Cinta Balas Dendam
cerah. Alena membuka perlahan kelopak matanya. Sinar matahari
tika melotot saat mendapati sosok pria yang tidur disampingnya. Pria yang tidur
kembali pada kejadian semalam. Dimana Azam telah berhasil
lang. Air mata Alena kini jatuh tak tertahankan, kala mengingat apa yang terjadi
jatuh ketika wanita itu bangkit d
r Azam terbangun ketika men
li berucap seraya bangkit dan langsung mende
itanggapi dengan tatapan penuh air mata oleh Alena. Wanita itu begitu hancur
seraya memberontak saat Azam tib
itu beringsut mundur dengan wajah ketakutan. Tubuhnya gemetar melihat wajah Azam
isik dengan nada tegas ser
ingin ke kamar mandi,"
ang terlihat bak iblis. Azam tersenyum mendengar jawaban Alena
i tanpa aba-aba Azam menggendong tubuh A
zam. Tangannya reflek memeluk leher Azam. Lagi-lagi d
tubuh Alena k
tub menyentuh kulit punggungnya. Rupanya Azam menyalak
stru tersenyum penuh kemenangan. Pria itu menghentikan sejenak aks
ak Alena seraya berd
gan cepat langsung menekan tubuh Alena sehingga wanita it
" Rintih Alena seraya terisak menahan
ya menghentikan aksinya Azam justru
dam tubuh Alena dengan air panas. Untung saja suhu air panas dalam bathtu
kali lagi, semua yang ada pada dirimu sekarang adalah milikku! Bahkan jika kau ingin mati itu harus
nuju shower. Wanita itu menyalakan air dingin dan langsung mengguyur
Isaknya memangg
rinya sadar jika saat ini mereka sudah tidak mungkin lagi bersatu. Alena s
ti apa nasibnya dan juga Jonatan. Saat ini yang bisa Alena lakukan hanya
uar dari kamar mandi. Alena tak menjawab wanita itu hanya mengangguk seraya tertunduk. Azam melihat tubuh Alena yang hanya mengenakan h
m saat mendengar desahan Alena yang
Sungguh dalam hati Alena ingin sekali menolak dan memberontak. Namun, ia tahu bahwa pasti akan ada konsekuensi yan
melepas handuk yang Alena kenakan. Pria itu mulai mencumbu tubuh
o
o
ria itu mengehentikan kegiatannya kemudian menatap tajam daun pintu. S
knya pada oran
ggu Tuan muda." Suara Mbok Nani terdengar dari luar memberitahu jika s
itu datang!" Makinya pada Aya
Ibu mertuamu, bawah!" ujar Azam menatap tajam Alen
am dan Alena berjalan keluar dari kamar menuju ke lantai baw
ya Azam tiba-tiba saja memiliki sebuah ide. Pria itu berpikir ke
ya dengan Alena. Reina pasti akan meminta penjelasan dar
erpikir jika aku memaksa mu mengerti!" Ancam Azam p
," jawab Al
li menginstruksi Alena untuk mem
Alena terhenti ketika Azam l
g bisa aku lakukan pada Jonatan." Azam lagi-lagi mengancam dan ancamann
k-baik saja," ujar Azam seraya tersenyum penuh kemenanga
Alena wanita yang begitu dicintai oleh putranya itu. Nyonya Reina
tersenyum penuh arti menyapa kedua or
tan-" Terhenti, perkataan Nyonya Reina seketika t
mat sekaligus doa restumu?" Azam tersenyum menyeringai me