Cinta Balas Dendam
an dia pada ku?" tutur seorang pria berparas tampan de
senyum sinisnya. Ia sangat yakin jika pria paruh baya
putriku Nara dia-" ucap pria paruh baya itu, mencoba memb
ku inginkan adalah keponakan mu!" bentak pri
eringat bercucuran membasahi wajahnya. Tubuhnya gemetar seketika
mencoba kembali membuka suara akan tetapi,
apa yang aku minta!" tegas Azam kini berkata tepat di depan wajah Hendro
Hendro terbata dengan tubuh
itu. Maka bersiaplah, karena bukan hanya perusahaan mu yang hancur tapi kau j
ku besok sore!" ucapnya l
n," jawab
erkata disertai dengan senyum denvilnya yang hanya dij
t dan berlalu. Meninggalkan pria pa
dis bodoh itu!" tutur Hendro kesal mengapa yang dipi
um penuh kemenangan. Karena sebentar l
dengan sorot mata penuh keben
Angan-angannya mendapatkan menantu k
abarkan jika Azam ingin melamar salah satu gadis yang ada di rumahnya. Hendro s
elan kecewa. Karena ternyata gadis ya
h baya itu harus segera memberi tahu Alena, tentang keinginan sang tuan muda. Hend
pai Alena mengacaukan rencana Azam. Ancaman Azam tak p
ikah dengan Tuan Azam," ujar He
kekasih kami akan-" Alena mendongak te
inginan sang paman namun lang
ak dalam posisi untuk memilih!"
a saja yang menikah dengan Tuan muda!" ucap Marta istri
kampung ini sih!" ketus Nar
enginginkan Alena!" Hendro menjabak rambutnya frusta
rinya yang dipilih oleh Azam. Namun, apa
itu sudah mempersiapkan pernikahan mereka akan men
na bisa ia menikah dengan orang lain.
urungmu." Hendro kembali berucap seraya menar
ia itu!" Alena berteriak histeris seraya mengged
samasekali tidak ia kenal. Impiannya bersama sang kekasih akan s
erkata seraya menatap tajam Alena kemudian melempar gadis itu masuk kedalam kamar
berteriak seraya menangis histeris. Tak ada lagi yang b
*
ni datang juga. Pria itu sudah terlihat begitu rapi deng
agiaan seperti layaknya pasangan pengantin. Senyum y
na juga sudah terlihat cantik dengan baluta
lihat sembab. Untungnya penata rias begitu pandai menutupinya sehingga
sti sangat terpukau melihat kecantikan mu,
ksakan senyumnya menjawab
ja mempelai pria itu adalah kamu Kak Jonatan' Alena membatin sesak,
asisten lewat sambungan telepon. Sang asisten rupanya
a mempelai wanita." Zen menjawab seraya meli
umu terlalu lama Zen." Azam berkata untuk terakhi
dengan nada dingin memerintahkan Hendro d
dikan mobilnya. 40 menit kemudian Zen dan kelu
ar dari dalam mobil. Mereka semua menatap
encian kearah Alena. Kebencian mereka kini tela
semua menjadi milikku, harusnya aku yang ada diposisi ini bukan
bernada dingin terdengar dari Zen sang asisten. Meng
, Bibi dan juga Nara masuk kedalam rumah megah itu. Alen
memiliki jiwa. Hari ini dirinya akan benar-benar kehilangan s
ijab Kabulnya, aku sudah menunggu lama untuk ini
h Alena dengan tatapan
kursi untuk Alena mempersilahkan ga
a kini duduk disamping Azam namun, gadis itu sama sekali tak bera
m pada penghulu yang dianggu
k penghulu kemudian menjabat tan