icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

PESONA ISTRI YANG TERSAKITI

Bab 3 Aku kesepian, guys

Jumlah Kata:1231    |    Dirilis Pada: 30/01/2024

ah Bu Nina diganti dengan Mr. Hamid. Celotehan macam-macam pun te

k to America for her post graduate". Dan mereka pun hany

eliau, yang jelas mereka sebagai siswa biasa yang tak pun

*

okan

k sumringah wajahnya, karena nanti seusai kuliah dia akan pulang ke Mojokerto. Aku hanya terse

juga akan pulang. Yah, hampir akhir bulan merupakan hari para makhluk pen

anggal satu tiap bulan. Jadi dia harus bisa memanage keuangan sam

um, Lina lebih sering memelorotka

umam dia menoleh ke bangku

ben tak masuk kuliah? Mana berjamaah

a tak mendengar kabar apa pun dari mereka yang b

hanya bisa membeli HP yang bisa untuk berkirim SMS dan telep

etengah hati. Hingga tepat jam setengah lima sore, kelas pun u

n berdua. Pura-pura tak melihat saat dia melintas di dekat keduanya

nku dengan Budi. Kami hanya seperti teman tapi tak mesra. Yah~sudahlah. Mungkin malam mingg

a-kemana. Bahkan dengan nakalnya anugrah Tuhan itu menerobos m

arna coklat yang bertengger disana. Hingga sina

ng kamar. Jarum panjangnya menunjuk ke angka

agu dangdut dari Evie Tamala. Bukan suara biduanitanya yang bergema tapi ju

ju ke pasar kecil dekat kosan. Untung saja penjual nasi urap langganannya

ai. Dia kembali duduk melamun sambil mengetuk-

k' yang ditimbulkan oleh geseran tirai pin

ran dengannya. Dia menghempaskan bokongnya di kursi sebelah tanpa permisi. Dengan a

enawarinya sebagai bentuk basa-basi. Nyatanya tidak. Bahk

ik? Ingin kuco

mangga di tangannya habis. Anak ibu kos itu memb

k loe, "r

a. Gak ada ora

? Makhluk astral?" ta

MS ya?" jawabnya sambil m

ya sambil kembali

sambil mengibas-ngibask

nanya, "sa

-jalan

man

. Setelah itu kit

Ini tanggal tua," sah

ang aku pun juga. Jalan-jalan saja lah sepert

gus tuh. Ok

semangat. Ma

ya cer

dengan perlahan. Shower yang tergantung ditembok diraihnya. Memutarnya dengan knop ke warna bir

nnya dengan hair dryer, Lina pun mulai membersihkan muka dengan micellar

n berpergian dengan mengganti baju tidur dengan c

tengah mengayunkan kakinya ke depan belakang. Posisinya yang duduk d

a menepuk punggung Wati sedikit

u kupret!" sambil langsung

isikan mulutnya non

dasar. M

sambil meraih sandal

ee

alun-alun kota. Tempat menghilangkan segala penat dengan kesegaran pepohonan rindang yang tertanam.

