SENANDUNG CINTA
Mama siapkan di atas meja." T
a yang berada dalam kamar m
mau berangkat pagi-pagi ha
pintu kamarnya." Resa berb
baju kaos yang di lapisi jaket kulit hitam celana jeans, membuat Atha tampak
t- nyahut. Apa enggak dengar,? tenggorokan M
i Atha masi
si, lalu menghempaskan bo
dulu, nanti kesian
ada suara sa'at mereka makan, hanya
upkan mobil Avanza, dan mengecek kondisi ban mobil dan m
a setelah melewati Jembatan Rumpiang mereka
i, Resa yang tidak biasa dengan kecepatan mobil di atas 100km/ jam, cukup
ihatinkan banyak jalan rusak dan berlobang. 2 jam perjalanan Alifa, meminta berhenti karna sudah merasa mual
sekarang sungguh sempit dan tidak ada rumah penduduk di sekitar sini, kiri-kanan hanya di tumbuhi oleh pohon-pohon kelapa dan sawi
di bawah pohon besar naungan di bawahnya terasa sejuk, da
as dengan air liur mengalir keluar dari mulut.
banjir pantai ini, karna air ilernya
badan Resa, hingga ia terkejut
k, bangun tuh ile
Resa terbangun sep
angin laut, yang menampur ke seluruh tubuh, hin
celana pendek dan hanya memakai baju kaos, berlari ke arah pant
l ia sangat gemar berenang, waktu kecilnya ia hampir tenggelam karna berenang ke tenga
na pantai yang sangat indah, mereka menikmati setiap hembusan
asti berenang." Ucap Resa yang dari kejauhan memperh
rlihat ada sepasang kekasih yang sedang besantai, anak kecil terlihat gembira bermain dengan pasir, ada juga komunitas motor lengkap dengan seragamnya be
beberapa orang bermain denga
h dengan baju kokonya menyapa dari arah b
a terkejut mengetahu
aju gamis hitam berkerudung krim, hidung manc
fa, teman Papa
reka, yang asik bertegur sapa. Lal
yang nampaknya anak dari Ustadz
ante, a
ng bilang kalau
elambaikan tangan memanggil seorang
reka mengobrol, wanita ini aku taksir berumur sekitar 35 tahun berhidung man
in ini
asakan sentuhan tangan yang sangat halus ketika kami bersalaman. Aku yakin wanita ini a
sai berenangnya, Tampak ia be
tha, yang sudah berd
." Ustadz Rizal terngaga, mengarah
liki anak, dan sudah di nyatakan mandul, akibat kemandulann
tadz Rizal
meninggalnya Bram dan Lusi, aku
ang lebar sesekali me
uk, biar enak ngobrolnya, tidak baik
bilas diri. Dan berganti pakaian, agar bisa menyusul ke
ali bertemu, dengan Ustadz Rizal, mungkin sa'atnya Alifa meminta ma'af atas kandasnya kisah cint