Dikejar Jodoh
kan dengan maaf, karena tidak semua kesa
. Ia bahkan sudah mondar-mandir sejak pagi, menyiapkan beberapa dokumen dan laporan yang akan digunakan untuk rapat dengan beberapa manaje
untuk menangani sebuah acara cukup besar. Acara pagelaran busana yang bekerja
saja hal ini membuat Elena tertantang sekaligus takut. Yah, tertantang karena ia juga berkesempa
uk bekerja di bawah arahan Arza, Kakak dari Arletta, yang
is ketika bekerja. Ia tidak segan-segan untuk menegur
si bagaimana seorang Arza bekerja. Bahkan saat itu, sekreta
n, Elena tidak ingin jadi korban
sekecil apapun. Sedari kemarin ia sudah berkoordinasi dengan bebe
rfungsi dengan semestinya. Dan hari ini, Elena kembali ke ballroom hotel
Terlebih, beberapa minggu lalu ia sempat gagal mendapatkan kerjasama dengan
. dari kabar yang Elena dengar, pria itu memang terkenal pilih-pilih untuk mengambil pekerjaan. Dan itu makin membuat Elena begitu kesusahan untuk menda
pihak manajemen Rasky dan tidak mendapatkan hasil yang berarti. Pada akhirnya hari i
dak. Di mana Elena benar-benar memiliki waktu yang sibuk
terkendali, tetapi ia juga bisa mendapatkan kerjasama dengan Rasky. Agak tidak tahu diri me
hat teman sedivisinya tengah hilir mudi
yang langsung membuat
i urgent banget. Kerjaan ini benar-benar pent
agi Elena adalah tentang seorang Rasky Karindra. Diaz s
e, Mas. Manajemen si Rasky ini akhirnya hubungi gue dan minta datang siang ini. Kalau gue gak per
nya, untuk memohon pada seniornya itu. Ia tahu jika seorang Diaz ini akan mudah l
kerjasama dengan Rasky Karindra. Sehingga, Diaz menjadi iba, lagipula juga pe
l, gue traktir,” teriaknya girang lalu buru-buru pergi me
kat ke lokasi syuting yang sudah di
yang padat dengan orang-orang. Di sana sudah berkumpul kru dan b
anya menatap siluet yang ia cari. Langkah Elena pun bergerak mengikuti arah matanya. Namun, baru beberapa langkah,
namanya diteriakan oleh wanita itu. Mata mereka sempat beradu pandang dan Elena harap pria itu akan membantunya. Tetapi, jangankan membantu. Rasky justru berbalik
ng ia terima beberapa jam lalu. Jika Rasky ingin langsung bertemu dengannya di lokas
arena sudah ada janji dengan Mas Rasky,” ucap Elena berusaha
yata bohong, saya gak segan-segan seret
ubungi nomor manajer Rasky. Nada sambung terdengar tetapi tidak ada jaw
k aktif. Bahu Elena melemas seketika. Gurat gusar mulai tampak kala mendengar ucapan pr
epat. Ia tidak punya pilihan lain kala itu. Be
h mendominasi. Ia sudah sejauh ini dan sudah sangat dekat dengan targe
kasi untuk kembali menunggu Rasky. Bagaimana
ena ketika melihat Rasky yang sejak tadi ia tunggu kini berjalan ke arahnya b
ngkah lagi, "Selamat malam
nya, justru melewatinya begitu saja. Tidak. Bukan ini yang El
at tenaga. Membuat langkah pria itu terhenti. Sejenak, Rasky sempat menatapnya. Tatapan mata itu terlihat
memanggil seseorang.” Ini tim keamanannya ke mana sih? Sampai orang gila begini bisa berkeliaran!”
Rasky. Saya sudah ada janji. Saya dari Embun Hotel
lagi. Sudah saya bilang jangan buat kekacaua
ia berkata, “gak usah tarik-tarik. Saya juga akan pergi!
*
rtinya benar-benar gila karena berani mengambil resiko dengan membuat seb
Sebuah kabar yang menjadi pergunjingan banyak orang karena kali ini yang menjadi sasaran
ian yang sesungguhnya, padahal mungkin saja itu hanyalah sebuah asumsi belaka. Tayangan Jan
engan Janeta. Pria itu menyangkal ucapan Janeta yang mengatakan jika mereka punya hubungan khusus dan itu terjalin saat mere
sama saya. Saya pikir kebaikan dia tulus, sampai saya jatuh cinta sama dia. Tapi, semua perilaku ma
h simpati banyak orang. Wanita itu memang pandai memainkan perasaan o
.” Seorang pria yang merupakan asisten wanita itu terlihat mengusap punggung Janeta dengan ta
ah terbiasa dikaitkan dengan banyak wanita. Mungkin… dia biasa berhubungan tanpa menggunakan perasaan seperti ini. Dan… akhirnya, saya kini tertipu," lanjutnya yang kin
h naik daun. Mendadak menjadi membenci. Mereka menilai pria itu arogan dan jahat karena tidak mau mengakui kekasihnya sendiri. Terlebih, d
si dengan senang hati mengundangnya untuk membahas hubungan J
jik tayangan itu. Mungkin jika ia tidak menjadi saksi dari perdebatan Janeta dan R
apa yang dilakukan Janeta saat ini semata-mata sebagai bentuk keegoisan dirinya yang ingin lepas dari masalahnya dengan melibat
nya Diaz yang muncul dar
an tahu apa yang akan Diaz katakana sela
berniat membahas masalah ini lebih dala
ngkat bahu. “Gak tahu. Sejauh ini Bu Arlett
agaimana pandangan Elena tentang berita yang melibatkan Rasky. Sekaligus ingin memastikan
i. Tapi… gue gak bisa nolak. Lo tau sendiri gimana Bu Arletta. Dan untuk masalah ini
al seneng begitu
a ini seolah tahu apa yang ada di kepalanya. Sungguh, Diaz memang paham s
yang lalu. Cuma… ada yang aneh aja. Dia tuh kayak bukan Rasky yang gue k
an dahi yang berkerut menatap El
sih? Padahal kalau dia emang inget gue, dia kan harusnya marah, Mas.” Dia
salah dia?” Elena menggelengkan kepala. Ia juga tidak bi
gak t
lanjutnya. Kita lihat sejauh mana
ja instruksi selanjut
pamit Diaz sebelum berl
a yang Diaz ucapkan. Ada perasaan t
karena sebenarnya saat ini ia tengah memegang kartu AS
selnya dan menghubungi seseorang yang saa
ia memilih untuk memutuskan sesuatu yang akan be
lo rilis berita itu,” ucapn
ndakan jika lawan bicaranya itu merasa lega dengan keputusan
a, sesuai omongan lo beberapa hari lalu. Kalau memang berita itu mau di rilis, minimal seminggu lah dari ber
aru kita tontonin apa yang bisa Janeta sama si pecundang itu lakukan," ucap Elena yang juga penasaran dengan apa yang a