an. Hawanya dingin lengkap dengan pepohonannya yang

lengannya. Lamunan Lina

a a

ton

rimana? Katany

bil mengeluarkan dua kertas yang b

ih anak belinya. Perasaan sedari t

nonton gratis. Dan lihat popcorn dan jus jeruk dingin sudah men

Tahu-tahu semua suda

ii, "sambil menep

h, so

k. Kita nikmati a

menuju mall tempat Cinema dua satu berada. Tak disadarinya gerakan tangan Wa

rlari, saat jam di pergelangan menunjukan sepuluh

ng mereka tuju. Tepat didekat game zone gedung t

makanan yang tertera disana. Setelah menunjukan tiket masuk kepada petugas,

cetak di tiket. "Apa dia mimpi? Ini k

mbil menjawab, "aku berubah selera tahu. Dan itu k

i ada sesuatu yang

ehkan kepalanya sambil

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Mas, aku pamit2 Bab 2 Euphoria3 Bab 3 Aku kesepian, guys4 Bab 4 Dasar pria kurang ajar5 Bab 5 Kecurigaanku6 Bab 6 Orang baru7 Bab 7 Penjelasan8 Bab 8 Amarah Lina9 Bab 9 Curahan hati Munaf10 Bab 10 Isu terpanas11 Bab 11 Mengumbar kemesraan12 Bab 12 Jangan lupakan aku, Lina13 Bab 13 Jangan lupakan tempat ini14 Bab 14 Keputusan keluarga besar Cakradiningrat15 Bab 15 Penganggu kesenangan16 Bab 16 Kamu marah 17 Bab 17 Pengakuan18 Bab 18 Aku juga mencintaimu19 Bab 19 Gosip di kampus20 Bab 20 Kekecewaan Lina21 Bab 21 Tekad22 Bab 22 DMC23 Bab 23 Dewa marah24 Bab 24 Bertemu calon mertua25 Bab 25 Hari pertama Lina26 Bab 26 Incognitos27 Bab 27 Makan bareng dengan pria idaman lain28 Bab 28 Kamu hacker, ya 29 Bab 29 Modus Hisyam30 Bab 30 Bertemu Big Bos31 Bab 31 Ketidak jelasan sang informan32 Bab 32 Tanto merasa senang33 Bab 33 Andi, sang asisten pribadi34 Bab 34 Menjawab rasa penasaran35 Bab 35 Dewa's blue36 Bab 36 Kencan yang indah37 Bab 37 Dewa yang bucin38 Bab 38 Meredakan emosi39 Bab 39 Mengusir sang pelakor40 Bab 40 Dilema Lina41 Bab 41 Kulakukan semua demi kamu42 Bab 42 Hari yang padat43 Bab 43 Menyergap penculik44 Bab 44 Sanggar Pak Dhe Yono45 Bab 45 Apakah itu menyakitkan 46 Bab 46 Penjelasan Dewa47 Bab 47 Tumbangnya the stalker48 Bab 48 Cafe Maut49 Bab 49 Basecamp50 Bab 50 Menikmati kebersamaan51 Bab 51 Nyinyiran tetangga52 Bab 52 Washington DC53 Bab 53 Hari bahagia54 Bab 54 Pengalaman pertama55 Bab 55 Bu Jiwo56 Bab 56 Rumah warisan keluarga Sujiwo57 Bab 57 Dewa's mansion58 Bab 58 Dewa's Limited Company, kantor pusat59 Bab 59 Lina mau kerja, titik60 Bab 60 Obrolan ruang makan61 Bab 61 Ruang sang Presiden Direktur62 Bab 62 Jangan coba-coba merebutnya dariku63 Bab 63 Rahasia Serin dan Ani64 Bab 64 Rencana cadangan65 Bab 65 Pesta pernikahan66 Bab 66 Galau67 Bab 67 Konflik68 Bab 68 Split personality69 Bab 69 Investigasi70 Bab 70 Argumen Hamdan71 Bab 71 Raibnya Hamdan72 Bab 72 Sandiwara sang CEO73 Bab 73 Bertemu klien istimewa74 Bab 74 POV, Dewa75 Bab 75 Diagnosa Profesor Hans76 Bab 76 Hasil penyelidikan Armageddon77 Bab 77 Hasil investigasi Armageddon, bagian 278 Bab 78 Kecemburuan Dewa79 Bab 79 Bertemu bunda Farel80 Bab 80 Honeymoon lokal81 Bab 81 Dimanapun asal ada kamu82 Bab 82 Rencana Munaf83 Bab 83 Di club84 Bab 84 Mulai terkuaknya rahasia si kembar85 Bab 85 Tangisan Serin86 Bab 86 Lina melarikan diri87 Bab 87 Dalam pelarian