PESONA ISTRI YANG TERSAKITI
ah Bu Nina diganti dengan Mr. Hamid. Celotehan macam-macam pun te
k to America for her post graduate". Dan mereka pun hany
eliau, yang jelas mereka sebagai siswa biasa yang tak pun
*
okan
k sumringah wajahnya, karena nanti seusai kuliah dia akan pulang ke Mojokerto. Aku hanya terse
juga akan pulang. Yah, hampir akhir bulan merupakan hari para makhluk pen
anggal satu tiap bulan. Jadi dia harus bisa memanage keuangan sam
um, Lina lebih sering memelorotka
umam dia menoleh ke bangku
ben tak masuk kuliah? Mana berjamaah
a tak mendengar kabar apa pun dari mereka yang b
hanya bisa membeli HP yang bisa untuk berkirim SMS dan telep
etengah hati. Hingga tepat jam setengah lima sore, kelas pun u
n berdua. Pura-pura tak melihat saat dia melintas di dekat keduanya
nku dengan Budi. Kami hanya seperti teman tapi tak mesra. Yah~sudahlah. Mungkin malam mingg
a-kemana. Bahkan dengan nakalnya anugrah Tuhan itu menerobos m
arna coklat yang bertengger disana. Hingga sina
ng kamar. Jarum panjangnya menunjuk ke angka
agu dangdut dari Evie Tamala. Bukan suara biduanitanya yang bergema tapi ju
ju ke pasar kecil dekat kosan. Untung saja penjual nasi urap langganannya
ai. Dia kembali duduk melamun sambil mengetuk-
k' yang ditimbulkan oleh geseran tirai pin
ran dengannya. Dia menghempaskan bokongnya di kursi sebelah tanpa permisi. Dengan a
enawarinya sebagai bentuk basa-basi. Nyatanya tidak. Bahk
ik? Ingin kuco
mangga di tangannya habis. Anak ibu kos itu memb
k loe, "r
a. Gak ada ora
? Makhluk astral?" ta
MS ya?" jawabnya sambil m
ya sambil kembali
sambil mengibas-ngibask
nanya, "sa
-jalan
man
. Setelah itu kit
Ini tanggal tua," sah
ang aku pun juga. Jalan-jalan saja lah sepert
gus tuh. Ok
semangat. Ma
ya cer
dengan perlahan. Shower yang tergantung ditembok diraihnya. Memutarnya dengan knop ke warna bir
nnya dengan hair dryer, Lina pun mulai membersihkan muka dengan micellar
n berpergian dengan mengganti baju tidur dengan c
tengah mengayunkan kakinya ke depan belakang. Posisinya yang duduk d
a menepuk punggung Wati sedikit
u kupret!" sambil langsung
isikan mulutnya non
dasar. M
sambil meraih sandal
ee
alun-alun kota. Tempat menghilangkan segala penat dengan kesegaran pepohonan rindang yang tertanam.
an. Hawanya dingin lengkap dengan pepohonannya yang
lengannya. Lamunan Lina
a a
ton
rimana? Katany
bil mengeluarkan dua kertas yang b
ih anak belinya. Perasaan sedari t
nonton gratis. Dan lihat popcorn dan jus jeruk dingin sudah men
Tahu-tahu semua suda
ii, "sambil menep
h, so
k. Kita nikmati a
menuju mall tempat Cinema dua satu berada. Tak disadarinya gerakan tangan Wa
rlari, saat jam di pergelangan menunjukan sepuluh
ng mereka tuju. Tepat didekat game zone gedung t
makanan yang tertera disana. Setelah menunjukan tiket masuk kepada petugas,
cetak di tiket. "Apa dia mimpi? Ini k
mbil menjawab, "aku berubah selera tahu. Dan itu k
i ada sesuatu yang
ehkan kepalanya sambil