Aku Miskin, tapi Bohong
ay
t aku baru memasuki rumah ini. Pasti dia akan marah
ng?" tanyaku
sampai aku telat masuk kerja hari ini. Kamu tau gak gara-gara kamu aku sampai gak di bolehin ma
kamu sendiri yang tidak mau bangun,"
. Aku ini lagi marah-marah sama kamu, dasar istri tid
aaf," ucapku liri
teriak-teriak sama kamu," titah B
aku tidak capek apa. Tidak pegal apa. Baru pulang bukanya di sambut malah di marah-marahin. Masih di suruh-suruh juga.
ku membuka toples gula isinya zonk. Lah kemana ini semua gula-gulaku. Rasanya tidak m
kan teh buatanku ke hadapan suami
rga memanggilku set
halus. Sengaja ku m
g biasanya," ucap Bang Dirga seperti
k berbeda," aku menahan diri agar tidak tertawa di hadapan Bang
s milik Bang Dirga. Tanpa sepengetahuan Bang Dirga aku mengambil tiga biji permennya. Kan tidak apa aku mengambiln
erus masak," ucapku undur diri agar Bang Dir
ada mi di dalam almari. Tadi Abang, Ibu sama mbak Sint
mpan sisa makanannya di dalam lemari kamar Ibu. Padahal jika aku tidak makan mal
. Aku juga tidak paham yang jelas Bang Dirga melarangku untuk satu kamar dengannya karena baginya aku ya hanya sebatas babu
an. Padahal jika di bandingkan dengan gajiku yang mereka nikmati harga satu kardus mie ins
k Sinta mengagetkanku yang tengah me
h sambil merebus mie instant yan
a sambil menengadahkan tangan kepadaku y
gak pegang sepeserpun. Hanya untuk naik angkot untuk berangkat kerja saja. Kan tau sendiri pulangnya ak
erangkat bekerja. Sedangkan pulangnya ya untung-untungan.
Sinta sambil menoyor kepalaku ke b
seenak jidat mereka. Sudah untung mereka aku biarka
n tv. Sejenak melepaskan lelah mumpung sedari aku pulang aku tidak melihat k
u," sindir ibu saat baru datang dengan membawa ta
. Aku capek baru pulang ke
pa rumah berantakan kayak gini. Masih ongkang-ongkang kaki santai-san
kan semuanya," jawabku m
na, keliatannya abis belanja, Bu?"
n mana pernah ke mall. Paling cuma pernah ke alpa. Itu aja udah seneng b
hidup semua orang di runah ini dengan makanan yang layak. Tapi karena kebias
ihat Ibu mengeluarkan satu gamis dari
k pakai gamis seperti ini. Orang kampung dan miskin kayak kamu mana cocok.
hat!" sambar Mbak Sinta
juga ada satu buat kamu," Ibu memberikan sebua
aku. Makasih ya, Bu," ucap Mbak Sinta sambil
mu iri sama gamis aku dan ibu?" tanya
njaannya juga pastilah uangku. Hari ini yang gajian itu aku mengingat gajian Bang Dirga m