SENANDUNG CINTA
nyata'an ini menghempasku dari lamunan bahwa ini tidak akan terulang kembali. Setelah Mas B
ngka setelah di periksa. Bahwa diri ini tid
a sedih bahagia bercampur jadi satu. Sedihku karna aku mengandung setelah Suamik
ng mampu aku pikul sendi
obot 3 kg, sehat dan tampan, mirip sekali dengan mendia'ng Ayahnya. Aku putuskan unt
hun kemu
" tanya Tante Azizah yang
m, kini semua sudah agak lenggang, perabotan satu persatu mulai a
bantu kamu, kamu juga tau sendiri ke
umah, hingga ke nakas tempatku menyusun
iliki, walau sekedar memotong rumput. Di tambah lagi aku harus mengurus Atha. Sekarang diriku kewalahan dalam segi ekonomi tabungan yang di ting
u dulu pandai dal
a pertemuan antar desa, selalu tampil dengan riasan memukau. Aku tidak mau me
kamu mengadu nasib ke kota
gutarakan rencananya, deng
is dekorasi pengantin, dan dia sekarang lagi membutuhkan,
n sekarang Alifa lag
hil dilakukan. Kalau cuma merias wajah, aku masih bisa melakukannya
tidak bisa bekerja. Dia mengeluarkan rencana yang
d Tante, kamu harus bangkit dari keterpurukan
eluarkan senyum, Dan berusaha meyakink
kepala ku yang tengah bimban
jual sedikit demi sedikit perabotan ru
an, ingat kamu sekarang harus
tapi. Bagaim
pa maksud dan tujua'an nya. Yang begitu semangat
edari tadi masih menatap photo mendiang adik dan
rasa'an ini menjadi kacau, sebuah kenangan yang abadi dalam rumah ini begitu
engiyakan sebuah keinginan yang mustahil, dalam benak ku, ingin rasanya menjaga rumah peninggalann
menjadi penyemangat dalam mengarungi roda kehidupan, walau terkadang aku me
**
an pada hari ini juga aku berangkat menemui tema
ksi air, melewati a
panku, seakan sebuah semangat d
n mendarat di pipi Atha dari Azizah, ada sebuah kesedihan di wajahnya. Tergambar ketik
sa lebih baik menjalan
Azizah, dan ku cium punggu
tetesan air mata berjatuhan ke tubuh mungil anak ku. Baru pertama kali aku meninggalkan kampung halaman, sungguh begitu sangat memi
n terlihat sangat kokoh. Di hiasi dengan pohon beringin yang sangat besar, D
k yang di benahi oleh pemerintah daerah. Pasar tradisional yang dulunya hanya lapak-lapak kecil, kini sudah berubah menjadi lebih tertata. Memiliki tempat khusus.
ng bersantai di sore hari untuk melihat indahnya aliran sungai Barito, di hiasi lalu lalang kap