Di Ujung Lelah
a
u ingin
saja dari mulutku, aku sudah
mu Mirna
Ia seperti tak percaya d
dulu adalah seorang istri yang patuh dan
n tahun dengannya, banyak duka dan Air mat
n pernah mence
elama menjadi istrinya tak pernah aku melakukan kesalahan
enceraikan aku, aku yang akan
keberanian itu, ini jela
lah Mirna yang sudah lelah dan sudah tak tah
lan Lima tahun, entah mengapa aku dulu m
ingin menikah dengannya karena cinta. Ya karena cinta juga aku menerima dia yang hanya bekerja sebag
t kalemya, kerja keras nya, tanggung jawabnya, selalu meminta maaf setelah kami bertengkar itu yang m
, sebelum mengenal Mas Farid aku pernah menja
MA, seumuran, lahir di tahun yang
ng tinggi, membuat aku selalu tertawa saat bersamanya, wajahnya yang manis
ja menasehatiku jika aku salah. Dia juga selalu memberikanku k
menunjukkan sifat tempremennya, sedikit saja aku sa
marah, benda yang ada di hadapannya dia tendang, bahkan
waktu dia marah, dia akan memukulku seperti apa yang dia
h terbersit d
engan mas Farid jika di dal
ir Allah tak
apa yang telah digari
d selama Lima tahun, di tahun per
lam setahun tujuh kali, pindah dar
, pernah kami tak punya uang untuk beli beras dan gas pun habis, kami hanya beli nasi satu bungkus makan berdua.
terlilit hutang disana sini, ia terpaksa berhutang untuk menutupi kebutuhan k
a itu, tapi aku selalu bertahan dan memberinya
. Aku diterima mengajar di sebuah TPA, meski dengan gaji sedikit, aku tak
dapur, aku mulai menabung dan bisa membantunya membayar hutang
dih karena aku takut tak bisa bekerja dan kondisi keuangan kami masih belum m
alu diantar Mas Farid, karena kelelahan dan kecapean aku harus m
harus berhenti dari mengajar. Mas Farid melara
asian anak kita kalau kamu terlalu cap
itu melaran
suamiku, aku berhenti mengajar, dengan begitu
pan yang kuberi nama Azka Askara. Aku menangis saat pertama melihat waj
ang sholeh ya nak, yang
rumah, meskipun diatas tanah sewa. Dari pada harus sewa rumah kont
ap. Apalagi putra pertama kami sudah berumur satu tahun, bis
id semakin lama sema
h marah, emosi, bahka
marah marah. Bagaimana rumah bisa bersih, si kecil kami sedan
ut acak acakan, dia pun akan marah. Apalagi tubuhku yang sem
i segala rutinitas ibu rumah tangga. Aku ingin sekali sehari saja tak m
hanya ada dalam
tak ada yang urus, makanan tak ada yang memasak, baju kotor
rumah tangga ku sudah sangat melelahk
. Dan jika saat dia dirumah, kondisi rumah seperti kapal peca