icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Because That Night

Bab 4 Pertemuan Tak Disangka

Jumlah Kata:1405    |    Dirilis Pada: 09/04/2024

ng makan malam besok di sini. Kam

engan lip cream berwarna peach membuat wajahnya semakin cerah. Setelah selesai dengan wajahnya, Vania melepaskan roll yang

rna hitam sepanjang lutut. Ia pun langsung mengenakannya dan memakai parfum di kedua sisi lehernya. Vania tersenyum puas melihat dirinya

rlari-lari kecil. Ia langsung menuju ruang tamu, di sana kedua orang tuanya sedang bercengkrama bersama seorang tamu. Seorang pria yang amat rupawan, m

Rosita pada pria itu sambil menar

ambil tertegun dengan wujud gadis yang akan dikenalkannya. Jantung Vania langsung berdegub kencang

kata Andri, ayah Vania. "Sean, ini anak Om yang lu

a tersipu sambil terse

Rosita, "hari ini Tante masak ma

. Sementara Vania terus memandang punggung Sean, ia benar-benar menyukai sosok pria itu. Makan malam pun berlansung, Rosita dan Andri mengajak Sean bercerita tentang pe

mengantar Sean ke ruang tamu. "Mungkin kapan-kapan Nak Sean bisa mengajak Vania keluar jalan-ja

ma ini pulang dari luar negeri, dia t

main di luar," ucap Sean, "akan lebih bagus

" ujar Adrian, "Nak Sean pa

pul

tiba-tiba tampak sosok gadis berbaju kaos dengan celana jeans yang sobek. Mata Sean langsung membulat begitu memandang

adalah Ariel tidak merespon ayahnya, ia masih belum bisa menguasai dirinya dari keterkejut

masuk ke da

menarik Ariel da

tertawa salah tingkah, dia belum dewasa maklu

ak menyangka bahwa ia akan bertemu dengan gadis yang telah bercinta dengannya sebulan

begitu," kata Sean, kapan-k

ini nemanin Vania," balas Andri. Sean hanya mengangguk kec

*

empel di atas bibirnya. Ia berpikir, sungguh sangat kebetulan ia bertemu lagi dengan Ariel, gadis yang ia rindukan selama lebih dari

uatu kebetul

enuju ruang tengah itu. Sean berbalik dan wanita cantik itu sedang berjalan beriringan deng

mereka dan makan malam di sana," ujar Tirta, pria p

ku makan ber

ini putranya mau melakukan hal yang ia pinta. Tirta d

a tampak tenang namun sebenarnya ia sangat penasaran ba

," jawab Sean s

rsemangat, "sudah kuduga kau pas

l, "siapa pria yang tak

rnyit taja

ama Vania. Apa kau lupa?

iya," gu

erpesonanya Sean, dia sam

dari luar. "Kalau begitu, aku akan memberimu kes

Sean. "Bagaimana? Kau sudah mend

jawan Sea

emberimu?" Ang

birnya menyungging ke samping. "Tidak usah,

akku ini memang tidak perlu diragu

dingin ke arah Sean. Jelas ia tak suka jika anak sam

*

k wajahnya masih shock. Wajah keterkejutan pria yang pernah bercint

benar-be

dak ... itu bukan dia ...." ucapnya

enaiki tangga, terdengar suara bel rumah. Ariel mengacuhkannya dan mulai menaiki tangga namun bel terus berbunyi. Ariel berbalik dan mencari-cari asisten r

l memandang ke arah pemandangan halaman rumah yang tampak sangat indah. Mata Ariel membulat, ia tahu sosok itu adalah

au

an rahang yang tegas begitu memesona namun tidak bagi Ariel. Sorot m

au di sini?"

Aku mau menemui seseo

bilang kalau kita tidak usah b

k tawanya meledak. "Siapa juga

ok Vania sudah berada di belakangnya. Vania tampil memakai dress selutut berwarna hijau pastel yang membuatnya san

menoleh ke arah Ariel, "Ariel, beritahu Mama

simpel sejenak ke arah Ariel lalu ia mengajak Vania pergi dari sana. Sementara Ariel hanya bergeming m

B

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka