Sang Pemuas Nafsu
ng
Orangnya juga cantik, humoris, dan dia juga sang motivatorku untuk tetap bersemangat melewati hariku. Kami sering curhat bareng, namu
au aja Mba
oko distributor ini sebenarnya memiliki karyawan yang khusus angkut barang, tapi saking banyaknya pelanggannya, kadang kita harus menunggu agar barang yang ka
resikonya di tanggung seorang diri, tapi setidaknya seorang pebisnis bisa merasakan keleluasaan dan keb
mandir mengangkut beberapa sak beras, serta barang sembako l
Mba Fina sambil menyerah
a !" jawabku sam
Din ?" ucapnya dan seketika dia mengelap
nantinya semangat untuk nurunin barang
diri dengan dirimu sendiri, di sisi lain setiap orang memiliki karakteristik yang berbeda, jadi j
apa kondisi yang membuatku over high dalam berpikir. Menurutku kebanyakan orang m
anganmu, dan tetap jalan di jalanmu. Kamu tidak perlu menoleh untuk mendengarkan
asinya, mba makin cantik aja !
Mba masih cantik, padahal mba u
ngi, sepertinya Mba sedang
au !"
tengah enam sore. Sesampainya di rumahnya, aku kembali menurunkan barang - barangnya, dan setelah s
h Mba !
n, itu cukup ng
bih dari cukup
rih payah yang aku keluarkan. Tapi pada dasarnya aku tetap menerima berapapun yang dia kasih, karena sebenarnya aku juga mendapat uang saku lima ratus ribu tiap bulannya dari beasiswaku, dan uang yang aku
mudaku masih sangat bersemangat, aku tidak menyempatkan diri untuk istirahat, melainkan aku memilih untuk ke
s itu baru kita berangkat!" ucap Syamsu
nti ngga ?" t
sampai jam berapa
nap di sa
p di m
an atau hote
ul, biasanya lan
kembali menimpalinya
Yah memang aku sering minum alkohol juga, tapi aku tidak merokok. Bagiku minuman itu sekedar olahraga jantung, dan penambah kekuatan fisik. Tentu saja candu minum alkohol bukan b
saja, melainkan sang pengra
a ?" tanya Saprianto sang p
penginapan om !
ian udah pernah ngi
i Om !" jaw
an kamu ketagihan!" sa
mpu lagi untuk konsentrasi berpikir, hanya ada beberapa masalah yang seolah ingin aku lontarkan tapi sep
aja om !" t
a, habis itu terserah mau di mobil, atau
sana om, kalau cantik
Syamsul mau kemana. Di perjalanan dia terus menerus bersiul, beb
iniii biar aku yang bawa
ang bawa Din, bisa - bisa kita
aaa, pel
lewati jalan yang gelap, dan cukup sepi, seketik
cahaya lampu mobil, dan samar - samar aku me
lewattt siniiii ?" tanyaku dengan nada