icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

UNDER PINK MOONLIGHT

Bab 9 Part 9

Jumlah Kata:898    |    Dirilis Pada: 06/03/2024

membujuknya pelan-pelan. Bagaima

memegang tangan Sofia lembut d

anganmu, Max!

engan senyuman mengej

gar perdebatan Max dan Kaileen tidak b

dua anaknya. Kedua pria itu langsun

Sofia. Mama sudah membicarakann

bertukar panda

sudah tahu mengenai keunikan kalian

. Lalu, bagaimana ia bisa menghadapi mereka dengan karakter yang tidak sama. Mereka juga ber

ertekan." Kaileen m

senyum tipis."Ah, tidak begitu. A

ta jalani saja apa adanya seperti air mengalir

ih,"kata So

. "Oh, jadi, sudah resmi ya aku ber

n mengejek."Ternyata~kelic

eperti anak kecil di depan Sofia. Nan

ekerja." Kaileen

kau!"k

akan ikut ke

aik, Ma, kota per

n, ya. Sean sepertinya juga akan ke kantor nanti. Kau tidak perlu langsun

a,

." Lariette bangkit u

encium pipi Sofia dan memberikan pelukan hangat."Ak

Max. "Bagaimana pun a

~" Sofia mengerucutkan bibirny

ofia. Sementara Kaileen belum berani melakukan a

dan selamat bekerja,

an wajah semringah. Lalu

leen tanpa melihat wajah Sofia. Tatapannya masih tert

k banyak yang bisa kulakukan di rumah ini.

ah mulai rusak. Tapi, kau bisa mulai merawatny

ncul dari pintu. Pria itu sudah meng

aru saja pergi dengan Mama,"k

bil."Sean men

arapan?"tanya Sofi

etus. Tampaknya Sofia ke

h dengan

kemudian ia menyalakan mesin mobil dan berdiri cuku

saja. Ayo kita masuk." Kai

u masuk saja duluan. Aku

an jika ucapan Sean ber

en masuk ke rumah dan memberikan

endekat

mu, Sofia. Pergilah masuk,"b

ludahnya. "Kau

gaimana?"tata

memaafkanku?"tanya Sofi

tu. Aku sudah te

tidak langsung melajukan kendaraannya itu kar

n masuk. Secara spontan ia

ikut ke

ingin bicara padamu. Aku sudah me

Sofia? Semua sudah telanjur. Apakah ada yang

a detik. Tubuh Sean membatu. Ia menatap Sofia tak percaya. Sofia melepaskan kecupannya, kemudian menarik tubuhnya menjauh. Sebelum Sofia bergerak lebih jauh, Sean menarik tengkuk wanita itu dan membuat bibir mereka kembali bertemu. Kali ini t

an dalam hati. Tapi, ia juga tidak bis

nya tersenyum. Ia mengusap wajah dan rambut Sofia."A

ian semua,"jawab

enang."Oh, ya? A

nap

a supaya tidak marah lagi." Sean sedikit ragu, ta

a, nanti terlambat. Kita akan

i,ya, hati-hati dengan godaan Kaileen di rumah

obil, lalu melambaikan tangannya pada

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka