Suami Cacatku Ternyata Sultan
ullah," g
da di samping Pak Leon. Dia pun lalu menundukkan pa
nampak syok meli
. Gerry mengalami kecelakaan 1 tahun lalu yang membuatnya harus menderita kelumpuhan sehingga tidak bisa berjalan dan menggerakan tangannya. Namun, ini sudah ada sedikit perubahan karena sekarang
palanya yang tertunduk. Gerry pun mengarahkam pandangannya ke Vani sehingga akhirnya keduanya bersitatap. Panc
hutang koperasi sebesar 20juta. Dan saya, tidak akan membantu kamu sedik
i pun membelai rambut anaknya itu
mohon," mohon Pak Lat
ucapan Vani kembali terjeda karen
15 juta, masih kurang untuk bayar semua hutang itu," jelas Pa
ak Latif membenarkan ucapan sang anak, hanya saja dia saat ini merasa bingung. Dia pun sebenarnya tak tega jika harus melihat Vani menikah dengan Gerry. Pasti akan repot dia nantinya, a
el ... kamu tau sendiri bagaimana sifatnya dia," ucap Bu Rina kepada Vani. Dia pun meras
Kamu mau menikah dengan Gerry atau bayar semua hu
nggelam dalam pikirannya masing-masing,
Pah," kata V
ah di KUA saja, tak perlu buat pesta seperti milik Wisnu dan Adel,"
i. Bersusah payah dia mengumpulkan uang untuk sebua
ak Latif pun mengantarkan keluarga besannya itu menuju pintu. Setelah Pak Leon ke
ebahagiaan yang menanti kamu disana nantinya," ucap Pak Latif sambil memeluk anaknya itu. Ada setitik air mat
*
kemud
a Putri Latif binti Mario Latif deng
hhh
m dan uang tunai sebesar 200ribu rupiah, jauh berbeda dengan yang telah Vani dan Wisnu rencanakan sebelumnya yaitu satu set perhiasan seberat sepuluh gram dan uang tunai sebesar 5juta rupiah.
ecamuk masih ada didalam hati Vani.
a berat, tapi dia tetap melakukannya. Diberikannya senyum terbaiknya meskipun nampak di
pun, lalu membantunya untuk memakaikan cincin itu di jari manisnya. Sekilas, cincin itu memang terlihat biasa, namun jika dilihat lebih detail cincin itu nampak cantik dan elegan, ja
h kamu pakai, Van" kata Gerry
s," ucap Vani
ini. Bersabarlah sebentar ya," ucap Gery sambil menggenggam tangan Vani. Setelah itu dia pun melepas genggamannya dan membelai pipi Vani. Vani nampak paham d
apa, jantung mereka berdua tampak berdegub k
" ajak Pak Latif kepada an
jawab mere
y menuju parkiran mobil. Sebenarnya, kursi roda Gerry bisa otoma
an terbaru. Vani pun mengarahkan pandangannya ke mobil yang di
disusul oleh Pak Latif dan Bu Rina. Sedangkan P
a pun masuk lebih dulu dan duduk dibangku belakang, setelah itu Gerry dengan bantuan
k Nana ya, Fat," kata
jawab Fatah
pulang, Mas?" tanya
tudio dulu ya,"
a Vani lagi, dan di