Tumbal Rumah Bersalin
kamar mandi. Sekilas dia melirik ke arah kamar yang disebut gudan
idak pernah lihat Warni membuka kamar itu,"
ut. Dengan hati-hati dia mulai memegang gembok yang menggantung di p
bentak Warni yang tiba-tiba
tri. "Oh tidak. Aku, aku hanya ingin me
mu di rumah ini hanya untuk mencari nafkah. Bukan membuka at
ernah dibuka, jadi pasti dala
nku, lebih baik sekarang kamu pergi dari s
i ..
n membantahku!" bentak Warni yang
i tempat itu. Dia terlihat berjalan ke arah ruang tamu. Na
tu, tapi apa? Ya. Aku harus cari tahu apa yang ada d
itu sedang duduk di sofa tiba-tiba merasa ada yang berbisik di telinganya. Warni yang me
uk bersilah. Setelah membaca mantra, membakar dupa dan kemenyan tidak lama sosok wanita bertub
ukma sambil melempar sebu
i?" tanya War
kal
i ini, Nyai?" tanyanya yang
letak di atas mejanya. Tatapan jijik terlihat je
utang tumbal bulan ini dan aku akan memberikanmu harta
sa memakan janin ini, rasanya juga pasti aneh," bati
janin itu, atau aku yang akan memakanmu!" bentak Nyi
, Nyi
, "Cepat makan janin itu sampai h
janin yang berukuran kecil tersebut, aroma anyir pun menusuk ke dalam hidung hingga membuatnya ingin mengeluarkan
ni. Kamu memang pengikutku yan
h janin tersebut. Darah segar yang berasal dari janin tersebut terlihat jelas di mu
h itu terlihat beberapa buah emas batangan, serta bertumpuk-tumpuk uang ada di hadapan Warni. Warni yang melihat har
embuktikan kesetiaanmu dan pengabdianmu kepa
a dan mengabdikan diri saya kepada Nyai selamanya,
benda jatuh dari luar. Warni yang terkejut langsung melihat ke arah pintu. Dia bar
Warni dari dalam kamar,
a yang sudah melihat kita!" p
rdiri dari tempat duduknya dan
tapi siapa?" batin Warni sambil meliha
mengatakan kepada Nyi Sukma jika suara tersebut berasal dari seekor tikus yang tidak sengaja menjatuhkan barang. Nam
rdengar suara teriaka
ang sebenarnya terjadi. Terlihat sang suami sudah dalam lilitan tubuh Nyi Sukma
rnya terjadi?" ucap Warni sambil menat
ita, Warni. Jadi laki-laki ini harus mati ditangank
s?" tanya Warni de
alah jalan, Dek. Mas mohon hentikan apa yang kamu lakukan sekarang!" t
u. Apa kamu akan terus setia padaku atau kamu justru ingin meninggal ber
mbah, bukan Siluman ini. Dia hanya akan membuat hidupmu menderita d
Surya. Namun, dia sadar jika suami yang selama ini dia benci begitu tulus mendampinginya dan sabar menghadapi sikapnya
aan laki-laki miskin ini." Nyi Sukma tiba-tiba membe