Cinta Balas Dendam
a para sa
ah
ah
egaskan jika Azam telah selesai mengikrarkan ijab kabul. Artinya Al
an mengulurkan tangannya kehadapan wanita itu. Al
gan Azam. Mencium punggung tangan pri
cur tak tertahankan. Bayangan wajah
a reaksi sang kekasih. Saat dia
mata!" bisik Azam pada Alena seketika membua
, kemudian dengan cepa
gani buku nikahnya," ujar pak penghulu seraya m
ung mengakhiri acara pernikahannya. Pria itu tak
datang ke kantor." Azam menjabat tangan
o dengan senyum sumringah. Namun, sayangny
isa memanggil saya seenaknya. Heh, tidak ada yang berubah kecuali kerjasama kita mengerti." Aza
an saya," gagap Hendro
tuan muda masih saja sulit untuk ia jangkauan. Meski
Azam pada Zen untuk meminta Aryo supir pribadi di ru
nghubungi nomer Arya sang sopir pribadi
alkan Alena di rumah Azam. Isak tangis pun kembali pecah saat
begitu sedih. Namun, sayangnya
t keluarga Hendro meninggalkan kediamannya. Pria berparas tampan
dis itu tinggal disana. Azam begitu heran mengapa Alena begi
ng terus berdiri menatap mobil yang membawa kelu
mbawa gadis itu kelantai atas
ka tubuhnya dilempar kasa
ku tidak suka tangisanmu!" Azam berk
utkan. Sementara, Alena hanya bisa terd
berkata dengan kesal seray
an wajah penuh kekesalan. Mening
an dan janji-janji yang ia ucapkan bersama Jonatan sang kekasih terus saja berputar.
o
o
o
n Alena. Tangisnya segera ia hentikan, k
Non diminta untuk segera membersihkan diri dan mengganti pakaian," ujar wan
Alena berucap ser
jangan sungkan minta aja sama Mbok ya," ujar wanita
melihat Alena. Mbok Nani sudah tahu jika pernikah
" Air mata Alena kembali meluncur sa
hanyalah seorang asisten rumah tangga. Sejak kedua orang tuanya meningal Alena belum
u turun buat makan malam," ujar Mbok Nani
i. Selang beberapa menit kemudian wanita
ang makan. Di ruang makan, sudah berdiri
kursi meja makan. Namun, wanita itu tak
ani seraya menyendok kan n
berkata dengan senyum canggungnya. Sungguh ia tak bis
makan bilang saja nanti si mbok buatkan," ujar mbok Nani membal
ah kembali ke kamar Azam. Wanita itu duduk di
terletak diatas nakas. Dengan is
. Senyum tipisnya mengembang saat melihat salah satu fo
Alena sudah tidur?" ta
menaruh kembali ponselnya ke
anya Alena begitu
gera pulang. Tuan meminta Non, untuk pakai ini." Mbok N
ucap Alena pen
a Non." Mbok Nani mengelus tangan Alena setelah itu wa
k kedalam kamarnya. Wanita berparas cantik i
tam yang terlihat begitu transparan. Matanya melotot dengan mulut yang menganga,
h memakai ini apalagi dihadapannya,
pria asing. Meski Azam kini adalah suaminya,
Rasanya Alena tak sanggup bahkan sekedar duduk bersebela