Di Ujung Lelah
a
na..
a yang tak asi
encari tahu siapa
Tanyaku t
aku mencoba melupakan. Ternyat
kabar? " Tanya laki-laki yang tak l
alil? Apa aku se
dah untuk kita" Ucapnya dengan pokesan senyu
sama jenggot nya, kamu gak cukuran ya? "
u, aku jadi kehilangan semangat. Makan tak e
waktu itu. Aku gak bisa lanjutin hubungan ki
ku ikut bahagia j
ak? " Tanyaku pada laki laki yang sembila
kamu makin gemuk. Sembilan tahun lalu kamu masi
siapa saja yang mengejekku
ndut ka
ak
n chalil tiba tiba kurasakan ada se
lengan membu
ngau apa
suara mas fa
g berbicara dengan chali
kamu kok nemp
ngomong gak jelas kaya
erarti tadi
nya bertemu mantan,
aku menyebut nama chalil. Kalau ti
doa, biar gak ngigau" Uc
adi aku lup
bobok la
a m
laku masih terngiang ngiang mimpi tadi.
ekali gak kepikira
rus anakku yang masih balita,
eringat pada ku? Seperti yang
alil masih menyimp
kin, akubyang dulu bu
t tubuhku sudah 80kg. bahkan jika berjumpa dijalan mungkin dia tak akan mwnge
umpa dengannya. Apalagi dengan penampilanku seka
lanku. Dulu, Aku termasuk idola di Sekolah, tubuhku kurus tinggi, kulit kuning langs
am dan kucel, wajahku yang dulu selalu riang kini muram, bagaiman tidak, sekarang yang aku lakukan hanyalah mengurus rumah, melakukan pekerjaan rukah tangga yang tak ad
ah dan halaman, beresin rumah, mandiin anak, memberi maka
u itu saja yan
, tak ada liburan, tak ada skincare, tak ada wisata, tak ada baju
adapi kehidupan ini. Sungguh, aku tak menyang
ilih, aku lebih memilih
nikah dengan Mas Farid, mungkin
tak menikah dengan Farid, mungk