Aku Miskin, tapi Bohong
jadi nyonya" ucap ibu den
k Sinta. Ku lihat ketiganya sedang menatapku seperti singa kel
ah jadi nyonya dia sekaran
. Bangun sekarang" bentak Bang Dirga kep
na semprot. Bahkan nyawaku saja masih belum kumpul. Masih ada
gugup. Aku segera b
amu nikah sama anak teman ibu tadi. Dia s
bak jangan b
menjaga rumah bahkan kamu memboroskan listrik dengan menonton televis
Membeli beras dengan uangku dan membeli semuanya dengan uangku. Be
aku tidak ikut makan malam kali ini. Mubazir jika nasinya lebih banyak dan
enonton televisi sambil berbincang hangat. Terlihat
anak teman Ibu tadi, Ga?" Samar aku m
liki karir yang bagus di k
ih, tapi..."
Ga. Kalaupun bekerja juga paling jadi pembantu. Lihat tuh tampang Maya itu
jadi pembantu apa. Aku kayak gini juga gara-gara nikah sam
Maya yang hanya orang miskin. Ingat kan bahkan Ibunya
pi bukan berarti mereka bisa mengolok-olok Mamaku bahkan menghina keluargaku. Mereka pikir mereka lebi
pi,
sepertinya anak teman Ibu juga tertarik sama kamu. Bisa ke
i kenalkan dengan anaknya teman Ibu. Bagus sekali niat mereka untuk menyingkirkan aku dari rum
haruskan untuk berdiam diri di kamar. Haram hukumnya jika aku juga ikut di ruang makan bersama mereka. Paling nanti setelah mereka makan baru aku
akk
eo
an
akan
u
an
eo
tuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Ku lihat ibu tengah berdiri di atas kursi
pa ini
u lihat tangan Ibu yang menunjuk seekor kuci
ihat keadaan kucing tersebut. Alhamdulillah tidak ada apa
Perintah Ibu mertua. Ku perhati
eluar kita makan di luar ya pus" ajaku pada kucing itu. Tak ku sangka kucing itu
. Habis ikanku di
serta nasi yang berhambur kemana-mana. Dalam hati aku tertawa. Bagaimana
bu takut sama kucing apa?" Ha
tambun besar dan berlemak bisa takut dengan kucing kecil dan kurus seperti tadi
makanan. Kamu bersih
ik,
nya masih terlihat kesal d
dangku. Aku tertawa sampai tak sadar mengeluarkan air