Di Ceraikan Karena di Tuduh Mandul
kamu sudah
eperti biasanya, ibu selalu mengetuk pintu dulu sebelum masu
sudah siap."
ga ujung kaki, ibu kembali menyunggingkan senyumannya.
terlihat sanga
aku memang terlihat beda dari biasanya. Biasanya aku hany
ng kita tem
ar, dan mengajakku berjalan ke
bunya Bayu. Karena hanya ada satu tamu perempuan. Dan kedua pria itu yang satu berperawakan tinggi sedang, lum
badannya sedikit pendek dan gendut. Tapi tak apalah, setidaknya dia tak sep
utriku
enalkanku p
dan bapaknya Bayu, dan kedua pria it
cantik
sipu malu. Aku hanya tersenyum da
. Ini
a yang berusia lebih muda dariku. Berarti aku salah
tersenyum padaku. Sepertinya Ba
dohku. Jangan ragukan hatiku unt
menerimaku. Mungkin saja dia hanya pura-
ajar. kaka
h gembul yang kukira
a kamu menerima pina
Bayu dengan anggukan, ju
kan cincin ini dijari Kinar B
ik
n sebuah cincin bermata satu, di jari manisku. Aku merasa gemetaran s
ayu, bagaimana kalau kita segera menikahka
membuatku terkejut. Bagaimana bisa segera menik
r saling mengenal. Setelahnya kita b
aanku, aku memang ingin mengenal du
sa cukup. Untuk mereka berdua sal
siap, kalau harus menikah dalam waktu satu minggu la
ana Pak
diam, sepertinya
u minggu lagi kit
aku harus menerima dengan lapang. Meski harus m
ngobrol berdua dulu, biar kalia
irih. Disusul denga
emang benar. Sebaiknya aku
nta ijin pada ibu, dan tampaknya ibu menger
Bayu ngobrol
gangguk, mendeng
ak Bayu un
s, ke d
u akhirnya meng
u sudah siap me
ku sudah mengiyakan didepan orang tuanya. Apa jangan jangan mas Bayu tak mau dijod
iap. Aku tidak mau, kamu m
as Bayu menolak. Aku tak mungkin memaksanya
ang kamu kat
." Jawab
gung dibuatnya. Senyum senang karena me
i sangat bahagia, bisa menikah
erjodohan ini. Ternyata aku salah, ternyata mas Bayu mau menerimaku. Sungguh aku merasa sa
ima perjodohan ini?" Tanyaku
h yang tak mau dijodohkan d
punya rasa pada mas Bayu. Tapi aku masih ragu, mengenai umurku yan
ang ingin k
apa
h berbeda. Kamu lebih muda dar
mau ini akan menjadi masalah dikemudian hari. Aku tak mau ma
adi soal. Masih banyak diluar sana, perbedaan usia antara istri dan suaminya yang jauh
aminya. Kenyataannya mereka terlihat bahagia. Kata-kata mas Bayu benar-benar telah membuatku yakin,
uk. Aku tak berani menatap mas Ba
ntah ibu tiba-tiba. Entah sejak kapan ibu datang, mungkin
a B
u mengajak ma
a juga beberapa jenis buah-buahan. Rupanya ibu sudah mempersiapkan semuanya, khusus men
mereka pun langsung b
Kami permisi pulang dulu
u ya." Mas Bayu berbis
hati-hati
egas menuju kamar. Ingin segera kuhubungi Dina, untuk memb
ponselku sudah ada bebera
dah datang ca
alu. Berarti saat aku sedang me
Cakep tidak orangnya, apa jangan
kin saja Dina mengira aku dijodohkan dengan om-om.
it yang lalu, Dina juga masih aktif.
amu nya, langsung balas cha
i. Tapi justru aku senang, itu
ceritain. Ini sudah mal
ok. Aku jadi ketawa sendiri membayangkan wajah
alu pada mas Bayu. Baru pertama aku melihatnya tapi mengapa aku selalu
! Seperti apa cowok yang semalam datang
anganku. Masih ada waktu ku
r kepo." Ucapku samb
ting masa aku tak di undang. Sahabat maca
lang cuma perkenalan doang, ehh malah ujung-ujungnya dilamar seka
dia tampan? Atau jangan-jangan dia bujang tua y
a Din. Tapi usianya jauh
angnya selisih ber
at terkejut mende
u pantas mendampingi pria yang usia nya lebi
h lima, untuk dua puluh tahun pun, kami masih cocok mendampingi. Kamu tuh awe
h. Malah ngeledek."
gomong-ngomong, apa kam
u Din. Suka tidak suka, toh aku a
setuju kalau kamu men
terbaikku. Dina be
ok Din. Ayo masuk! S
r jawabanku. Aku tarik tang