icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Tinggal Bersama Mantan (21+)

Tinggal Bersama Mantan (21+)

icon

Bab 1 Cerai

Jumlah Kata:1901    |    Dirilis Pada: 12/03/2024

dalam mobilku dan mengendarain

asana mobil menjadi sangat sunyi dan sepi meskipun ada satu orang lagi yang ber

engan istriku di siang hari seperti ini di saat kam

kantor pengacara untuk men

i akan

ini, kami berdua sering

masalah keluarga, dan ditambah lagi... kuran

akah kita bahkan bisa dianggap suami istri?!" teriakku pada istriku

dipikiranmu?! Apakah kamu maniak?!" te

nerus menyakiti satu sama lain deng

kah denganku, hah?! Kenapa kamu tidak mencari pria kaya saja un

ngan dokter sepertimu!" teria

arinya. Bertengkar hanya un

nghentikkan penderitaan yang kami al

aku melirik ke arah istriku yang duduk di jok

tidak ingin duduk

idak mengatakan apa-apa dan terus melihat ke arah jend

an pelan dengan pandanga

n dingin dan sepertinya masih

ek..s perpisahan untuk yang tera

engatakan hal itu. Apakah karena kami berdua akhi

mikiran bahwa aku akhirnya akan menghentikkan dua tahun

lakukan sek..s, suasana hatinya akan berubah

al itu. Di masa lalu saja istriku seperti itu, apalagi sekarang ketika

ke

suaranya. Aku memang yang mengajaknya untuk melakukan itu, tapi aku

i adalah terakhir kalinya, jadi a

n monoton, istriku itu mengataka

memikirkan hal yang sama denganku? Karena ini ada

g sedang terjadi, kami berdua suda

a dan melihat pemandangan kota yang t

tanpa menoleh ke arahku dengan n

isa menatapnya dengan tatapan marah ketika

Valeri mulai membuka

n... kalau begitu aku

tam di kemeja putih yang digunakan oleh istriku, aku lan

idak mengerti. Apakah karena aku hanya

g saat ini posisinya seperti sedang menungging di at

tubuhnya. Tangan kananku menahan kepalanya dan mendorongnya, sementara tan

ak Valeri memberontak. "Adi

punggungnya seperti seorang polisi ketika sedang menahan seorang penjahat sambil tanga

an kiriku itu langsung mendekat ke lubangnya dan

esah atau mungkin menjerit

nnya, kami tidak pernah benar-ben

?!" teriak istriku sambil menoleh ke belakang untuk meliha

ah ini kami berdua tidak akan bertemu lagi... A

ng semakin lama semakin mulai basah dna tanganku

dipermalukan atau sedang ketakutan. Namun, ketika aku melihatnya seperti itu, aku justru malah lebih ingin men

dengan kencang dan cepat, mengobok-ob

?" tanyaku berbisik

dibenci oleh istriku ketika sed

erkejut dan menoleh denga

iku lalu kembali membenanmkan wajahnya di

kram dengan erat seprei kamar hotel

.. enggg.....

a untuk menunjukkan bahwa dia sama sekali

menolak, lubangnya sudah menjadi s

jadi keras sebagai respon

ujar Valeri menoleh ke arahku ketika aku akhirny

iri bahwa aku t

kan resleting celanaku dan mengarahkan pusakaku yang keras dan besar

u yang berukuran 18cm itu masuk ke da

lah terakhir kalinya kami akan melakukannya? A

lat dan seksi itu, aku menghentakkan pusak

ajahnya di atas tempat tidur, lagi-l

h ahhhh hmhh

in mempercepat ritme sodokanku sambil t

hh ohhhhh ahhh

ari bibir Valeri. Sepertinya dia

bil menoleh ke arahku. Nada suaranya terdengar

i hmhhhh shhhh gila!" bentak istriku

dan kesal. Yang bisa kulakukan saat ini adalah menghentakkan pusakaku itu keluar ma

bibir Valeri, meskipun istriku itu se

i ini... karena ini adalah terakhir kalinya kita me

berkeringat dan riasan wa

rik kedua tangannya ke belakang samb

hh.

a kedua tangannya kutarik seperti it

ng kini tidak bisa membenamkan wajahnya di tempat

i itu, aku menarik tubuh istriku untuk me

kutarik ke bawah, sementara tangan kiriku memeluk leher istriku, seperti aku sedang melakukan tek

mencurahkan semuanya karena i

i yang mungkin merasa keenakan karena pucuk dada

shhhh hmhh

nya. Kulihat dia mencoba menggigit bibir b

ngsung mengerti apa yang terjadi ketika tubuh Valeri bergetar deng

u saja

ya, hanya beberapa detik setelah Valeri mendapatkan kenikmatannya, tubuhku j

rghhhhh ar

mendapatkan

kalinya, aku ngesek..s s

nya. Valeri tampak mengambil tisu untuk membersihkan dirinya dan dengan d

ku yang telah kubuka karena berkeringat dan juga celanaku

h atas apa yang kulakukan padanya tad

. Jadi ini yang

laku dan menatap pu

psumu yang liar itu?" tanya Valeri tampak m

rti ini, tapi sejujurnya, karena ini terakhir kalinya, a

a sepenuhnya menerima hal it

kan kepalaku lalu menghela napasku. Bibirku t

mengangkat kepalaku sa

ng bisa kuka

oleh dan kami berdua

aimana mengatakan maaf?" tan

an mengikuti keinginanmu untuk bercerai,"

berdua sudah terlalu sering menyakiti satu sama

dan lebih dingin dari biasanya, membuat

gambil blazernya dan langsung pergi ke ara

segera cepat-cepa

n dua tahun kami...

yangka... kami yang telah bercer

*

an au

di cerita bar

gaskan ya! Cerita ini mengandung klasifikasi HAREM. Yang art

celap celup sana sini, mending tinggalkan dari

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka