Tumbal Rumah Bersalin
itu kalian." Warni memanggil nama ke
n, tidak ada jawaban dari dalam. Yang terdengar hanyalah suara
tu kamar mandi, "
ak berbentuk berdiri di hadapannya. Warni yang ketakutan berusaha untuk berdiri dan berlari. Namun, kaki yang tadinya
Ibu harus bertanggung jawab atas kematian s
ianmu adalah karena takdir bukan karena aku," ben
dir kematian Ibu bersama saya, " uca
n mati bersamamu, Setan. " bentak War
ong aku." Warni terus berteriak dan b
gaja menyentuh kakinya sehingga membuatnya tidak dapat bergerak. Wajah hancur wanita itu tiba-tiba mengeluarkan bau
merasa jijik dengan wajah wanita tersebut langsung menutup mata, dia berharap mimpi yang menyeramkan ini bisa seger
ukan disini?" tanya Nur sam
di .
sebenarnya terjadi, " tanya
eritakan kejadian ini kepada
sengaja aku terjatuh," jawab Wa
ke rumah." Nur mulai menggandeng tangan W
pucat. Surya yang memang sangat mencintai Warni mulai membantunya masuk ke dalam kamar denga
atkan teh hangat untukmu," perintah Surya sambi
at saja!" bentak Warni sambil menyi
eperti ini? Apa kamu kelelahan," tanya Surya ya
anku, lebih baik kau urusi saja bumbu dapurmu i
an pesugihan siluman ular. Bahkan sejak kematian putra pertama mereka 2 tahun lalu, Warni tidak mau lagi memiliki keturunan dari san
*
yang mendengar cerita Nur terlihat heran, tidak mungkin Bidan Warni bisa terpeleset dalam kam
tepat pada malam jumat kliwon, Bidan Warni belum mendapat korban untuk dijadikan tumbal. Nyi Sukma
tumbal untuk. Nyi," ucap Warni sambil berusah
dengan orang yang suka ingkar janji, " jawa
ikan tumbal sesuai dengan permintaan Nyai." Warni yang hampir saj
mpatan kedua padamu, tapi denga
a ketukan pintu dari luar. Nyi Sukma yang tidak ingin siapapun mengetahui
ak terulang lagi." Warni memegangi
teriak seseorang dari lua
a segera membuka pintu yang sejak tadi terkunci rapat i
gup seperti itu?" tanya Bidan
" Yuni terlihat mengatur na
!" benta
. Warni langsung berjalan ke luar. Ter
lihat sibuk? Apa j
erlihat seorang wanita muda berbaring di atas tempat tidur. Dia
ua sibuk," batin Warni sambil mem
lakukan sekarang juga," ucap Sar
gsung berjalan me
uda itu. Bisa ditebak jika ini adalah persalinan pertama
udah siap?" tanya Warni
n," jawabnya sa
-laki dengan selamat. Wajah panik itu kini terlihat begitu tenang. Bahk
idan?" tanyanya samb
t ya. Bu," jawab Warni samb
e arah wastafel. Dia terlihat melirik ke arah wanita yang baru saja
kebahagiaanmu akan segera musnah," batin Warni s