icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

SENANDUNG CINTA

Bab 3 Tiga

Jumlah Kata:963    |    Dirilis Pada: 27/02/2024

t menaiki becak men

nya sebuah ala

as bertuliskan alamat rumah, lelaki tua yang sedari tadi menungg

gan indahnya kota Marabahan, tatapan ku kosong. Apakah nanti aku bisa suk

Tok. Assa

derhana. Rumah panggung yang dari luar terlihat

berjejer di atas tubuh patung,

m salam.

buh yang kurus tinggi. Memakai daster cantik

u apa Bu.

kannya Tante Azizah da

. Alifa. M

u saya s

Saya enggak

ka orang yang ku cari te

h. Ku hempaskan kan bokong ini di k

sudah mulai membuka

enggak i

ya minggu dep

dulu, untuk merebahkan anakmu. Sep

ke dalam kamar yang tidak terlalu jauh d

ma adik k

menghamparkan kasur kec

anya

ku, lalu ia rebahkan dengan sang

k tentangku, aku harap kamu jangan sung

rab panggil aj

uda. Kalau sekali lihat dari raut wajah, terlihat seperti baru berusia

ab masih dengan m

menempuh jalan jauh. Kamu mau minum apa.?" R

aja mau di b

ntar, Mba am

umah sederhana ini cukup luas , di depan tampak penuh dengan alat- alat dekorasi, dan berjejer lemari kaca besar yang terisi dengan kain dinding, yang terlipat

ita yang berdiri dengan anggun itu adalah Mba Resa, dan lak

, minu

elas Teh hangat dalam

lu-malu" Resa meraih toples kecil, beri

di sini, suaminya kemana?" Jiwa penasaranku mulai me

i anak." Raut wajah yang tadi berseri, kini mulai berubah mu

a Kabupaten Barito Kuala. Sa'at penggerebakan di rumah pelaku terjadi baku tembak

ecamatan Kuripan, 3 perampok yang lari menggunakan

ngkap, salah satu dari perampok menembak dengan se

mau melepaskan tembakan peringatan ke atas. perampok itu tidak bergemi

elakang. Menyebabkan speed itu hilang kendali lalu terbalik, Akp Juanda mengira mereka telah

bak dari dalam air, tembakan ini terbidik dengan terarah tepat di ke

ampok. Kabur ke arah Hulu Barito, 4 speedbood menyusul di belaka

n itu tidak kunjung di temukan l

gatkan dengan almarhum Suaminya M

bicara, karna sebuah tetesan air

ang masa lalu, apalagi menyesalinya." Ucap Resa

ukan kecil ku lakukan mengi

pecah, menghentikan

nak ku, dan menyusuiny

empat duduknya, mengayunk

ingking kembali mengisi rumah yang sunyi. Rumah ini s

ha juga ia anggap seperti anak kandungnya. Membuatku merasa memiliki

rharap Atha menjadi orang yang berguna bagi orang

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka