Bos Posesifku
lliam sambil menoleh ke kiri dan kanan mencari kebe
lo, bukan di sini! Pergi s
iam adalah sahabatnya. Walaupun imbasnya, Viola yang jadi sasaran kemarahannya. Richard masih ingat s
milik lo. Mana dia? Aku mau ajak di
a, CEO tampan itu tidak mau sekretaris yang ia anggap kompeten jadi ter-distract dan berubah jadi malas gara-g
rja. Jangan lo ganggu! Nanti berantakan kerj
n ini sudah empat sekretaris yang lo pecat. Nah, sekretaris lo yang kelima in
au lo? Udah pergi sana! Kerja! Apa lo mau gue
rsahabat dengannya selama ini, sud
jadi milik gue beberapa malam ke depan. Ga ada yang b
uar!?" usir Rich
ni menarget meniduri sekretarisnya. Kur
au cari Viola di kantin
mengerti kenapa ia marah mendengar niatan William pada Viola. Yang jelas
enjajakan baginya. Yang ada hanya teman tidur. Setelah dia bosan, akan dia tingga
aja kalau dia berani menyakit
aktu, Richard sege
ahnya lantang. Ia tak mau William be
o sedang makan siang bersama
memarahi asistennya. "Tidak ada tapi-
k, B
osinya yang sudah
an para staf yang menyelamatinya karena berhasil lulus tra
a ada alasan, Vio. Ingat gaji, pasti adem s
n. Pria itu menatap lamat-lamat wajah Viola lalu mengutarakan keinginannya. "Pulang nanti aku an
a abis-abis ya," ujar
mental baja lagi. Laki-laki bodoh aja yang nggak mau sama dia?" Ricky meng
mau sama, Viola,"
epan Renny kompak
Secantik apa pun cewek, ga bakalan mau dia. Makanya kamu aman kok kerja bareng dia. Yang bahaya
nti pria saat ini. Aku ingin fokus mengumpulkan uang saja yang banyak. Cowo
i. Tanpa banyak kata, William menarik tangan Vio lalu mengajaknya ke rooftoop di
a!" Vio berontak, berusaha melepaskan ta
menarik tangan Vio hingga akh
ahnya mengingat pria itu adalah sahabat bo
ajak saya kemari?" tanya Vio t
orong Viola ke dinding, menahan kedua tangan Vio ke
kukan? Lepaskan saya, P
a William benar-benar kuat. Viola cemas. Apa y
telah aku melakukan ini." William segera mendara
Ia marah dilecehkan seperti ini. Viola pun kembali berontak, berusaha melepaskan
kan diri dari buay
nita lain akan menyambut permainan bibirnya dengan penuh gairah. Kenapa Vi
jelajah lebih dalam. Namun sia-sia saja, Viola bergeming dan masih terus berontak hingga ak
kesakitan sambil memegangi asetnya yang
oleh staf di kantor ini. Jaga sikap Bapak! Bapak atasan saya dan saya bawahan Bapak. Jangan memanfaatkan kekuas
ninggalkan William dengan
! beraninya dia mencium
ambu