PESONA ISTRI YANG TERSAKITI
semua kecurigaan dihati. Hingga langkahnya berhenti tepat did
n dia jongkok membetulkan tali sepatunya yang terlepas
ke kiri dan kanan. Setelahnya mengambil kembali bar
h luar. Tak ada siapa pun disana. Hanya ada seorang pria tampan yang tengah berdiri di kasir t
nya saat Lina mel
m,
mang-remang. Layar didepan tengah menayangk
it kesulitan mencari lokasi tempat mereka duduk. Hingga seorang
ai dengan angka dan huruf yang tertera. Lina dan Wati pun m
lu menyandarkan punggungnya dengan nyaman. Sambil diam-diam meli
pa?" t
oilet seb
ga duduk
nih. Ga
gan lama-lama ntar k
abnya samb
gannya. Bertepatan dengan dimulainya cerita
g disisi kanannya. Lina hanya mengangguk tak memperhatikan. Begit
lam dengan cerita yan
a penonton diam menikmati adegan demi adega
rannya. Sambil mencomot pop corn jumbo size dari pangkuan, n
samping. Sontak dia menoleh dan pandangannya tertuju pada
eli. "Katanya tida
mbil menurunkan tangann
sambil menggerakan dag
mengembangkan jemari sambil
sa kalau takut. Kita
sisi kanan Lina. Kemudian buru-buru melihat k
t pria tampan yang tengah mencomot pop corn sambil menikmati fil
dengus Li
ndangan ke Wati yang masih menginti
pulang, nih?" ta
mpai filmnya selesai.
mangnya bisa menikmat
ina. Ntar nyesel loh kamu, "tangannya
mimpi yang seram, aku tidak mau bertanggung jawab. Apalag
k usah kuatir
a sambil menjulurk
sumpah kelingking itu. Merek
u pula saat netranya melirik ke arah pria tampan di sisi
leh sentuhan hawa dingin di punggung tangan kanannya. Sontak dia me
dia mengaduh kesakitan. "Sakit mbak, "bisiknya diteli
ngelus area yang dicubitnya tadi dengan sayang, menepuk-nepuknya pelan. S
asin dong, "protesnya
macam-macam ya mas, "ancamny
pnya sambil menang
n, asal kondisik
alak amat jadi peremp
kin, jaga perilakunya,
, "ucapnya d
apa saat kemudian, dia sedikit tertawa tanpa suara sambil mengg
ke udara dengan tangan kanan. "Enta
*
uluh dua ma
pnya. Namun hal itu tak kunjung menghampiri. Pikirannya kembali b
at kekurang ajaran lelaki yang duduk di
dia temanku otomatis aku mengenalinya meskipun kita sudah sama-sama dewasa. Gurata
guling kesayangan. Memejamkan mata sejenak dan
apa orang di deretan kursi paling belakang. Dan tiga di jajaran kursiku
andphone di meja belajar. Dan kemb
nya uang sebanyak it
esok hari yang padat untuk mata kuliah waji
nya merasakan tangan seseorang yang tengah membangunkannya. Dia tersentak tatkala tokoh k
u. "Astagfirullah hal adzhim". Kata itu
enser air di sudut kamar. Menuangkan is
ai jendela. Sinar matahari pun menyerobot masuk ke retina ma
nganya menangkap suara dari kamar sebelah. Dan c
nkan mbak Kunti. Kok jadi aku yang mimpi serem
atas, gadis itu mulai membalikan badan menuju tempat pakaiannya disimpan. Mengambil
bunyi gemericik air dan dendangan lagu 'Someone like yo
ntuk pergi ke warung langganan. Guna membel