Dicerai kakak Dinikahi adik
amun seperti gak punya kaki, aku berjongkok begitu aja. Kakiku lemas kaya gak
biar mobilmu di sini dulu, besok kamu bisa ambil." Bhaga ikut berjo
ain kalau aku nyetir sendiri dengan kondisi kaya gini, apa ada jaminan aku selamat sampai rumah?
u dan tidak sampai tiga menit, dia berhasil memesankan taksi online untu
*
eorang. Hari ini, Pagi-pagi sekali aku udah belanja di tukang sayur yang biasanya mangkal di pertigaan jal
pai pakai helm saking takutnya kena cipratan minyak panas. Tapi seiring berjalannya waktu, proses ngulik resep, belanja, dan memasak ini bikin aku terus tertantang untuk bisa memasak yang ena
dah aku masuk-masukin di container food. Hari ini aku mau mengambil mobilku di rumah Bhaga. Dan untuk rasa terimakasih, aku mau bawakan d
an puding di kulka
ari ini. Sebelumnya, aku bilang sama Jeje kalau hari ini aku ke rumah Sapta. Sebelum jam dua siang aku
ko bunga ku, yang bangunannya didominasi kaca itu memang
kali, gak ada respon. Mau telepon, aku
basah dengan aroma shampoo laki-laki yang menguar dan terhirup otomatis oleh hidngku. Penampilan
pagi-pagi ban
ok, masuk
kayanya. Oh iya, nih buat sara
aku kasih makanan happy-happy aja, kok dia bingung gitu sih? Apa dia gak suka ya sama pemberianku? Udah was-was nih kalau pape
a bikin sendiri, pasti tipe-tipe menu healthy food gitu. Dilihat dari pos
ah
g. Pengennya sih langsung pergi. "Please." Baru kali ini juga dia bilang be
ak? Lagian aku penasaran gimana seorang Bhaga-yang baru kali ini d
Cuma nemenin sebentar, abis
esainnya minimalis dengan tekstur kayu alami yang mengkilat dan empat kursi di pinggirnya, cuku
rsi dan duduk manis. Lelaki itu datang membawa satu buah maso
harus cic
ata
Katanya
hless dia bisa
kasih orang, menurutku. Lihat aja, dia buru-buru sekali membuka tutup contain
atannya ini ke mulutku. Enak juga. Renyah, manis asam dari apelnya terasa
ar-datarnya. Apa ada yang salah dengan masakanku? Aku lupa kasih gara
yang masak?" tanyanya
nya?" kutanya den
yah. "Banget!" imbuhnya dan seketika pundakku t
." jawabku
mindfull kalau makan, menurutku makanan enak itu ya harusnya dinikmati dengan cara dimakan pelan-pelan. Aku suka heran kenapa orang bisa makannya cepet banget tanpa dinikmati tiap suapannya. Tapi sete
kini yang menungguku menghabiskan dessert-nya. Pasti dia
Pangg
an menaikkan ke
h sarap
kemarin udah bantuin aku dan ini." Aku
eh pelan dan
n ini terakhir kalinya aku bertemu dengannya dan aku juga gak berniat bertemu lagi denga
di kagetkan oleh suara yang tiba-tiba menggema bagai
ng memang terbuka lebar. Sepertinya dia baru aja lari pagi. Keringat sudah membanjiri wajahn
mbak." Sa
nggantung seraya melihat
abat lama bu."
alah mantan adik iparku. Tapi dia lebih dulu bi
tu yang aku gak tahu. Atau jangan-jangan dia pikir aku ada apa-apa sama Bhaga melihat aku pagi-pagi udah di rum
nki menatapku tajam dengan gestur yang sangat mengintimidasi tapi sama sekali gak bikin aku jiper. Akhirnya dia menyemburku dengan
haga." Jaw
kalimatnya menggantung. Aku yakin Anki juga tahu Bhaga siapa, tapi di
nya, seraya membenarkan d
bis
ara buat kabur dari situ, artinya pasti banyak keluarga mas Win di sana. Gak ada kamu lagi, maki
enak sih pas kamu bilang ma
temuan yang
erti gak puas dengan penjelasanku barusan. Aku sengaja memberitahunya sampa
Dan kalau udah menyangkut hal yang menyakitiku, dia akan maju paling depan untuk membela dan melindungi. Aku sendiri sebagai adiknya kadang takut. Jadi,
utus hubungan dengan keluarga mas Win. Sapta juga an
bisa melihat Sapta dengan seragam lengkapnya turun dari Jeep Wrangler merahnya. Anki menar
g berdiri menggendong bocah satu setengah tahun ini, menyusul Anki. Tapi kayakny
my
lam, tapi gak melespas rindu dengan ciuman di depan pintu
oom instead?" Seruku menginterupsi acara k
dan aktifitas mereka p
yang." Ujar Sapta me
da anak di bawah umur juga. Bener-bener deh mereka. Sengaja banget bikin aku mati gaya. Ujung-ujungnya aku pamit pulang nih biasanya
i sekali waktu dia juga ditugaskan ke daerah-daerah lain selama beberapa hari, lima sampai se
a, mandi dulu
n ya?" tangan Yasya udah mengatung ingin di gendong ayahn
bersih du
nangis kencang. Ku alihkan perhatian anak ini dengan menumpahkan semua lego yang ada d
lego aja dia ketawa-ketawa, seolah-olah ini adalah pertunjukan sul
agi..." Seru Yasya yang mau
ngan tangan dan aku seba
apa-apa deh aku jadi babysitter dadakan, sekaligus jadi obat nyamuk beneran di r
a di kamarnya supaya tidurnya lebih nyaman. Anki dan Sapta keluar dengan wajah yang sama-s
amit pulang, "Aku p
a. "Kata Anki, kamu kete
ya
er
emu bia
n itu. Dia tahu aku trauma bertemu mas Win terutama. Tapi kelua
kenapa ya aku gak
us itu tangan kenapa?" t
ganku. Barsusan karena gerah bermain dengan Yasya, aku melipat lenganny
ya Anki khawatir saat memega
a mau beli martabak, karena jalannya rame, aku nyeberangnya jala
agi di Jogja kemarin, tapi bisakan ngabarin. Anki juga ada di rumah
ecet doang kok ini
sempat gak bolehin aku untuk tinggal sendiri. Tapi setelah aku bujuk-bujuk dan minta tolong Anki buat bicara sama Sapta, akhirnya di bolehin dengan syarat aku harus udah di rumah di bawah jam 9 malam. Gak b
aku sadar kalau ini bentuk perhatian dan perlindungannya padaku karen
gi, tapi kalau sampai iya, aku bakal jadi orang yang merasa bersalah banget biarin kamu tinggal sendiri. So please! Jadi adik yang kooperatif ya. Kamu tau siap
s juga gak apa
ian yang paling peduli yang paling s
dah sana bo
jungnya
*