata Ange

tu. "Bagaimana kalau kita bermain malam ini, melepas rindu dan memuaskan satu sama lain," bisiknya, "kita

ekali aku tidak lagi tertarik denganmu," kata Sean, ia lalu melangkah melewati Angel, namun beberapa lan

nanar. "Jangan lupa, minggu depan kau akan bertemu dengan ana

edikit pun ke arah Angel dan itu m

B

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka