Papa Baru Untuk Anakku
au papa," g
ang ternyata sangat sulit untuk dia wujudkan. Wanita bersurai panjang itu terdiam
ng atau ikannya?" tanyanya dengan
n. "Mama denger tidak yang aku katakan tadi?
Sayang," jawab Lily yang sebe
Lily membuat bocah yang usianya hampir mencapai empat tahun terse
u sabar ya. Nanti mama yang hubungi papa kamu. Sekaran
kabar. Ada rasa berkecamuk detik itu juga mengingat janji yang pernah diucapkan oleh pria tersebut. Sayangnya semua hanya ucapan b
mbar ponselnya. Lantas melihat riwayat pesan yang sekitar dua bulan lalu tidak kunjung me
suai dugaannya kalau nomor sang mantan suami akan sulit dihubungi. Tidak a
a mendengar panggilan ta
i Nyonya L
tinya sedang dilanda sedikit kecemasan. "Iya,
antang dari seberang sana. Siapa lagi kalau bukan sang mantan ibu m
ih berani telepon
engar suara hardikan barusan. Demi permintaan F
kurangan uang? Iya? Enggak sanggup ngurusin anak kamu sendiri? Makanya jangan sok mampu kamu! Dengan y
us menerima perkataan kasar dari wanita yang menjadi penyebab hancur
ama calon mantu saya si Bella yang sekarang. Sudah cantik, baik, man
h sejak lama," sergah Lily sembari menghapus kasar jejak air matanya. "Farel pengen
ke mana kek. Ke hotel atau apa. Yang jelas saya enggak mau lihat muka kamu lagi. Oh ya. Saya bakalan kirim tiket PP kalian Medan-Jakarta. Gampang
h lagi?" tanya Lily
ali ke kampung halamannya di Medan pria itu semakin sukit untuk dihubungi. Terny
Bella lebih baik daripada kamu
tahu bahwa enggak perlu lagi b
i. Kirimkan nomor rekening kamu
sendiri. Titip salam buat Mas Adrian aja. Tolong
Jujur saja dia memang masih mencintai mantan suaminya. Namun, perasaan tadi je
ngulum bibir saat melihat tubuhnya yang tampak kurusan dari hari ke hari. Semua dilakukan demi mengidupi dirinya dan Farel semata. Ta
a.
m Lily ketika melihat wajah
n wajah yang berbinar cerah. Sungguh dia tak sabar ingin m
nnya di masing-masing pundak Farel. "Papa kamu itu, dia ...
yang tampak bingung. "Aku 'kan sudah bil
yang berjuang buat kamu itu mama. Kenapa sih kamu tetap
n suara yang meninggi. "Mama yang
kelelahan dan tekanan dari dunia kerja, pikirannya pun kacau balau. Mirisnya Farel sudah kadung mencerna perkataan barusan. Bocah itu berbalik badan lalu meninggalka
rap malam ini bisa memeluk tubuh mungil penyemangat hidupnya itu. Tepat saat
kamu k