Sekretaris kesayangan CEO
ksudnya bag
anyaan pada lelaki tersebut yang tentu saja membuat Hando
ar dia berkata lagi, "Kamu tahu? Sebaik apa pun manusia menyembunyikan sesuat
r. Kemudian di menit berikutnya Handoko menghembuskan nafas kasarnya sambil menganggukkan kepalanya, "Y
E
rti disambar petir! Meski Yasmin telah bersiap untuk hal itu namun
tai menuju jendela ruangan sambil memasukkan tangannya ke dal
sebanding dengannya," kata Handoko masih dengan pandangan terarah keluar jendela, "Sa
buat hati Yasmin menciut. Wanita itu tidak lagi bisa menjelaskan apapun sete
itu di lai
pir memenuhi ruangan. Haris berjalan gagah melewati setiap meja kerja bawahannya namun tiba-tiba berhenti tepat di depan meja sekretaris pribadiny
lalu pandangannya kemudian tertuju pada salah satu ka
kerja?" tanyanya penuh rasa penasaran,
uknya kemudian berdiri, "Ah! Dia masuk hari i
langsung kage
mendengar jawaban Kana yang demikian. Detik berikutnya lelaki itupun mulai te
-tiba seperti ini, ada apa?" pikir Haris dengan
berusaha menepis semua asumsi dalam benaknya dan kembali be
menjawab bahwa dia tidak tahu apa-apa. Oleh karena itu, tanpa berpi
an lantas menggeleng-gelengkan kepalanya lalu bergumam, "Ck! Kadang aku bingung sama
mbari memikirkan hal apa yang akan di bicarakan oleh pemilik perusahaan itu. Gemetar di tubuhnya
nya dengan rumor itu?
ambil menikmati kopi panasnya. Dia memiliki pandangan sinis pada wanita di depannya. Tak hanya itu, Handoko terus menerus
bahkan tak segan-segan mengucapkan kata-kata yang ter
nganmu dengan anak saya?" tegur Handoko tanpa ampun, "Bersihkan pikiranmu dan buat keputusan ... t
nnya menerka-nerka,
yangkan, berusaha tetap tenang sambil memi
ubungan kami menimbulkan masalah, saya tidak memiliki maksud lain seperti
kelas bawah ingin naik ke kelas atas dengan jalan pintas dengan menjadi simpanan orang kaya," cicit Handoko dengan
nita itu dan menunjukkan ketidaksukaannya pada Yas
itelan oleh kebencian calon mertuanya. Perempuan itu tam
ngakhiri hubungan ini dengan benar? Atau haruskah saya langsung memecat
g sebelum akhirnya berkata, "Saya menghargai keingingan anda, Pak. Tetapi jika anda ingin saya mengundurkan diri dari perusahaan ini, bagaimana saya bisa
, menatap wajah Yasmin ya
mu bisa memutuskan apa yang t
iliki dalam dirinya, Yasmin mulai mengangkat
g itu, Handoko benar-benar puas dengan respon yang ditunjukk
. dan tolong jangan sampai Haris menget
dengan cepat mengucapkan selamat tinggal pada kehadiran presiden dan
an yang dihadapinya. Dia menyadari bahwa situasinya semakin rumit. Dia tahu bahwa
ertunduk membiarkan kesedihan dan kebingungan menari-nari di benaknya. Saat itu, langk