KETIKA CINTA BERTASBIH
yangan laki-laki misterius itu masih terus menghantui, entah siapa dia. Dia hanyalah seorang pembaca novel yang ku tulis. Dia mengaku
terhingga. Apakah dia bahagia karena akhirnya bertemu dengan penulis yang telah lama dia cari di dunia maya? Ataukah ada
ada sesuatu yang lebih? "Bodoh!" aku mengejek diriku sendiri. Aku membuka pintu rumah dengan perl
suara abi terdengar dari arah kamar. Ternyata, abi sudah berdir
Tadi di jalan macet," aku
i kamu harus tahu diri, Nak! Menjaga anak perempuan itu sulit, Nak, jadi jangan pernah meremehkan Abi jika Abi menjaga kamu dengan ketat. Abi mengatur dan mel
kembali ke tempat itu, ada seseorang yang menemukan buku Nabila. Dan Abi tahu apa? Ternyata dia adalah seseorang yang sangat kagum dengan tulisan ku. Bahkan, orang itu j
?" tanya Abi deng
kok, Bi. Tenang saja, percaya saja pada
. Ya sudah, Abi pe
rcayaannya. Tapi maaf ya Bi,
ore aku sudah disuruh pulang, kesal sudah pasti, tapi apa boleh buat, daripada Abi lebih marah lagi, lebih baik aku menurutinya. Bahkan terlambat lima menit saja, Abiku memberi nasihat panjang kali lebar. Lalu bagaimana jika tadi aku terlambat satu jam? Namun, apakah pa
asur. Tapi itu hanya sebentar, setelah itu, waj
us perasaan seperti ini. Untuk mengusir wajahnya dari pikiranku, aku menyalakan komputer di samping ranjang untuk menyelesaikan novel ketujuh ku. Tapi dalam beberapa waktu, aku teringa
ini malam Jumat, dan tepat saat ini ada acara istigosah yang bergilir di rumahk
a-bisanya di tengah kesibukan ku aku kembali mengingatnya. Sempat-sempatnya aku meminta pada Allah, jika
ecek media sosialku. Setiap pesan yang masuk di kotak masukku, aku balas satu per satu. Ada yang menanyakan tentang paid promote, ada yang hanya sekadar menya
, namun sayangnya aku tidak mengenalinya. Meski
angan dan pengalamannya. Aku tunggu season dua terbit, ya. Maaf, saking gugu
ntuk membuka profilnya. Ternyata benar, namanya Jungkok. Senyumku semakin lebar. Aku membuka fotonya satu per satu. Dia sangat t
un tergoda. Soal Abi, selama aku bisa menjaga rahasia dan tidak keceplosan, kurasa aman. Be
yang di kafe tadi, kan?" Aku membalas pes
r satu. Dari sekian banyak foto, tidak ada satupun foto dia berduaan dengan c
ngamati foto-foto yang terpajang. "Apakah ini balasan darinya? Aku rasa iya!" guma
k, aku mau nanya. Rasanya belum puas bertemu
inasi. Bagaimana kalau dia jadi pacarku, lalu aku ajak ke acara reuni selanjutnya. Tak terbayang bagaimana nanti reaksi t
i melompat kegirangan. Inilah aku, sehebat apa pun cowok itu, aku tetap mempertahankan marta
aku pinjam buku yang tadi saja? Aku tetap akan membeli buku itu nan
ang menyusuri seluruh dunia ini. Aku sangat senang mendengarnya, apalag
aku pinjemin," balasku setelah
ta bertemu?] Hanya beberapa detik
Karena aku jarang online di sini, nanti silakan chat saja ke nomor telepon yang ada di kart
erhasil merayuku malam ini. Aku menarik napas panjang sejenak setelah percakapan itu berakhir. L
r?] tanyanya lagi. Serr, darahku seolah bered
jawabku
sadari. Sosoknya yang tadi tidak sengaja
-tiba, aku terkejut dengan sebuah foto yang diunggah beberapa bulan lalu. Dengan cepat, ak