Dikejar Jodoh
di depan matanya. Damar dan seorang wanita yang tidak Elena ken
nding terbalik dengan Damar dan wanita itu yang justru makin semangat bergerak, mengejar puncak tanpa men
Membuat kepala Elena pening tanpa bisa berpikir. Seakan
dar berteriak menyuarakan rasa sakitnya. Bagaimana bisa? Bagaimana bisa orang yang Elena pe
rasaan jijik. Suara asing keduanya
merasakan hantaman rasa nikmat yang bisa Elena dengar dengan sangat jelas ketika pria it
rutnya terdorong untuk segera keluar. El
ampu lagi men
ri. Dengan sekuat tenaga dia berlari keluar dari ruangan itu di tengah gempuran
l dan degup jantung yang berdetak dengan kencang. Wanita itu itu atuk menenangkan pikirannya yang kalut. Sebuah mobil melaju tepat di depan Elena tanpa wanita itu sadari. Bahkan bunyi klakson yang sang pengemudi buny
empat menginjak rem sehingga mobilnya tidak menabrak wanit
, mendatangi wanita yang terkapar tidak sadarkan diri di depan mobilnya. Tanpa membua
menolong wanita asing itu. Hingga beberapa menit kemudian ia tersadar. "Lah, ini gue harus ke mana yah? kalau ke rumah sakit nanti bakalan ada wartawan," gumam Rasky bingung.
gue gak tau alamatnya di mana," m
men gue hubungi dokter," putus Rasky yang langsun
emandangi wajah Elena yang terlihat pucat, ada rasa yang tidak bisa pria itu deskripsikan saat
nya, berniat untuk mengambil wewangi
adar dari pingsannya beberapa saat lalu. Dahi wanita itu
sar yang menampilkan sesosok pria yang Elena kenal tertempel di dinding. Astaga! Gue ada d
itu tengah berjalan mendekat ke arah Elena. Mata wanita itu membola begitu menemukan Rasky ada di ruangan itu. Degup jantungnya berdetak cepat begitu me
pa mau menjawab pertanyaan Rasky. Saat itu yang ada di p
kilat mengejar Elena. Ia khawatir akan terjadi sesuatu pada wanita itu, mengingat mungk
npa pikir panjang, Rasky mengikuti ke mana taksi itu pergi. Ia begitu serius mengik
mah itu. Rasky memperhatikan Elena yang kini menatap rumah di hadapannya dengan wajah mu
ung. Namun, pria itu merasa lega. Karena sudah
an dirinya saat ini. Tidak biasanya Rasky begitu peduli, terlebih pada orang asing. "Ini
ru saja ia tolong sudah sampai dengan selamat. Juga... debaran yang aneh di dadanya. "Kok, gue jadi deg-degan gini, yah? Gak mungkin kan gue