Sayap-sayap Patah
rbunyi. 1 minggu sudah Ara tiba di New York. H
un bahwa ia akan memiliki kesempatan untuk bekerja di sana. Meskipun hanya sebagai sekretaris penggan
Kemarin ia sudah meminta Rachel menemaninya memb
apnya sambil memilih beberapa
lutut berwarna tosca. Ia juga menarik atasan berbahan ch
ng manis" ucap Ara sambil tersenyum. Ia kemu
ipinya dan tak lupa ia memakai lipstik berwarna nude untuk bibir sensualnya. Ara ingat, Niko sangat menyukai bentuk b
sedikit blush on, dan lipstik. Jika untuk ke pesta, baru Ara akan menambahkan sedikit eyeliner dan maskara. Sebenarnya Ara memiliki mat
gedung Lt. Ayza.co. Jam di mobilnya menunjukkan pukul
tanya security Ayza.co pada Ara sa
untuk menjadi sekretaris pengganti di perusahaan ini.
rkan anda menemui Ms. Maura. Mari ikuti saya..." security itu deng
. Morris itu segera memanggil Florence dan meninggalkan Ara
aku Florence Maura. Kau bisa memanggilku Flo..." Florence m
saja aku Ara..." Flo
0. Baiknya aku antarkan kau ke ruang kerjamu d
t satu orangpun. Saat ia menanyakan hal itu pada Florence, ia hanya menjawab bahwa Mr. Ayze tidak menyukai hal yang sia-s
gan besar dan nyaman. Semua parabo
u, Ara. Itu, adala
arah sebuah ruangan d
tidak suka jika ruangannya terdapat bau rokok. Maka, kau yang harus memastikan belum beliau datang, ruangan itu kembali wangi" Ara mengguk dan mengerti dengan cepat, "Ah ya, aku suda
di kesan pertamanya datang ke perusahaa
melihat ruangan Mr. Ayz
ah. Mari aku tunjukkan..." Ara m
alatan lainnya. Lantainya dihias dengan karpet persia. Di pojok kanan ruangan terdapat taman yang langitnya terbuka dan dibatasi dengan kaca besar yang
dinding. Dan matanya terpaku pada sebuah figura d
erongkongan
bertanya setelah mendengar Ara mengucapka
a Ara tidak percaya. Ia berharap itu tida
milik perusahaan ini. Kau sudah m
agaimana mungkin ini terjadi?? Bagaimana mungkin ia akan beke
di sini?!" sebuah suara berat
datang bahkan hanya dari mendengar suaranya
ang rupanya...", Fabio berjalan menu
bahwa aku yang akan menjadi sekre
dalah Ms. Subrata..." Flo
kembali ke ruanganmu. Aku
dan berlalu meningga
kan apapun, Nona?" tanya
igit bibi
u Inara Subrata..." ucap Ara tanpa
ngga asal dan riwayat pendidikanmu. Tapi bukan itu yang ingin aku dengar..." Ara mengangk
n? Kau sudah tau semua tentangku
atap Ara tanpa
rya, ya, karena kakakmu itu aku tau bahwa kau akan bekerja denganku. Kebet
ari orang lain. Aku ingin bekerja karena kemampuanku. Terima kasih atas kebaikanmu untuk kak
dedikasinya, Nona. Karena kemampuan dan skill yang dia miliki. Aku tidak peduli dengan latar belakang keluarganya. Bagiku, kinerja adalah nomor satu. Apalagi untuk pegawai yang baru lulus sepertimu. S
angat menyakitkan. Ara me
bisa bekerja dengan ba
akitkan. Ara mengatupkan rahangnya. Ia benar-benar marah, menahan diri untuk tidak berkata lebi
yze. Aku akan membuktikan padamu bahwa kau salah telah meremehka
angat memuaskan bahkan dengan pujian. Nilai-nilainya sempurna. Meskipun pengalamannya sangat minim, setidaknya Fabio bisa mempertimbangka
beberapa kali meng-email Nicky untuk mendapatkan i
e, telpon di me
Ada yang bisa saya ba
Fabio segera menutup telponnya. Ara menghela nafas berat
pat Ara sambil melirik ke ruangan
menekan handle pintu dan melangkah masuk. Pandangan Ara disapukan berkeliling m
nginkan??? - b
etkan Ara. Gadis itu terlonjak kaget, "Apa kau tidak terbiasa mengetuk pintu sebelum
kali. Tapi kau tidak menjawab. Bukankah ka
ra menghormati bossmu???" Fabio mendekati
uh kekesalan. Ia berbalik hendak keluar dari ruangan Fabio. Saat tangannya hendak menek
ngan Ara di dekat kepalanya. Ara merasa sangat terintimidasi, ia mulai merasa takut. Apalagi saat men
askan pegangan Fabio, "Atau aku akan berteriak
teriak? Bernyanyi? Silakan. Tapi aku juga akan melakukan
arnya kau ingin
Fabio tegas. Ara menundukkan kepalany
t. Ia tidak bisa membayangkan hal apa yang akan Fabio lakukan p
P BERANI TADI?!" bentak Fabio yang membuat Ara justru semakin menunduk. Tang
a gadis itu menyiratkan sesuatu yang berbeda. Fa
itu di sini!!! Perhatikan setiap langkahmu. Jangan ceroboh dan gun
akin te