icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Madu Ku Sahabat Ku

Bab 5 Pujian

Jumlah Kata:1517    |    Dirilis Pada: 03/03/2024

nnya telah dia selesaikan tepat waktu, kini lelaki itu tengah membereskan meja kerjanya. Semua fi

melihat jam yang melingkar di ta

ninggalkan ruangannya lalu turun ke lobby. Hardi berjalan keluar dari kantornya, mengara

Hardi melihat jam yang melingkar di tangannya, jalanan yang ada di hadapannya tak

laki itu akan pergi ke kantor istrinya, Hardi saat ini mengarahkan m

erjaannya tiba-tiba saja bosnya keluar

eluruh file itu malam ini juga karena besok pagi-pagi sekali akan saya bawa langsung untuk rapat." Bos

tidak bisa menolak keinginan bosnya itu, atau kalau tidak dia akan di pecat

mana?" Tanya Jul

ah di lobby," jawab Hardi, dia lalu

ada di hadapan Juli, lebih tepat

k

k

k

ngar suara dari dalam yang memintanya masuk, Hardi baru memberani

iasanya istrinya itu akan menunggunya mejanya sudah rapi, namun kali ini meja Juli masih berantakan d

dan berdiri dari tempat duduknya

yang beli dan bawakan untukmu, atau gini aja sayang, makan malamnya kamu beli aja dulu ya, aku takut pulangnya kema

nggut-manggut

elaki itu baru saja memegang knop pintu di r

nya kembali, sambil mengangkat dagunya, "kenapa?" tany

beli makanan kamu beliin juga ya buat Vira sekalian," Ucap Juli saat sudah

nkan kedua alisnya dan tersenyum manja di hadapan

trinya itu, dia bukan sebel karena istrinya berkata seperti itu. Namun

belum makan," ucap Juli sedikit merayu suaminya. Lagi dan lagi Juli harus membujuk suaminya agar Hardi mau

nggukkan kepalanya saja, sebagai jawabannya. Hard

di jalannya, aku mau lanjut kerja lagi biar cepat selesai kerjaanku ya, biar aku juga cepa

ri ruangan Juli, Hardi turun ke lobi lalu berj

ak pulang ya aku mau ke mana." Gerutu Hardi lelaki itu terus saj

jaan yang harus dia kerjakan juga, saat ini. Karena tadi terburu-buru hendak pulang dia berniat untuk mengerj

dengan malas Hardi masuk ke dalam rumah, Hardi mengetu

k

k

k

sedikit berlari lalu membukakan pintu itu, agar orang

. Udah pulang

erlihat jelas jika dia tidak begitu senang dan menyukainya ada di rum

u Juli udah pulang." Hardi memberitahu Vira, dia lalu langsung masuk saja

ambil melihat Hardi yang langsung masuk da

man untuk Hardi. Layaknya seorang istri, Vira kemudian be

t, dia udah lembur pulang dari kantor malem, belum lagi dia harus masak buat suaminya makan malam," gum

amar lelaki itu lalu bersiap untuk mas

gguh banyak, belum lagi dia harus menyelesaikan beberapa fi

li. Hari ini dia buru-buru menjemput istrinya karena takut Juli menunggunya terlalu lama, kemacetan di

ia tiba di rumah, dia merasa privasinya terbatas karena ada Vira. Dia tidak leluasa bergerak di dalam ruma

saja mengomel dia begitu kesal sekali mengapa istrinya itu selalu

kamarnya dan menuruni anak tangga dia berjalan ke arah dapu

h berada di sana dan wanita i

as, silakan diminum," ucap Vira memberit

perempuan itu Vira sudah mengerjakan semua di rumahnya,

ih, Hardi memandang ke seluruh ruangan rumahnya terlihat begitu rapi dan bersi

in wanita itu yang membersihkannya," ba

dia duduk di meja makan, menarik

r berbasa-basi pada wanita itu. Vira yang mendengar pertany

cari kesibukan," jawab Julin menjelaskan pada Hardi

masakan Vira. Hardi menjadi lapar, masakan Vira terlihat seperti enak s

n tawanya dia lalu mempersilahkan lelak

uan. Sepertinya Mas Hardi sudah lapar saat

piring dan mulai menyendok nasi dan

memang jauh lebih enak daripada masakannya,"

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Perdebatan suami istri2 Bab 2 Menggoda Suami3 Bab 3 Tertunda 4 Bab 4 Apa nggak Kasian5 Bab 5 Pujian6 Bab 6 Ketiduran7 Bab 7 Pertengkaran Saat Pagi8 Bab 8 Prasangka9 Bab 9 Makanan kesukaan10 Bab 10 Curiga11 Bab 11 Rasa yang berbeda12 Bab 12 Makan Malam13 Bab 13 Sinis14 Bab 14 Sakit15 Bab 15 Kagum16 Bab 16 Masuk Rumah Sakit17 Bab 17 Belum bisa Izin18 Bab 18 Mama Hardi19 Bab 19 Wejangan Mertua20 Bab 20 Butuh Istri21 Bab 21 Kecemburuan Vira22 Bab 22 Ajakan Hardi23 Bab 23 Ciuman Pertama24 Bab 24 Gairah Hardi25 Bab 25 Kejutan Dari Juli26 Bab 26 Peringatan dari mertua27 Bab 27 Ajakan Juli28 Bab 28 Ganti Baju29 Bab 29 Pulang Telat30 Bab 30 Di rumah Mama31 Bab 31 Minta Maaf32 Bab 32 Desahan Juli33 Bab 33 Kesiangan34 Bab 34 Cari Kerja35 Bab 35 Pertengkaran Besar36 Bab 36 Resign37 Bab 37 Tidak Setuju38 Bab 38 Keputusan Mutlak39 Bab 39 Gara-gara Masakan40 Bab 40 Mau nonton 41 Bab 41 Sesal42 Bab 42 Izin Pergi43 Bab 43 Mabuk Asmara44 Bab 44 Kena Mental45 Bab 45 Tawa Canda46 Bab 46 Mual dipagi hari47 Bab 47 Tespek48 Bab 48 Tidak Pulang49 Bab 49 Kekhawatiran dua wanita50 Bab 50 Garis dua51 Bab 51 Mengadu pada camer52 Bab 52 Melapor pada ibu Hardi53 Bab 53 Pengaduan Vira54 Bab 54 Ancaman mama Hardi55 Bab 55 Pengadu56 Bab 56 Tidak tega57 Bab 57 Gara-gara emosi58 Bab 58 Tamparan59 Bab 59 Pingsan60 Bab 60 Emosi Vira61 Bab 61 Perseteruan kelurga62 Bab 62 Kabar Gembira63 Bab 63 Kedatangan Ibu Juli64 Bab 64 Perseteruan Keluarga65 Bab 65 Paksaan Ibu Mertua66 Bab 66 Tidak pernah menyangka 67 Bab 67 Pulang68 Bab 68 Menyusul Juli69 Bab 69 Meminta izin70 Bab 70 Pilihan71 Bab 71 Di usir72 Bab 72 Pertimbangan73 Bab 73 Memaafkan74 Bab 74 Terusir75 Bab 75 Pura-pura Pingsan76 Bab 76 Tidak pulang77 Bab 77 Tidak Masalah78 Bab 78 Undangan mertua79 Bab 79 Hari Pernikahan80 Bab 80 Memenuhi undangan81 Bab 81 Masih Kecewa82 Bab 82 Menolak83 Bab 83 Mulai egois