Kutemukan kebahagiaan ku
ang terbangun di sebelah suaminya. Dina yang berad
bawa secangkir teh hangat untukny
Ujang, karena dinilai jelek dan cuma pesuruh. Padahal dia dan Ujang posisinya sama. Begitulah ma
ra-pura nggak mau, wanita itu memang aneh!" cecar Ujang dengan ketusnya. Dina ter
n sesuatu itu deng
ggak pernah ya sentuh ka
elek ka
ik ga mau begitu lah, kemarin Mpok aja sampai teriak-teriak kur
. Tertawa rem
kamar. Setelahnya, ia benar-benar lupa. Bahkan, ia juga jujur merasakan kenikmatan bermainnya ke
kalau kemari
nya Dina d
aya justru berterima kasih banyak karena Mpok saya bisa merasakan h
nyak terpampang di galeri ponselnya. Dina meringis kesal, ia merasa miris dengan dirinya send
p! Aku sudah
sil bergumul dengannya. Ternyata justru hanya Ujang yang notab
stasi segera
uar dari
uar
aku tidak su
i meninggalkan Dina yang mara
marnya. Antara percaya da
dirinya
pedan dan setelah nya ia akan memaksa ku untuk melakukan ini lagi, ini nggak boleh dibiarkan! Foto telanjang di hape Ujang? Astaga aku lu
mana sekarang, ia merasa kesal dan bench akan nasib nya yang
eluar dan mengeja
tanya Ujang
eringai. "Enak aja! Nggak Mpok, kalau mau di hapu
itu benar-benar mengambil
ian, siapa
ng jelek, mis
a hapus kalo perlu saya
teman
, saya bayar kamu untuk hapu
, saya ngga
stri." Cel
di antara keduanya dengan senga
g?" tanyanya
tak mengatakan apa yang terjadi di anta
apa Jim sendiri. Ujang tid
ngajak saya kikuk ki
, Jang?" "Ngajak nganu,
malu-malu. Jim sebenarnya
liki ide cemer
kalian berdu
tuan di rumah saya!" perintah
aya nggak begitu," elaknya. Ujang tiba-tiba dengan sengaja memberi tahu foto tela
isa pergi
ada Jim. Namun Jim, berusaha untuk memperkekeh keputusan nya
a supaya saya bisa bekerja di s
"Kalian harus menikah, bukan saya sok suci tapi lebih baik beg
ut, ia hamp
perintah m
pi,
di saya! Kalau nggak mau ya terserah," Jim hendak meni
o Mpok Dina, agak lain memang. Saya
i depan dadanya. "Saya n
ra
Ujang, saya akan naikkan
tai
berapa, Pa?
iba an
Setara de
ujar Jim
saya empat j
as. Jim juga tersenyum
uga ke dalam j
ar. "Terserah mau apa nggak, itu hak kal
aya ta
ini hendak melangkahk
irnya memanggil Jim. "P
kah lagi, Jim akan menggenggam Dina dalam permainannya, ia tidak terima karena wanita itu berani-beraniny
ny. Di saat itu wanita paruh baya itu tengah berkutat
in
?" tanya Henny yang masih mencuci kubis
ernikahan nya Dina sama papa mertua Bu
yang ia cuci. " Menikah? Kenapa Papa mertuamu? Apa Dina ada h
as Reno sih
rnyit
apa bisa Pa
ngundan
ahuan lagi gituan Bu sama pesuruhnya
di embat, Sof." Celetuk Sofia. Mira hanya tersenyum merespon ala kadarnya. Perihal
. Bagaimana
a 'k
guk. "Ya, Ibu
antas masih
a tidak
, dasar anak Broto ga jauh beda sama si Broto!" gumam Henny lirih. Mira lantas h
ngguk. Di saat itu telepo
Agus,
ngangkat pan
ponselnya. "Halo, Mas
bisa naik ojek atau minta jemput Bagas a
r di lu
as. Mungkin ini adalah kesempatan emasnya.
, Ni. Kamu
aku ya?" t
. Padahal memang ada hal lain yang ia rencanakan. "
ku sayang,
s yang mahal, Mas." Pinta N
rmintaan Henny. Keduanya kini bercakap-cakap lama di
gnya bersa
lihat tuh ke
h beda ya sama si Ike?
ya, main kawin aja kaya ngga
sama siapa lagi?"
ibir Mak Su. Henny yang baru saja sele
jalan mengham
biar kalian di pecat!" ancam Heny yang mengetahui jika sedari ta
buah suara mengejutkan mereka berdua. "Beneran kali