Selingkuh Sebelum Akad
*
orang dari masa lalu. Setidaknya mereka tidak tahu nomor ponselku yang baru kecu
untukku. Ternyata dia tidak melupakan hari lahirku itu. Bianka mengucapkan deretan doa terbaik untukku di
in pula aku putus kontak darinya. Kami sudah menjadi sahabat sejak bertahun-tahun lamany
belum aku melempar ponselku hingga hancur. Kini aku tak lagi me
g lama tak lagi bisa dihubungi. Bila ingin memiliki nomorku lagi, maka tinggalkan nomornya agar aku dapat mengabar
ada lagi Satrio di dalamnya. Dunia Heya pun sama, ia sudah mulai terbiasa tanpa Satrio. Kami hidup mandiri tanpa lelaki itu
tetapi aku tak lagi menetap di Kota ini karena pekerjaanku tak lagi di tempat ini. He
gkin akan jarang bertemu setelah ini. "Jangan nangis, B
ya. "Berbeda, Feya! Kamu pas
uknya aku tidak akan pernah berubah. Dia sahabatku yang paling kusayangi, yang tak ingin aku lupakan apapun yang terjadi. Tanpa Bianka mungkin a
ku kalau ada apa-apa sama k
ra. Kepada siapa lagi aku be
a pergi dari Kota ini, Fe, dengan begit
a aku bersyukur karena akhirnya usahaku untuk benar-benar melupakan Satrio telah diberi jalan oleh Tuhan. Dengan pergin
alu menunggu kamu untuk pulang kembali ke Kota
Nggak mungkin selamanya aku tinggalkan tempat ini karena k
pa yang telah menimpaku. Kadang Bianka masih saja membahas Satrio dan menyayangkan sikapnya karena meninggalkanku demi perem
menggelengkan kepalanya. "Aku yang seharusnya mengucapkan terima kasih, Feya. Terima kasih
ntuk berpelukan dan saling menguatkan seperti ini. Aku akan menyibukan diriku di Kota yang bar
dah berkeluarga. Aku terpaksa mencari pengasuh yang baru di sana nanti. Semoga saja aku bisa menemukan pengasuh yang baik dan bertanggung jawab agar Heya m
di Kota orang. Ukir kisah baru untuk kal
kami rasakan bertubi-tubi selama ini. Perjalanan ini masih sangat panjang terutama untuk Heya, peri kecilku yang akan selalu kujaga. Putri
erbangan kami sejam lagi, takut ma
mengantar kalian!" balas Bianka
ng sering Bianka lakukan selama ini di sana nanti. Sepertinya a
harus aku sampaikan pada Bianka,
inya dengan heran. Aku t
dengan Antoni, Bi. Kamu
demi menghargai perasaanku yang sedang terluka. Antoni menceritakan itu padaku dan tak ayal ia
n kepalanya. "Antoni pasti info
a tepat untukmu, Bianka. Jangan sia-siakan dia hanya karena masalah yan
sekali menikah dengan Antoni, tetapi karena pernikahan
ingin Bianka bahagia meski mungkin aku juga akan kehilangannya setelah dia menikah. Namun, tidak apa-apa, dia dan An
saja!" ujarku memecah kehen
cara seperti ini. "Aku janji akan memulai lembaran baru yang jauh lebih bahagia dari selama ini, Bi. Aku akan bukti
ah khawatir tentang perasaanku lagi.
gnya dengan pandai aku sembunyikan darinya. Maaf Bi, kamu tidak akan menyadari rasa sakitku lagi. Memang tak s
ka yang langsung kuiyakan dengan anggukan kepala. Sayukur lah ie bersedia sehi
h yuk! Sudah
ami. Jauh di dalam lubuk hatiku, kami hanya ingin melarikan diri dari Kota penuh kenangan ini. Padahal, dulu berkali-kali aku ditawarkan untuk pindah ole
Namun, tidak apa-apa, sekali lagi kukatakan dengan tegas bahwa kisah itu, kisah kami ber
di tempat, sedang Satrio telah
akhirnya menarik kembali ke dunia yang sesungguh
ngan itu. Kutatap lekat gerbangnya setelah kami keluar dari
ung denganku apapun yang terjadi. Kisah kasih di tempat ini akan s
melewati ini. Kupeluk keponakan tersayangku itu, kubisikan kata-kata penguat untuknya. Se
*
cont