KETIKA CINTA BERTASBIH
langsung, tetapi sayangnya aku sudah harus segera pulang. Bahkan aku hidup seperti Cinderella yang punya batas waktu untuk ke luar rumah. Begitulah pengajaran Umi dan Abi dari dahulu m
selalu di antar-jemput ke sekolah dan
. Melindungi kepala dengan tas selempang tipis yang s
pun tak kuhiraukan karena aku buru-buru. Lagian, belum tentu juga suara itu ditun
ku mema
engan wajah tang tampan dan tangan kanannya memegang payung hitam yang melindungi dirinya dari gerimis, sedangkan tangan kirinya memegang
nyanya setelah be
dengan laki-laki. Sehingga membuat jantungku bergemuruh dengan sangat kencang bahkan saat ini aku berada di bawah payung yang sama dengannya. Aku benar-benar grogi. Apalagi cowok yang
dah ke arahnya yang kira-kira 20 sentimeter lebih tin
buru," sambungku sambil mengangguk
ak meninggalkannya. "Kita bisa terap ngobrol sambil jalan kalau memang kamu buru-buru," sambungnya lagi sambil terus memayungiku dan kita terus berjalan beriringan berjalan di bawah pa
amping parkiran cafe ini. Ada pantulan kami berdua di sana. Ternyata aku yang begitu pendek darinya sedangkan dia yang tinggi dan gagah dengan kaus putih berbalut Jaket y
bisanya dia menyembunyikan identitasnya. Padahal aku sudah mencari tentang penulisnya di mana-mana, tetapi sampai sekarang aku belum menemukannya. Dan aku benar-benar tidak tahu jika novel ini sud
ena ternyata cowok tampan ini pengagumku? Indah sekali. Bukan? Ini bukan mimpi kan? Aku sadar kan? Bibirku langsung terbit dengan tersenyum begitu saja ka
pat-cepat kutarik lagi senyumku. Bisa-bisanya aku ket
ahagia sekali karena ada yang mengangumiku saat ini penulisnya sudah berada d
h?" suaranya naik dua o
angnya. "Kalau begitu, berikan tandatanganmu pada buku ini," pintanya sambil membuka sampul buku novel Doaku Dalam Sujudku season satu. Buku yan
ku pun tidak membawa pena dit
sahutnya sepertinya dia juga gugup,dia langsung merogoh tasnya lagi, karena aku sang
dia sodorkan dan mendatangani bu
bisa kupesan?" tanyanya ketika a
arena tadi mau aku perlihatkan pada teman reuniku di cafe i
penulisnya langsung, dan aku akan menunggu buku yang season 2 aku akan bersabar.Emmm,
sebab aku terpesona ketampanannya. Ah aku tidak tahu، Namun, Aku langsung mengeluar
ulu," pamitku sambi
sahutnya sambil mem
elakang lagi. apalagi di sana dia masih menatapku sehingga Aku langsung masuk ke mobil saja daripada aku makin malu dan terposona dengannya sehingga saat masuk aku mobil aku langsung mencari-carinya laki
h bisa membayangkan bagaimana marahnya abi jika aku pulang terlambat. Dari dahulu Abi memang tidak begitu setuju dengan acara-acara reunian seperti tadi. Nongkrong-nongkrong di cafe, bertemu dengan b
tampan yang entah siapa namanya itu. Wajahnya masih jelas dalam ingatanku bagaimana cara dia , senyum nada bicaranya dan itu mem
uka dari seorang Dimas yang sakitnya masih terasa hingga kini dan saat pria itu sudah langsung mencuri separuh hatiku hingga sakit hati itu terasa hilang seketika. Aku memang saat ini sudah tra
kesalku. "Aku benci! Aku benci
saat ini berbeda Kekagumam dari cowok yang kusebut tampan itu rasa sakit hilang seketika bahkan itu langsung membuat aku sangat bahag
atiku pada siapa pun lagi untuk mereka sakiti. Akulah yang akan menyayangi hatiku sendiri, bukan siapa pun. Karena dibalik kata cin