Rahasia Antara Aku dan Kakak Ipar
dengan takdir yang sudah tergaris pasti di telapak tangan. Seberapa besar cinta pun tak akan berarti kalau ta
e
an ke sudut lain agar tak sampai Kak Lyla atau yang lain curiga, aku berusaha setenang mungkin saat beberapa kali Kak Gibran mengukir senyuman, entah untukku atau Kak Lyla aku tidak p
hku dalam hati saat bendungan air ma
let nih," bisikku seraya melepaskan genggama
rsenyum menatapku yang hanya aku jawab dengan angguka
Untuk berpisah dengannya aku sanggup meskipun harus tertatih-tatih, tetapi untuk menjadi saudara dan tinggal satu atap dengan laki-laki yang masih kucintai tersebut aku tida
sayangan ibu, mencoba mengacuhkan perasaan salah ini. Namun tiba-tiba sebuah tangan mendarat di pundakku dengan lembut l
nuh tanya Kak Rendy mendekat lalu memelukku. Perlahan kedua tanganku terangkat dan melingkari tubuhnya demi mencari k
ka
ol. Kuluapkan segala rasa la
ak lagi patah hati," godanya dengan tergelak sete
yla pasti akan ikut bersama suaminya dan aku sendiria
hu!" ucap Kak Rendy sembari menyentu
, seperti kapal yang terombang ambing ombak d
am sela-sela jemarinya. Tanpa kuduga Kak Rendy membawa jemariku ke atas lalu mengecup pung
bku seraya memb
n kakak bersama Kak Rendy dan memilih duduk di
punggung tegap Kak Gibran tanpa sepengetahuan Kak Rendy. Dulu.... Ya dulu punggung itu adalah sandaran ternyamanku.
ot nyiapin acara lamaran Lyla, pasti kamu capek banget!" ucap Kak
ahutku dalam hati seraya m
bantuin?" Kak Rendy pun berpamitan pa
enolak karena khawatir kakak curiga, tetapi ia malah marah sehingga membuatku tak bisa
g yang dia bawa semua bernuansa violet, kan ini warna favorit kam
ka warna violet," jawabku dengan asal untuk menutupi rasa gugup. Untung saja
at salat, seperangkat perhiasan, seperangkat kosmetik, dan sepasang kain
bulpoin, tas, kaos kaki semua bernuansa violet, bahkan terkadang saat beli buku novel pun aku memilih cover yang bernuansa violet. Kak
. Dengan manjanya kuulurkan tanganku di hadapannya, tiba-tiba ia mengeluarkan sebuah
ikan gelang berantai berbahan titanium dengan liontin ber
lelah. Dengan keras kuhempas tubuhku ke atas ranjang bersama rasa galau yang me
Mu. Hamba yakin semua ini adalah yang terbaik. Jika takdir hamba adalah Kak
m sajadah panjangku. Aku berjanji, esok ti
an dan izinkan aku tur