icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

UNDER PINK MOONLIGHT

Bab 2 Part 2

Jumlah Kata:1255    |    Dirilis Pada: 06/03/2024

iring. Sofia mencium aroma yang enak, bukan makanan, tetapi seperti wangi yang memabukkan. Ia sulit menjelaskan aroma ap

g tersentak.”

ria berambut gelap dengan mata cokelat

ia itu dengan bingung.

u, Kai

terlihat sangat muda dan terlihat sangat manis dan tampan. Sementara Kaileen memiliki

i?” Max muncul semba

an Kaileen. Sofia memandang ketiga pria itu, mereka sangat mirip. Namun, di antara ketiganya M

mendengar kau ada di sini. Maaf kalau mereka mengaget

ofia.”Mulai sekarang k

,”kata Kaileen menggeram,”

da Sofia.”Ayo kita maka

beberapa kantong belanja. Ia mengeluarkan sebuah gaun cantik. Ini pe

Sofia menunjukkan gaun

emua kubelikan untukmu.”Kaileen menyodorka

ara Kaileen dan Sean. Ia menghampiri Sofia da

rang pertama yang ia temui, maka ia

k sudah tersaji di atas meja berbentuk bundar. Sean dan Kaile

itu, Sofia tidak akan

u akan makan ju

x bertanya karena Sofia terlihat

ia melirik ke arah

ang kau harus terbiasa dengan aku, Kai, dan juga S

embersihkan rumah dan melakukan apa pun yang aku bisa. Kalian bisa mengatak

kan pekerjaan apa pun di sini!

a kalian. Kalian tidak perlu memberiku gaji. Aku hanya butuh tempat ti

karena mendapat panggilan seperti itu.”Kau tidak boleh melakukan apa pun di r

a yang bisa kulakukan di sini selain membantu kalian.” Sofia semakin bingung deng

tuhkan. Kau cukup tinggal di rumah ini dan menemani kami.

rsenyum dan mengangguk. Kemudian wajahnya menunduk mengecup bibir Sofia. Tubuh Sofia membat

embari menonton televisi. Sofia duduk di sofa. Sean memeluk pundak Sofia dan merapatkan tubuhnya. Kaileen tidak mau kalah, ia

u saja,”kata Sean yang menat

ya.”Ah, itu~aku suda

n terus menghimpitnya,”kata Max mengingatkan. Kaileen dan Se

can dengan seorang pria?”tany

geleng.”Ti

u, ya?” Sean memainkan rambut Sofia yang panjang dan bergelombang. Rambutny

akan menjadi pria pertama

umah.” Sofia memberikan sedikit penjelasan. Hidupnya memang tidak menarik karena ia h

ya lembut. “Kau melakukan banyak pekerjaa

enatap tangan itu dengan sedih kemudian men

dak apa-apa. Terima kasih sudah mengkhawatirkan. Tapi, ini bukan luka yang

tidak boleh melakukan pekerjaan

a tidak ingin memperde

mana kalau kau pindah ke kamarku saja?

u tidak

ja aku ingin te

masih ada hubungan saudara, ia tetaplah wanita asing yang datang. Namun, sik

bangkit. Ia ingin kembali ke kamarnya darip

a, sayang?”tany

nunjuk ke kamarnya s

am pangkuan Max. Max memeluknya erat dari belakang. Wajahnya ditenggelamkan pada lekukan leher

Max masih saja duduk dengan Sofia di pangkuannya. Malam semakin la

ahat.” Max mema

isa kembali ke kamarnya. Namun, Max membawa

kamarmu? Apa yang ha

nyum sembari terus men

gi. Sofia mematung di tempat sembari

ke

gkuhan lelaki itu. Max membaringkan Sofia di atas ranjang empuknya. La

ya hingga jarak wajah mereka begitu dekat. Sofia menatap Max. Napas Max menderu mengenai wajah Sofia. Lalu i

kemudian memeluk dan berb

rasa berkedut di bibirnya. Ini seperti tindakan yang tidak dibenarkan. Namun, ia

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka