Because That Night
ung yang membukakannya pintu adalah seorang. asisten rumah tangga. Ari
kamu jam segi
anita paruh baya namun masih memiliki raut kecantikan di wajahnya itu sed
santai. "Aku main be
tkan matanya.
saha santai, "karena sudah terlalu malam
ghela napas dan memegang pelipisnya. "Kamu ini ... papamu sedang ad
l, "aku punya teman-teman di lua
ang membuatmu main hing
a, rasanya ia malas berad
sekali dengan kakak
ku mau ke kamar dulu." Ariel pun langsung be
bangkang dan tak mau mendengar ucapannya. Wanita itu memijit-mijit pelipisnya yang mulai sakit akibat ulah an
u kamar mandi. Saat ia buang air kecil, ia merasakan perih di bagian kemaluannya. Ia lalu melepaskan pakaiannya d
lalu meraih handphone-nya dan mengecek notifikasi chat yang mas
u hilang di kelab dan tidak mengangka
membalas chat dar
da di ruma
dian Suzy memba
ita mau ngumpul-ngumpul d
kemaluannya masih terasa sakit. 'Maaf, ya ... kapan-kapan sa
ng membalas
membaringkan tubuhnya di ranjang. Ia memejamkan matanya, masih terbayang-bayang dengan jelas apa yan
rasanya apa yang ia lakukan benar-benar gila. Ariel memejamkan matanya. Bagaimanapun ia haru
*
enyelesaikan tugasnya untuk menandatangani semua dokumen di atas meja itu tapi ia tak bisa fokus membaca isi dari berkas-berkas itu. Ia tak mungk
tok
!" ser
ik masuk dengan membawa beberapa doku
Sean dengan kenin
ang harus Bapa
tarisnya itu. Belum juga ia menandatangi berkas-berkas beberapa hari yang l
di sana!" pe
n-dokumen itu di meja lalu ia membungkuk hormat ke arah
u namun ia belum juga bisa melupakan kejadian malam itu. Gadis bernama Ariel itu benar-benar menguasai pikirannya. Sean sangat ingin bertemu lagi dengan gadis itu. Ia bisa saja menghubungi
itu dan ingin mengenalnya lebih jauh. "Akankah
anya yang begitu megah. Ia masuk dan disambut oleh
pria paruh baya yang terlihat amat bijaksana. Pr
, baik," jawab
kau terlihat kacau," tebak p
Sean dengan kening mengerut,
" tanya wanita ca
jawab Sean. "Tumben kalian m
sebentar bersama
k berhadapan dengan ayahnya. "Sean
kenapa?" Sean ma
yang sangat baik. Kebetulan dia p
, y
jodohkanmu dengan
k perlu melakukan itu, aku bisa
ang cantik, berprestasi dan dibanggakan oleh keluarganya," ka
ng katanya cantik, baik, berprestasi dan kebanggaan keluarganya itu. Namun, ra
memperkenalkan aku dengan dia," kata Sean, "tapi aku
as. "Baiklah, kami akan merencan
carakan?" kata Sean. Ia lalu beranjak
saja bersikap seperti
ni," ucap wanita cantik itu. "Angel, tolong ambilkan aku oba
tunggu s