icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Madu Ku Sahabat Ku

Bab 4 Apa nggak Kasian

Jumlah Kata:1057    |    Dirilis Pada: 03/03/2024

trinya, langsung berjalan mendekatinya. Dia menghe

bil mengarahkan pandangannya ke arah Juli,

ardi pagi ini, karena setiap harin

gan wajah pura-pura masam Juli menyusul

pi tingkah istrinya. Dia sebenarnya merasa kesal na

ah dekat, Juli langsung ngajak suaminya untuk

ak hati melihat suami istri yang saat ini tengah berada di hadapannya, dia merasa dialah penyebab Hard

leng, dia menolak ajakan istrinya untuk sarapan bersama-sama, pa

k makan, Vira udah capek-capek lho nyiapin ini semua, untuk kita." Ju

h meja makan di sana sudah tersu

gkat ke kantor sekarang." Ucap Hardi begitu tegas, dia benar-benar menolak ajakan istrinya

erpaksa mengikuti suaminya dia lalu berpamitan pada Vira.

u makan aja ya semua makanan yang udah kamu masak," ucap Juli

k sama kamu." Juli meminta maaf kepada Vira sahabatnya atau sikap suaminya yang terang-terangan tidak menyukai kehadirannya. Ju

meninggalkan ruang makan, Juli menghentik

... Tunggu seb

di laci lemari, dia langsung memasukkan makanan itu ke

ku makan seorang diri, daripada makanan ini mubazir dan terbuang sia-sia. Bisa untuk

saja aku." Sambil tersenyum Juli mengatakannya, dia langsung berlari ke depan mengejar suaminya, yang sudah

alui kaca depan mobil dia lalu berjalan masuk ke dalam mobil. Hardi meliha

sambil memasang sabuk pengaman dan mel

ia numpang di rumah kita, apa kamu nggak kasihan sama dia. Jangan lah kamu terlalu membencinya seperti itu, jika pun kamu tid

ikan mobilnya, meninggalkan pelataran r

as. Padahal itu rumahku sendiri, aku merasa risih, kamu ngerti nggak sih?" Kini giliran Hardi, dia terus saja mengutar

n aku. Bukan malah selalu membela dia."

enapa harus marah sampai segitunya sih?" sambil membuang nafa

lagi butuh bantuan orang, lalu orang itu membantumu dan malah kasar padamu. Apa kamu nggak akan sedih, diperlakukan seperti it

ar di rumah kita, dia tidak akan lama di sana," Ucap Ha

mau mengerti juga, pernah Hardi sudah

ng dia mengambil kotak nasi yang ten

tidak usah ke restoran aku suapin kamu aja ya

akanan ke depan mulut Ardian namun lelaki itu tak kunjung juga membuka mulutnya. Hardi h

nolak akhirnya dia pun membuka mul

n enak kan?" Hardi hanya melirik saja ke arah J

ayak aku yang masak aja juga masih belajar," Cel

itu. Walaupun masakan kamu itu nggak enak, aku

Juli yang mendengar itu pun ikut ters

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Perdebatan suami istri2 Bab 2 Menggoda Suami3 Bab 3 Tertunda 4 Bab 4 Apa nggak Kasian5 Bab 5 Pujian6 Bab 6 Ketiduran7 Bab 7 Pertengkaran Saat Pagi8 Bab 8 Prasangka9 Bab 9 Makanan kesukaan10 Bab 10 Curiga11 Bab 11 Rasa yang berbeda12 Bab 12 Makan Malam13 Bab 13 Sinis14 Bab 14 Sakit15 Bab 15 Kagum16 Bab 16 Masuk Rumah Sakit17 Bab 17 Belum bisa Izin18 Bab 18 Mama Hardi19 Bab 19 Wejangan Mertua20 Bab 20 Butuh Istri21 Bab 21 Kecemburuan Vira22 Bab 22 Ajakan Hardi23 Bab 23 Ciuman Pertama24 Bab 24 Gairah Hardi25 Bab 25 Kejutan Dari Juli26 Bab 26 Peringatan dari mertua27 Bab 27 Ajakan Juli28 Bab 28 Ganti Baju29 Bab 29 Pulang Telat30 Bab 30 Di rumah Mama31 Bab 31 Minta Maaf32 Bab 32 Desahan Juli33 Bab 33 Kesiangan34 Bab 34 Cari Kerja35 Bab 35 Pertengkaran Besar36 Bab 36 Resign37 Bab 37 Tidak Setuju38 Bab 38 Keputusan Mutlak39 Bab 39 Gara-gara Masakan40 Bab 40 Mau nonton 41 Bab 41 Sesal42 Bab 42 Izin Pergi43 Bab 43 Mabuk Asmara44 Bab 44 Kena Mental45 Bab 45 Tawa Canda46 Bab 46 Mual dipagi hari47 Bab 47 Tespek48 Bab 48 Tidak Pulang49 Bab 49 Kekhawatiran dua wanita50 Bab 50 Garis dua51 Bab 51 Mengadu pada camer52 Bab 52 Melapor pada ibu Hardi53 Bab 53 Pengaduan Vira54 Bab 54 Ancaman mama Hardi55 Bab 55 Pengadu56 Bab 56 Tidak tega57 Bab 57 Gara-gara emosi58 Bab 58 Tamparan59 Bab 59 Pingsan60 Bab 60 Emosi Vira61 Bab 61 Perseteruan kelurga62 Bab 62 Kabar Gembira63 Bab 63 Kedatangan Ibu Juli64 Bab 64 Perseteruan Keluarga65 Bab 65 Paksaan Ibu Mertua66 Bab 66 Tidak pernah menyangka 67 Bab 67 Pulang68 Bab 68 Menyusul Juli69 Bab 69 Meminta izin70 Bab 70 Pilihan71 Bab 71 Di usir72 Bab 72 Pertimbangan73 Bab 73 Memaafkan74 Bab 74 Terusir75 Bab 75 Pura-pura Pingsan76 Bab 76 Tidak pulang77 Bab 77 Tidak Masalah78 Bab 78 Undangan mertua79 Bab 79 Hari Pernikahan80 Bab 80 Memenuhi undangan81 Bab 81 Masih Kecewa82 Bab 82 Menolak83 Bab 83 Mulai egois