Sekretaris kesayangan CEO
tiba-tiba ketika pria itu melihat genangan air mata yang terus
am-dalam. Namun, dengan gerakan cepat, Yasmin menepis tangan kekar yang selalu menenangkanny
jawab, "Ah! T-tidak apa-apa. Aku hanya
tampak sendu, merasa ada sesuatu yang l
an kening merasa ada sesuatu yan
a pun dari kekasihnya, entah itu kebahagiaan atau kesedihan. Wanita cantik itu kemudian perlahan men
tiba-tiba muncul dari balik pintu ruangannya yang hany
senyum menanggapi sapaan ay
ingin kubicarakan den
beberapa menit setelah aku sele
s pergi sekarang. Anda bisa langsung ke ruanga
ap
nyum dan membungkuk kepada CEO itu lalu dengan cepat melan
CEO muda itu menoleh ke belakang untuk melihat ketegasan di wajah Handokk
a. Tapi selama itu, pikiran Haris tidak bisa berhenti m
*
or terbuka, seorang wanita cantik berpakaian modis muncul. Dia dengan percaya di
. Apa dia ada di kantor saat ini?" tanya
anyai sang CEO tanpa menyebut namanya. Tapi resepsionisnya dengan senang hati
g dengan beliau. Bisakah anda memeriksa apakah dia ada?" Dengan penuh anggu
nya. Tolong tunggu sebentar," balas resepsionis t
hari ini, sesekali memperhatikan tingkah wanita cantik di depannya yang
memastikan ketersediaannya. Mohon tunggu sebentar," lanjut resepsionis itu setelah selesai meng
ang tamu bernama Nona Rahma, calon tunangan CEO dan ingin
dengarnya. Matanya terbuka lebar dan mulutnya tert
or itu bena
kin kuat pada gagang telepon tersebut, pikiranny
tara
ahnya saat pria itu tiba di ruangan dan melih
ol santai," kata Handoko samb
in bahkan tidak mendengarkan perkataan ayahnya dan tetap dalam posisi be
alisnya seolah menegaskan perintahnya secara tidak langsung. Akhirnya, Haris mel
yaanku?" tanya Haris datar, "Dan a
anaknya yang seolah menekannya, terutama tentang se
ambil menggelengkan kepala seolah tidak bisa berhenti memikirkan
t pergelangan tangannya untuk mengecek waktu, "Aku juga sepertinya tidak bi
dan menggantinya dengan wajah datar, seringai di
doko sambil berdehem, "Tapi ini lebih penting dari
lalu mendengkus, "Jadi aya
wajahnya, terlihat sangat kesal dengan ti
persiapkan dirimu dan tolong perlakukan tamu kita
Haris dengan waj
lebar dan menjawab
gsung menyipitkan
kan tahu
gkan kepalanya dengan cepat dan berkata lagi
"Apa lagi? Aku akan menjodohkanmu dengan wanita pilihanku
-apaan ini!? Kenapa tiba-tiba seperti ini? Ak
ak menikah padahal aku suda
dan menahan amarahnya yang seketika meledak. Saat itu juga, Haris langsung terpikir
s kembali bertanya, "Tunggu! Apa ayah
sa tepat. Bahkan Handoko sedikit menggeleng-gelengkan kepalan
i menebak bahkan ayah belum selesai bica
al sempurna seolah menahan amarah yang tengah mengge
ku tidak pernah meminta ayah untuk mencarikanku pa
Handoko mendelik dengan sorot mata yang begitu tajam men