Rahasia Gelap Kekasihku
ng kaca apartemennya di Northwest Park Avenue. Dinginnya musim gugur sama sekali tak me
bawahnya, teringat kembali bagaimana perjuangannya
perator kilang minyak setelah lulus SMA selama tiga tahun, dan yang tera
kan pendidikan ke jenjang kuliah, melainkan karena ingin pergi jauh
a yang dimiliki oleh sang ayah. Namun satu jam yang lalu, telepon dari pria yang selama ini dibencinya membuat perasaannya k
sekilas nama yang tertera di layar, membuat suasana hatinya yang tadi sempat memburuk, setidaknya mulai s
unjukan DJ terkenal dari Jerman jam 10 nanti. " Suara pria yang lebih tua dua tahun darinya di s
ri di atas treadmill. Cara yang bagus untuk mengusir rasa dingin," jawabnya sambil berjalan menuju ke kamarnya
an musim dingin tiba. Kemana perginya Arsen si penakluk gadis, heh? Berg
ku menjadi pria brengsek, dan sekarang aku ingin fokus pada restoran baruku," jawab pria ber
si laki-laki bebas memutuskan untuk bertobat? Jangan berc
an menjijikkan seperti itu. Pergilah! Lima belas menit lagi aku sampai di tempat
l mobilnya. Beberapa penghuni apartemen lain yang usianya lebih tua menyapa
n dan bar yang lumayan dekat dengan apartemennya. Tak perlu menunggu waktu lama, m
cari tempat biasa yang dimaksudnya. Karena tempat biasa baginya saat ini adalah yang menyediakan makanan enak untuk
nya dan memberinya daftar menu, sete
hangat, terserah kau saja mau memberiku apa," kata Ar
berikan minuman yang terbaik untuk menghangatka
panjang. Rasa sakit hati akibat ditelantarkan dan dituduh membunuh ibu serta adiknya masih belum mau hilang. Semakin ia berusaha mel
k melahirkanmu saat itu. Kau benar-
dimanapun. Seharusnya kau bilang padaku kalau tempat nongkrongmu sudah berubah. Ugh, bar ini benar-benar buruk dalam hal tempat pa
erlihat begitu tegang, seperti tengah menahan sesuatu.
negang berangsur-angsur rileks. Ia memasukkan ponselnya kembali ke dalam saku jaketnya, bertepa
coklat panas saja," ujarnya pada pelayan itu
ya. Entah apa namanya aku lupa. Segelas es teh lemon juga menyenangkan," cegah Leo saat pelayan itu hendak mengambil k
nama ayahnya di layarnya. "Bisakah kau mempercayainya? Maksudku, setelah 15 tahun dia menganggapku sebagai seorang pembunuh dan terus mencaci makiku d
a dia adalah ayahmu, Ar
aku harus memaafkannya begitu saja? Aku punya hati, dan hatiku masih merasa sakit atas perlakuannya." Arsen membanting ponselny
u uang setiap bulan dan mencukupi s
ma denganku untuk membangun restoran di hotelmu. Tapi aku tak butuh semua uang darinya dan kemewahan memuakkan yang membuatku
ambil melirik ke sekitar mereka, kemudian tersenyum minta maaf atas keributan yang sudah ditimbulkan
ah. Apa gunanya kuliah jika aku sudah bisa mencari uang?" jawab Arsen sembar
ak enak, sampai akhirnya makanan pesanan Arsen datang. Aroma yang tercium dari makanan itu
m yang dilumuri saus berwarna coklat dan langsung memakannya tanpa permisi. "Hmm,
, saat kau tidak sedang dalam suasana hati ya
rada di dekat api unggun untuk menghangatkan badan." Leo kembali m
apun betah berada di sini. Dinding dan perabotnya terbuat dari kayu mengkilap, yang justru terkesan sederhana tapi hangat. Sama pers
ai seorang gadis berambut brunette ikal sepunggung memas
pada bartender setelah melepaskan jaketnya. Terlihat tangtop hitam ketat yang membungkus tubuh langsing itu,
yang indah, melainkan karena aura yang dipancarkan oleh gadis itu terlihat tak biasa. Ada kesan misterius dan p
egitu gadis itu tertangkap oleh pandangan matanya. Bibirnya tersenyum