Di Ceraikan Karena di Tuduh Mandul
amu bawa calon
berulang kali, bapak menanyakan ini padaku. Bagiku itu lumrah, karena bapak sa
rang yang tepat. Pasti Kin
uda lagi, bapak sudah sering sakit-sakitan. Aku takut kalau
u, pokoknya Bapak akan jodohkan ka
siapa? Apa yang harus aku katakan sama b
u kalau harus dijodohkan, tapi bagaimana car
mau nikah dengan orang
ng ku segani. Aku tak pernah melawannya. Tapi kali ini, karena m
usiamu Kinar. Lihat teman temanmu, Mereka semua s
bantah kata kata bapak. Aku sadari memang b
enikah dan memiliki anak. Tapi mau bagaimana lagi, jodoh sud
pi entah kenapa hatiku belum tersentuh dengan lelaki yang beru
kenalkan kamu, den
bapak pergi meninggalkan a
u orang yang mau dijodohkan denganku. Pe
r dan men
a kamu turuti ke
menikah dengan orang y
apak. Tak seperti biasanya, ibu selalu
ja dengan Bapak? ikut i
ibu kasihan padaku dan menolak keinginan bapak
kamu sudah tak muda lagi bukan? Ibu tak mau, kamu dibilang perawan tua, karena
bu, pantas saja ibu dan bapak bersikeras ingin menjodohkanku.
menjadi keinginan Bapak dan
orang tua ku. Apapun yang merek lakukan pa
rius kan
tiap ibu dan bapak ingin menjodohkanku, aku selalu m
ius, ya sudah Kina
erasa senang. Karena aku menurut keinginannya. Atau justru sebali
seorang karyawan biasa, dengan gaji standar perusahaan. Sebenarnya ibu bapakku melarangku bekerja. Karena tanpa aku bekerjapun, mereka
n uang tunjangan setiap bulan. Kegiatan bapak sehari hari sekarang, mengelola
ni. Jadi, setelah pulang kerja kamu langsung pulang saja!
mau dijodohkan denga
nar langsung
ar, segera kunyalakan mesin motor maticku. Kula
karyawan berada diluar. Aku sedikit terlamb
ang pria, yang entah siapa. Karena baru pertama kali aku melihatnya. Dilihat dar
tidak sengaja,
takut, kalau nant
takutku, karena pria itu
salah kok. Sepertinya Mbak sedan
terlambat masuk. Kalau
ju ruang kerjaku, tak ku
mas barang barang yang sudah tersus
selalu membawa sebuah sapu tangan, untuk mengelap ker
Namun tak kutemui saputangan di saku ku. Apa mungkin tertinggal dirumah? Tapi sepertinya aku sudah membawanya. Apa mungkin tad
su dong," pint
kesayanganmu ya
di saku tidak ad
bawa tisu saja seperti Dina. Bukan tanpa alasan, meski terkesan kampungan, sapu tangan itu adalah pemberian seseorang yang pernah ad
" Ucap Dina sambil menu
erapa lembar tisu
akasih
sama
u memanggilku Key, b
n untuk mengambil sepeda motorku. Kulajukan sedikit cepat, agar cepat sa
k dan ibu sudah mena
terus siap siap! sebentar
a P
a wajah calon suamiku nanti. Apakah tampan seperti Sahrukhan, atau justru sebaliknya? wajahny
egera mandi. Sebentar lagi, pasti ibu datang keka
dikamarku. Ibu tersenyum kepadaku, sambil me
ini dipa
ini
langsung membuka isi
mis berwarna merah muda l
, sebentar lagi
a B
, kudengar diluar ada suara mob
lesaikan dulu dandan nya ya Nay
a B
diri sendiri. Ya, meskipun usiaku terbilang sudah tak muda lagi, tapi kal