Bertemu Karena Jodoh
Nasyira yang masih berada di ta
ia bangun sedikit siang karena kemarin malam terlalu lama menonton film. Nasyira
muncul dari arah dapur, dia menatap Nasyira yang lagi-lagi sepert
itu jangan malem-malem. Udah tau kalau hari ini ad
, Mama." Nasyira langsung melenggang pergi begi
a kampus dan rumahnya tidak terlalu jauh, hanya sekitar sepuluh menit dengan menggunakan mobil. Dalam perjalanan Nasyira
i dua untuk masuk ke dalam kelasnya. Gadis itu sangat bersyu
," tegur Shani,
aja nggak," jawab Nasyira
pertama diundur setengah jam
pinselnya dan ternyata benar kalau ada pemberitahuan kelas diundur sete
itu hanya bisa menert
an ia kumpulkan nantinya. Dia tidak ingin kalau sampa
u kantin. Mereka berdua berjalan beriringan, Shani mema
empat sarapan," gerutu Nasyira
biasa dia dengar saat kelas pagi seperti ini. "Makan apa pun sepuas
ya
juga tidak melupakan Shani, Nasyira menyuruh temannya itu memesan sesukanya. Dia sela
a. Dia selalu dimanjakan oleh temannya, Nasyira juga tidak pern
sa kamu tidak perlu memasalahkan uang," ucap N
ul di rumahnya. Dia tidak mau melewatkan apa pun, jamuan yang disajikan juga terlihat sangat enak
annya agar terlihat tetap cantik. Melly sangat modis dengan dress brokat hitanm selutut yang ia kenak
orang wanita dari bal
n menyambut kedatangan semua temannya dengan senang hati. "Eh
suk, mata mereka liar mentap keseluruh rumah Melly. Mereka semua terl
di rumah?" tanya ibu d
suami juga sudah berangkat kerja," jawab
membawakan minuman dan beberapa cemilan. Semuanya
h itu kita beralih ke makanan berat yang sudah aku
tu. Apalagi yang bisa dilakukan oleh Melly selain itu, menjadi seorang pemilik pe
ang mewah biasanya, tapi untuk kali ini mereka mem
utnya. Tapi, Hendra selama ini bisa mengendalikan hal itu. Dia menjaga amanah dari orang taunya dulu agar perusahaan tidak jatuh ke tangan kakaknya,
tah apa yang menyebabkan hal itu, padahal Hendra sendiri yang bernego dengan mereka saat itu dan investor itu juga
nama perusahannya akan diperbincangkan karena banyak investor yang meng
epalanya ke punggung kursi. Pria itu menatap langit-langit ruang kerjanya, memiki
akut membuat istrinya itu merasa khawatir kepadanya. Hendra tidak suka jika harus membuat orang ru
i kakanya itu sedang berada di luar kota, entah melakukan apa. Hal itu membuat dirinya tidak bisa menuduhkan hal ini secara